dosa itu: memohon penjagaan agar tidak melakukan, dan permintaan ampunan apabila tersalah telah berbuat; ia bukan untuk diceritakan
Читать полностью…lemah dalam berdzikir, kurang untuk bersyukur
lalu saat sedikit saja musibah menyapa lantas tidak bersabar sembari berucap: “apakah salah dan dosaku?”
tiada yang dapat menandingi kesenangan hati seorang muslim selain melihat anak, orang tua, kerabat dan saudaranya tumbuh dalam ketaatan kepada Allah (Imam Hasan al-Bashri)
Читать полностью…sekolah ingin siswa masuk pintu gerbang dengan bekal akhlak baik; orangtua mau anak pulang ke rumah membawa keluhuran budi pekerti
lalu sejatinya siapa yang akan membentuk dan mendoakan mereka?
mata menangis hati bersedih; tapi tiada yang keluar dari lisan selain doa dan penjagaan
Читать полностью…amalan shalih yang dilakukan pada bulan haram akan menuai pahala lebih besar (Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma)
Читать полностью…bahkan kebanyakan nikmat kita dapatkan tanpa meminta padahal sangat dibutuhkan; hanya saja (lagi-lagi) kita ingkari
Читать полностью…modal utama manusia bukan uang tapi waktu; bila seseorang berlebih harta tapi waktu ajalnya telah tiba, ia bisa apa?
Читать полностью…dosa yang ‘terngiang’ bukan untuk diceritakan apalagi reka ulang; tapi jadikan cambuk pelajaran agar tidak lagi dilakukan
Читать полностью…bukan liburannya yang kurang jauh, tapi kurang bersyukurnya yang menjauhkan dari menikmati nikmat yang sudah ada
Читать полностью…kematian hanya sekali tapi ia hidup berkali-kali lagi berhari-hari; hanya saja berlalu tanpa digunakan membekali kehidupan sejati setelah mati
Читать полностью…setiap yang pasti datang, maka dikatakan sudah dekat walau entah kapan tiba; cara menyambut terbaik adalah senantiasa bersiap
Читать полностью…(memang) matahari terbenam dan esok akan terbit kembali, tapi boleh jadi tak bersama kita lagi; usia adalah modal terbesar manusia
Читать полностью…toleransi itu; kita tidak mengusik keyakinan yang berlainan sebagaimana tidak juga mengucapkan selamat pada cara mereka menyembah terhadap sesembahan
Читать полностью…BERJAGA DARI DOSA
adalah doa yang banyak dibaca Umar ibnul Khaththab radhiyallahu 'anhu yaitu
اللَّهُمَّ عَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا
Ya Allah jagalah kami dan ampunilah kami (Kitab az-Zuhud 596 Imam Ahmad)
'aafinaa yakni jagalah agar kami tidak terjerumus dalam dosa
wa'fu 'annaa yaitu ampunilah kami bila tersalah telah berbuat dosa
@sahabat_ilmu
DZIKIR ITU SYUKUR
bila sebab meninggalkan dzikir di wc atau kamar mandi lalu bersegera memohon ampunan Allah dengan membaca "ghufranaka" (Aku memohon ampunan-Mu) saat keluar
padahal memang ada perkara yang menghalangi untuk mengucapkan
lantas bagaimana dengan ia yang lalai dalam berdzikir padahal tiada penghalang untuk membacanya?
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku” (QS al-Baqarah 152)
@sahabat_ilmu
PERTANGGUNGJAWABAN ORANGTUA & ANAK
Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata
أدِّب ابنك فإنك مسئول عنه، ماذا أدبته وماذا علَّمته وهو مسئول عن برّك وطواعيته لك
Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan diminta pertanggungjawaban tentang pendidikan adab dan pengajaran yang telah engkau ajarkan kepadanya
Dan anakmu pun akan ditanya tentang kebaikanmu serta bentuk ketaatannya kepadamu (Tuhfatul Maudud bi Ahkamil Maulud hal. 123 Ibnul Qayyim)
@sahabat_ilmu
MENّّDOAKAN ANAK
tidak meremehkan untuk mengulang-ulang doa kebaikan bagi ananda, merupakan sebentuk ungkapan cinta kasih orangtua
adalah al-Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah ta’ala berdoa
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ عَجَزْتُ عَنْ إِصْلاَحِ وَلَدِي فَأَصْلِحْهُ لِي
Ya Allah, sesungguhnya aku lemah tak berdaya dalam memperbaiki (akhlak) anakku maka perbaikilah ia untukku
beliau terus senantiasa memohon kepada Allah dengan doa tersebut hingga Allah menjadikan anaknya baik
@sahabat_ilmu
BALPON (BALIK PONDOK)
merupakan suatu kewajaran orangtua berbalut cemas, galau, khawatir, sedih saat melepas ananda balik ke pondok
tapi bukankah tatkala mengantar balik dan meninggalkan buah hati, tak lupa kita mendoakan
أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِي لَا تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
"Aku titipkan engkau kepada Allah yang tidak akan tersia-sia apa yang dititipkan kepadaNya"
pengasuh asrama mungkin tak mampu 24 jam menjaga anak kita. tapi Allah bisa
maka diantara bentuk kesungguhan penjagaan Ananda di pondok adalah dengan kita yang di rumah senantiasa menjaga tuntunan agama dan batasan Allah ta'ala. pun ingatkan buah hati perihal ini
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
احفظ الله يحفظك
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu (Shahih, HR at-Tirmidzi: 2516), Ahmad: 1/293)
tangan tak kuasa merengkuh, mata terhalang dari memandang. namun penjagaan Allah mencukupi dari seluruh yang kita punya
lebih baik sejenak tangis berpisah untuk kelak perjumpaan penuh bahagia, daripada derai air mata penyesalan mendapati buah hati minim bekal ilmu, adab dan keimanan
@sahabat_ilmu
BANYAK PUASA DI BULAN RAJAB
Dalam setahun ada empat bulan haram (dimuliakan) yaitu: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, al-Muharram dan Rajab
Berkata Imam ats-Tsauri rahimahullah
الأشهر الحرم أحب إلي أن أصوم فيها
bulan-bulan haram, lebih aku sukai untuk berpuasa di dalamnya (Lathaiful Ma’arif: 213 Ibnu Rajab)
@sahabat_ilmu
LALAI MENSYUKURI NIKMAT
beberapa nikmat yang hari ini kita lalaikan adalah bagian dari pinta doa kemarin.
lalu kini meminta lagi nikmat baru yang lain?
begitu cepatnya manusia ingkar. bahkan pada jejak nikmat yang melekat
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ, وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ, وَفَجْأَةِ نِقْمَتِكَ, وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari lenyapnya nikmatMu, dari berubahnya karunia keselamatan dariMu; dan dari datangnya siksaMu secara tiba-tiba, serta dari seluruh bentuk kemurkaanMu (HR. Muslim 2739)
@sahabat_ilmu
AJAL BERKURANG AMAL
sebagian orang menyesal telah berbuat keburukan, sebagian lainnya menyesal bila hari berlalu tapi amal tak bertambah
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata
ما ندمت على شيء ندمي على يوم غربت شمسه، نقص فيه أجلي، ولم يزد فيه عملي
tidaklah aku memiliki penyesalan mendalam selain penyesalanku saat matahari tenggelam namun di hari itu amalku tidak bertambah padahal ajalku semakin berkurang (Miftahul Afkar, Abdul ‘Aziz as-Salman)
@sahabat_ilmu
RAJAB MENANAM
seberapa serius kita ingin memanen pahala Ramadhan, bermula sejak menebar benih tanam di bulan Rajab
Abu Bakr al-Balkhi rahimahullah berkata
شهر رجب شهر للزرع
وشعبان شهر السقي للزرع
ورمضان شهر حصاد الزرع
Bulan Rajab masa menanam. Dan Sya’ban saatnya menyiram tanaman. Maka Ramadhan waktu menuai hasil panen (Latha'iful Ma'arif Ibnu Rajab)
memperbanyak bacaan al-Quran, sedekah, shalat malam, bahkan berpuasa sudah selayaknya kita latih sejak awal Rajab tiba
@sahabat_ilmu
CERITA DOSA
entah sukarela atau terpaksa. sekira menyesal telah tergelincir dalam buruknya maksiat dan dosa. jangan ceritakan. apalagi dengan rasa bangga
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
Setiap umatku akan mendapatkan ampunan, kecuali al-Mujahirun (orang yang terang-terangan berbuat dosa)
وإنّ من المجاهرة أن يعمل الرّجل باللّيل عملا، ثمّ يصبح وقد ستره اللّه
dan termasuk terang-terangan berbuat dosa adalah seseorang melakukan perbuatan buruk di malam hari namun keesokan pagi ia ceritakan aib keburukan padahal semula Allah tutupi (HR al-Bukhari: 6069, Muslim: 2990)
@sahabat_ilmu
LIBURAN PENUH SYUKUR
bukanlah salah saat liburan tidak kemana-mana, di rumah saja
tapi jadi masalah kala mulai membandingkan dengan mereka yang bepergian atau ke penginapan
“lihatlah orang di bawahmu dan jangan engkau melihat orang di atasmu. Yang demikian itu akan menjadikanmu tidak meremehkan nikmat Allah yang terlimpahkan untukmu” (HR. Muslim: 2963)
bila mau, ia bisa mulai menjenguk kawan yang menghabiskan hari-hari terbaring di rumah sakit
atau menenangkan mereka yang tersangkut perkara dengan pihak berwajib
perkara dunia, lihat bawah. agar syukur kita bertambah
@sahabat_ilmu
KESEMPATAN HIDUP (LAGI)
tidak hanya satu kali, tapi Allah beri kita kesempatan kembali ‘hidup’ berulang kali
agar membersihkan dosa yang pernah terjadi. untuk menambah amal shalih yang terluput dilakukan lagi
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
Segala puji bagi Allah, yang telah menghidupkan (bangun) kami setelah mematikan (tidur) kami dan hanya kepadaNya kami dibangkitkan (HR. al-Bukhari 6325)
@sahabat_ilmu
BERSIAP
seringkali mendengar dan menyaksikan orang-orang meninggal-(kan) dunia tapi tertipu mengira bahwa kematian ditetapkan untuk semua orang kecuali dirinya
melihat kuburan memenuhi tanah namun tak juga berpikir bahwa tiba satu masa ia pun akan berada di sana
hari-hari menumpuk dosa namun lalai dari membersihkan dengan taubat dan istighfar
وعمري ناقص في كلّ يوم … وذنبي زائد كيف احتمالي
Usiaku setiap hari berkurang tapi dosaku selalu bertambah, lalu bagaimana aku akan memikulnya?
@sahabat_ilmu
MENGULANG (LAGI) RESOLUSI
Penghujung tahun.
Janji lagi. Buat resolusi kembali
Ternyata hanya mengulang tekad yang dulu belum diperbuat
Coba introspeksi. Bisa jadi, arah dan cara kita keliru selama ini
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
لا يلدغ المؤمن من جحر واحد مرتين
Tidak selayaknya seorang mukmin dipatuk ular dari satu lubang yang sama hingga kali kedua (HR. al-Bukhari 6133, Muslim 2998)
bukanlah bijak, ia yang mengulang-ulang kesalahan tanpa kewaspadaan
@sahabat_ilmu
Imam Ibnu Jarir ath-Thabari, Ibnu Katsir dan banyak ahli tafsir rahimahumullah ta’ala menyampaikan;
Dahulu orang-orang musyrik dengan kebodohannya meminta kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam agar mau menyembah sesembahan mereka selama setahun
Kemudian bergantian mereka akan menyembah Rabb yang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sembah (Allah) dalam satu tahun berikutnya
Maka Allah menurunkan surat al-Kafirun agar memutuskan hubungan dengan agama mereka secara keseluruhan
لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah (QS. al-Kafirun: 2) [lihat Tafsir al-Quran al-Azhim Ibnu Katsir]
@sahabat_ilmu