bukankah kesiapan penampilan berpengaruh kuat pada kesigapan jasad, hati dan ruh dalam melakukan sesuatu; lalu apa kabar dengan perhatian terhadap permulaan ibadah kita?
Читать полностью…sekira kurang mampu banyak beramal terkait harta, maka perbanyak amalan badan semisal shalat dan puasa
Читать полностью…shalat sebagai timbangan; bila baik maka demikian pula ibadah yang lain, pun berlaku sebaliknya
Читать полностью…niatkan meraih pahala; baik pengundang maupun yang diundang jangan lagi melakukan sebab ga’ enakan
Читать полностью…bukan hanya tentang jodoh; shalat dan doa istikharah dianjurkan saat kita dihadapkan pada pilihan, termasuk jadi tidaknya bepergian
Читать полностью…tiba satu masa, kita berlebih waktu dan uang tapi si kecil sudah ‘tak lagi membersamai; ia telah beranjak dewasa dan memiliki sendiri dunia-nya
Читать полностью…tidaklah seseorang biasa terlambat shalat melainkan akan melambat pula untuknya kebaikan dunia dan akhirat; dari rizki, amal, dan ragam keutamaan lainnya
Читать полностью…belum cukupkah seseorang di hari-hari yang banyak tersibukkan dengan ‘perniagaan’ lalu pada hari Jum’at ia bersegera menuju masjid?
Читать полностью…tanpa diketahui manusia saja, kita masih khawatir adakah amal sempurna diterima
lalu bagaimana bisa seseorang gemar dipuji dalam beramal?
manusia bisa saja membohongi sesama, tapi tidak dengan Rabbnya; jangan lagi sibuk menelisik isi hati manusia selain curiga pada dada dirinya sendiri
Читать полностью…keikhlasan bukan hanya pada ibadah badan semisal shalat dan puasa; tapi juga ibadah hati seperti tawadhu, sabar, menjauhi perkara haram
Читать полностью…menyederhanakan keinginan akan melahirkan sikap tawadhu dan penuh ketenangan; termasuk perihal makanan
Читать полностью…semakin sering interaksi semakin besar peluang sengketa dan dosa sesama manusia terjadi. waspadai
Читать полностью…waspada! seringkali yang terlupa bayar justru pinjaman atau utang ‘kecil’ kita; pun yang meminjami sungkan menagih
Читать полностью…saat manusia memberi celah harapan, sisakan separuh ruang untuk tidak begitu saja percaya; agar kelak ‘tak terlalu kecewa
Читать полностью…JUMATAN: INDAH & WANGI
tatkala menafsirkan firman Allah ta’ala
يَا بَنِي آدَمَ خُذُواْ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ
Wahai anak Adam, kenakanlah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid (QS al-A’raf: 31)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan
يستحب التجمل عند الصلاة ولا سيما يوم الجمعة ويوم العيد والطِّيب لأَنَّه من الزِّينة
Disukai berhias ketika hendak shalat, terlebih saat hari Jumat serta hari raya 'ied. Dan memakai wewangian merupakan bagian dari perhiasan (Tafsir al-Qur’an al-'Azhim)
@sahabat_ilmu
bisa jadi, bagian tersulit untuk menggapai shalat rawatib 12 raka’at bukan (lagi) dua raka’at sebelum subuh
namun bagi sebagian orang justru empat raka’at sebelum zhuhur
sebab ia harus bersiap, bahkan (terkadang) sebelum adzan berkumandang
untuk pekerja kantoran, ia akan terbentur waktu istirahat dan jeda iqamat yang singkat
pun mereka yang beraktivitas lainnya
karenanya, manfaatkan waktu luang liburan untuk mulai membangun istana di surga. semoga
@sahabat_ilmu
SHALAT YANG (dipe)-RINGAN
Shalat lima waktu yang kita kerjakan sekarang merupakan keringanan dari semula lima puluh waktu yang diperintahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat Isra Mi’raj
hingga terdengar seruan
أمضيت فريضتي وخففت عن عبادي
Aku telah memutuskan kewajiban (shalat) kalian atas-Ku dan telah Aku ringankan untuk hamba-hambaKu (HR. al-Bukhari 3674)
tambahan dalam riwayat an-Nasa’i
وأُجزي بالحسنةِ عشرَ أمثالها
dan Aku balas setiap kebaikan dengan sepuluh kali lipat yang semisal (Shahih, HR an-Nasa’i 447)
adakah masih berat untuk melaksanakan?
@sahabat_ilmu
WALIMATUL ‘URS
tidak hendak berselisih pada perbedaan transliterasi
sekadar berbagi, bahwa jamuan hidangan pernikahan dalam bahasa Arab (وَلِيمَةُ العُرْس)
adapun mana yang lebih tepat walimatul ‘ursy ataukah walimatul ‘urs?
silakan konsisten pada pedoman yang biasa digunakan
@sahabat_ilmu
PERGI: JADI TIDAK?
Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa Rasulullah mengajarkan kami shalat istikharah untuk memutuskan segala sesuatu
seperti halnya beliau menuntun kami dalam mempelajari surat al-Qur-an
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
إذا هم أحدكم بالأمر فليركع ركعتين من غير الفريضة، ثمّ يقول
Apabila salah seorang di antara kalian berkeinginan melakukan sesuatu, hendaklah ia mengerjakan shalat (istikharah) dua raka’at di luar shalat fardhu lalu membaca doa (HR. al-Bukhari 1162)
ragu jadi pergi atau tidak?
laksanakan shalat istikharah lalu berdoalah memohon petunjuk Allah
@sahabat_ilmu
LETAKKAN DAN BERMAINLAH
bukan banyaknya mainan yang si kecil butuhkan. tapi mereka ingin jumlah waktu lebih banyak agar orangtua menemani bermain bersama
tidak semata pada jumlahan rupiah yang membuat keluarga bahagia. namun bisa kumpul bareng sekadar santap makan apa yang ada, tanpa gangguan telepon genggam yang sudah lama menyita
selamat berakhir pekan, selamat libur panjang
walau #DiRumahAja bukan berarti tak berhak bahagia. karena bahagia rumah tangga itu bermula dari kehangatan dan kelembutan berkeluarga
“Sesungguhnya apabila Allah menghendaki kebaikan untuk suatu keluarga maka Allah akan memasukan kelemah-lembutan kepada mereka” (Shahih, HR Ahmad, as-Shahihah: 523 al-Albani)
@sahabat_ilmu
BERSEGERA BUKAN TERGESA
selain jual beli, termasuk diantaranya meninggalkan segala urusan yang seseorang tersibukkan dengannya
Allah ta’ala berfirman
فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ
Maka bersegeralah kalian kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah perniagaan (QS al-Jumu’ah: 9)
bagian dari perhatian kita terhadap jum’atan yaitu bersiap lebih awal
perintahnya adalah bersegera bukan tergesa-gesa
@sahabat_ilmu
JUM’AT BERKUMPUL
tatkala menjelaskan firman Allah
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Wahai orang-orang yang beriman. Apabila telah diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jum‘at (QS. Al-Jumu’ah: 9)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata
Sesungguhnya dinamakan hari Jum’at berasal dari kata al-jam'u karena orang Islam berkumpul pada setiap satu hari dalam sepekan di masjid-masjid besar (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim)
@sahabat_ilmu
TERLIHAT MANUSIA
sekira tidak ikhlas, jangan engkau berlelah-lelah (Badai’ul Fawaid 3/235 Ibnul Qayyim)
alih-alih pandai menyembunyikan amal shalih. sebagian manusia lebih terampil ‘tuk tampil sebagai validasi atas amalnya
Ibnul Jauzi rahimahullah mengingatkan
alangkah sedikit yang ikhlas beramal hanya karena Allah. betapa kebanyakan orang ingin ibadah mereka terlihat manusia (Shaidul Khathir 338)
@sahabat_ilmu
MEMBEDAH ISI HATI
Saat Khalid ibnul Walid radhiyallahu anhu berkata, "Betapa banyak orang yang shalat, ia berucap dengan lisan pada apa-apa yang tidak ada di hatinya?!"
Lantas Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda
إني لم أومر أن أنقب عن قلوب الناس
Sungguh aku tidak diperintah untuk membedah isi hati manusia (HR. al-Bukhari 4351, Muslim 1064)
tidak menghakimi isi hati. cukup ambil yang nampak dari lahiriah saudara muslim
Berkata Umar Ibnul Khathab radhiyallahu ‘anhu
Barangsiapa secara zhahir berlaku baik maka kami akan mencintai dan berloyalitas padanya, walau (mungkin) yang tertanam dalam hatinya tidaklah sama
@sahabat_ilmu
MERENDAH HARUS LILLAH
bersikap sederhana bisa pura-pura
pun boleh jadi seseorang (me)-‘rendah hati’ tapi sejatinya ia merendah untuk meninggi. terselip keinginan dipuji
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
وما تواضع أحد لله إلا رفعه الله
Dan tidaklah seseorang bersifat tawadhu rendah hati karena Allah melainkan akan Allah tinggikan ia (HR. Muslim 2588)
Yakni Allah tinggikan derajat kemuliaannya di dunia & akhirat (Syarh Shahih Muslim Imam an-Nawawi)
perbaiki niat. harus lillah. semata karena Allah. sebelum terbongkar seluruh isi hati
@sahabat_ilmu
KALAU BEGITU AKU BERPUASA
Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menemuiku lalu berkata,
"Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?"
Kami menjawab, "Tidak ada"
Beliau pun bersabda, "Kalau begitu aku berpuasa" (HR. Muslim: 1154)
meniru kesederhanaan dan tawadhu' Nabi. kala tidak tersedia makanan (yang diinginkan) di rumah, kita tidak (perlu) marah-marah
bila pun belum mampu beralih niat jadi berpuasa seperti Nabi. setidaknya coba pahami kondisi istri
makanan bisa dibeli, tapi hati yang luka sulit terobati
betapa amarah tidak menyelesaikan masalah
@sahabat_ilmu
DOSA TERKAIT SESAMA HAMBA
dosa lisan semisal ghibah, menuduh
dosa tangan seperti memukul, ataupun
dosa terkait harta berupa mengambil tanpa hak, menipu, tidak membayar utang
merupakan dosa sesama manusia, yang seringkali tidaklah menerima sekadar permintaan maaf melainkan setelah membalas dan menerima kembali hak-hak mereka yang telah diambil. bahkan terkadang ingin lebih
Sufyan ats-Tsauri rahimahullah menasihatkan
Sekira engkau menjumpai Allah ta’ala dalam keadaan memikul tujuh puluh dosa terkait dirimu dan Allah,
hal itu lebih ringan daripada engkau bertemu Allah dengan membawa satu dosa berkaitan dirimu dengan manusia (Tanbihul Ghafilin 380)
•sahabatilmu•
UTANG DIBAYAR
tidak setiap orang memiliki ‘tenaga’ untuk sekadar menagih utang
karenanya, sekira jatuh tempo dan ditagih maka perlakukan sebagai bagian bentuk kasih sayang
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
من مات وعليه دينار أو درهم قضي من حسناته
barangsiapa yang mati dalam keadaan menanggung satu dinar atau satu dirham utang, kelak akan dibayar dengan kebaikan yang ia miliki (Hasan, HR. Ibnu Majah 2414)
@sahabat_ilmu
RESEP BAHAGIA
seringkali kebahagiaan bukan diperoleh dari mendapatkan, tapi justru dengan menyederhanakan keinginan
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menasihatkan
وأجمع اليأس مما في أيدي الناس
kumpulkanlah ke-putus asa-an pada apa yang ada di sisi manusia (Hasan, HR Ahmad: 23498, Ibnu Majah: 4171)
berharap pada manusia kerap berujung kecewa
menggantung asa jangan kepada sesama hamba. karena mereka pun penuh butuh juga
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِكَافٍ عَبْدَهٗ
Bukankah Allah yang mencukupi hambaNya? (QS. az-Zumar: 36)
@sahabat_ilmu