pendidikan | Unsorted

Telegram-канал pendidikan - Pendidikan Merdeka Belajar

3995

Info dan tips pendidikan #MerdekaBelajar. Ayo ajak yang lain bergabung

Subscribe to a channel

Pendidikan Merdeka Belajar

Saat ini Pusat Studi Pendidikan Dan Kebijakan (PSPK) sedang menyelenggarakan Diskusi Publik Pendidikan (Beranda PSPK) bertajuk "Pilkada dan Pendidikan Politik Pemilih Pemula". Silakan mengikuti tautan berikut untuk menyimak secara daring (online) https://web.facebook.com/PSPK.Indonesia/?fref=ts&ref=br_tf&_rdr#

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Topik Edisi Kedua Tahun Kedua adalah Komitmen Belajar, ciri pertama dari pelajar yang Merdeka Belajar. Topik ini penting dipelajari pada saat awal semester atau tahun ajaran baru sebagai awal proses belajar.



Anda punya pengalaman menarik dalam membangun Komitmen Belajar? Kirimkan tulisan Anda ke Surat Kabar Guru Belajar agar bisa dipelajari oleh guru di seluruh Nusantara. Cara mengirimkan tulisan:



Unduh panduan Penulisan #PraktikCerdas di http://bit.ly/MenulisKGB

Tuliskan sesuai panduan dan simpan dalam file dengan nama #PraktikCerdas "Nama Penulis"

Emailkan file beserta foto diri dan foto aktivitas dengan subyek email #PraktikCerdas "Nama Penulis" ke KampusGuru@Cikal.co.id paling lambat kami terima tanggal 8 Februari 2017


Karena tulisan di Surat Kabar ini mempunyai format yang unik, silahkan baca juga Tips Menulis di Surat Kabar Guru Belajar di http://bit.ly/TipsMenulis1



Kami juga menerima tulisan Anda mengenai pengalaman mengajar atau membuat kegiatan belajar di luar topik utama. Silahan ikuti panduan penulisan yang telah dicantukan di bagian atas.

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

“Wah dinding kelasnya bagus, banyak gambarnya”

Selama ini banyak yang berpikir bahwa dinding kelas yang bagus ialah yang banyak gambar, warna, dan indah utuk dilihat.
Apakah keindahan dinding kelas membantu siswa dalam belajar?
Atau dinding kelas yang indah justru menjadi ‘pajangan’ tanpa makna?
Bagaimana membuat diding kelas yang bisa digunakan untuk media belajar, bukan hanya belajar biasa, namun MERDEKA BELAJAR.
Ikuti diskusi mingguan Komunitas Guru Belajar dengan topik “Dinding Merdeka Belajar" di /channel/diskusigurubelajar , pada :
Hari Jumat, 27 Januari 2017.
Indonesia Timur : 20.30 - 22.30
Indonesia Tengah : 19.30 - 21.30
Indonesia Barat : 18.30 - 20.30.

Menghadirkan narsumber Ibu Husnul Chotimah (Vice Principal Sekolah Cikal Cilandak dan Center Manager Rumah Main Cikal Sudirman) dengan Pak Rizqy Rahmat Hani (guru SMA 1 Sragi, Pekalongan) sebagai moderator.

Sampai nanti malam ya.

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah pemilih pemula sebanyak 1.229.097 jiwa (3%) dari jumlah pemilih tetap Pilkada 2017 sebanyak 41.027.111 jiwa.

Pemilih pemula ini seringkali luput untuk diberi wawasan dan pendidikan politik. Menurut Bawono Kumoro (peneliti politik The Habibie Center, 2013), pendidikan politik bagi pemilih pemula menjadi sangat penting untuk menekan praktik politik uang, meningkatkan partisipasi aktif yang berkontribusi terhadap peningkatan kualitas Pemilu dan keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

Oleh karena itu, Pusat Studi Pendidikan Dan Kebijakan (PSPK) menyelenggarakan Diskusi Publik Pendidikan (Beranda PSPK) bertajuk "Pilkada dan Pendidikan Politik Pemilih Pemula" yang akan diadakan pada:

🗓Hari/ tanggal : Selasa, 31 Januari 2017
⏰ Waktu : Pukul 15.30-18.00 WIB
🏫 Tempat : 5th floor Eat & Eat, FX Sudirman, Jl. Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta

Terlampir poster untuk disebarluaskan kepada rekan/relasi yang berminat untuk hadir dan berpartisipasi. Terima kasih atas kehadiran dan partisipasinya.

Registrasi : 085891630031 (Hasan Asyari via WhatsApp)

Salam pendidikan
Pusat Studi Pendidikan Dan Kebijakan (PSPK)

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

m setiap kelas. Keberhasilan selalu dimulai dari praktik baik sebagian orang dan organisasi yang diceritakan dan ditularkan. Karenanya pengalaman unik setiap satuan pendidikan yang sudah berhasil menetapkan dan menyepakati kurikulum merdeka belajar, perlu terus disebarluaskan.

#SemuaMuridSemuaGuru

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

angan.

Bagian ketiga dari kurikulum Merdeka Belajar yang utuh adalah CAKUPAN. Materi yang diajarkan dalam proses pendidikan (written curriculum). Walau ini adalah bagian yang menjadi definisi banyak orang tentang kurikulum, banyak juga miskonsepsi dalam pelaksanaannya.

Seringkali fokus utama kita hanya terbatas pada apa, tanpa menyadari bahwa urutan akan sangat menentukan proses perkembangan dan pencapaian kompetensi. Setiap hari kita mendengar keluhan murid tentang sulitnya menyelesaikan soal-soal ujian geometri, karena banyak yang melewati tahapan eksplorasi kongkrit dengan benda sehari-hari, atau sejak dini dituntut menghafal rumus menghitung pekarangan sebatas soal ulangan.

Kadangkala juga saat bicara cakupan, kita seolah melupakan cita-cita dan cara yang sebelumnya sudah ditetapkan. Setiap hari kita melihat contoh anak yang belasan tahun mendapat pendidikan kewarganegaraan tapi tidak siap menjadi pemilih pemula saaat pilkada karena banyaknya pemahaman esensial yang tidak tercakup dalam kurikulum kewarganegaraan.

Menetapkan cakupan kurikulum juga berarti membuat pilihan. Tidak ada kurikulum yang mampu mengajarkan semua hal, karenanya prioritas mengenai apa yang esensial dan relevan adalah pilihan yang perlu dilakukan dengan penuh kesadaran. Banyak dari kita yang memaksa menjejalkan terlalu banyak hal. Tak heran, semua pemangku kepentingan trauma setiap kali mendengar kata revisi atau perubahan kurikulum, karena seringkali berarti waktunya rebutan jam pelajaran atau bertambahnya beban anak.

Pendidikan memang proses yang kompleks, kurikulum pun bukan sesuatu yang bisa disederhanakan. Kompleks bukan berarti teoritis dan tidak bisa diimplementasikan. Pengalaman di Cikal justru menunjukkan, perjalanan yang menantang ini seringkali lebih menyenangkan.

#SemuaMuridSemuaGuru

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Seminar Daring tentang Kurikulum #MerdekaBelajar. Segera klik http://bit.ly/SeminarKurikulumMerdekaBelajar

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

2,5 Jam Menjelang Seminar Daring tentang Kurikulum Merdeka Belajar. Segera kunjungi https://www.facebook.com/KampusGuruCikal/

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Tutorial Facebook Live - Seminar Daring Kurikulum Merdeka Belajar

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Inilah Hasil Polling #MerdekaBelajar

Seminggu yang lalu, Kampus Guru Cikal membuat polling untuk memilih tema Seminar Daring (Online). Dan ini hasilnya

Facebook: 90 pemilih (jumlah kasar) Kurikulum Merdeka Belajar: 60 Guru Merdeka Belajar: 30 Kepala Sekolah Merdeka Belajar: 9

Twitter: 119 pemilih (jumlah bersih)
Kurikulum Merdeka Belajar: 68
Guru Merdeka Belajar: 44
Kepala Sekolah Merdeka Belajar: 7

Topik yang terbanyak dipilih akan jadi topik pertama Seminar Daring (Online)

Ayo pastikan mengikuti Seminar Daring
Kurikulum Merdeka Belajar
Narasumber Najelaa Shihab
Jumat, 20 Januari 2017, pukul 14.00 - 16.00 WIB
Di Halaman Facebook Kampus Guru Cikal
https://www.facebook.com/KampusGuruCikal/

Silahkan like buat yang belum
Tandai kalendar di meja kerja atau peralatan digital Anda.
Jangan sampai terlewat

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Selamat pagi, selamat hari Jumat 😊
Selamat harinya diskusi Komunitas Guru Belajar!

Kami ingin mengajak Bapak Ibu Guru dan para orang tua semua untuk sejenak saja bergabung, dalam diskusi dengan tema "Musik sebagai Pendekatan Pra Literasi"
Selama ini kita menganggap bahasa dan matematika adalah konvensi simbol yang digunakan dalam proses persekolahan, bukan berarti tidak ada konvensi simbol lain yang dapat dikategorikan sebagai ranah literasi.
Lewat diskusi ini narasumber ingin mengundang khalayak untuk menelisik lebih dalam satu buah konvensi simbol lain, musik. Melalui refleksi beberapa kasus, ditemukan bahwa para mereka yang pada usia dini terpapar ke musik secara intensif tumbuh sebagai jenius musik (Mozart) atau dalam taraf minimal dapat berkomunikasi melalui musik

Diskusi malam ini akan menghadirkan narasumber Bapak JC Pramudia Natal mengampu dan menyusun kurikulum musik di Sekolah ACG Jakarta untuk jenjang PAUD-SMP.

Silahkan bergabung di /channel/diskusigurubelajar

Catat waktunya ya :
Indonesia Timur: 20.30-22.30
Indonesia Tengah: 19.30-21.30
Indonesia Barat: 18.30-20.30

Sampai jumpa 😉
Merdeka!

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Ijinkanlah kami dan anak-anak kami menjadi manusia kembali. Biarkan kami berinteraksi layaknya guru dan murid, orang tua dan anak, bukan sekadar pemasok informasi dan wadah-wadah yang mesti diisi. Rahayu Ujianti Putu

Ingin tahu lebih lengkap refleksi menjadi guru?
Unduh dan baca di Surat Kabar Guru Belajar Edisi I Tahun Kedua
di http://bit.ly/SKGuruBelajar7

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Bila ingin bahagia, tinggallah bersama anak-anak. Itulah kesimpulan dari pengalaman empat hari menjadi orangtua tunggal untuk sementara. http://bukik.com/menjadi-orangtua-tunggal/

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Cerita Perjalanan (Bagian 1 dari 3)

Merdeka Belajar: Belajar dari Keikhlasan

Najelaa Shihab

Beberapa hari lalu lalu saya mengikuti perjalanan Abi Muhammad Quraish Shihab dan Tim Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) ke Pesantren Raudlatuth Tholibin, Rembang, Pesantren Al-Anwar, Sarang, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang.

Perjalanan ini dimulai dari pertanyaan tentang proses belajar Islam dan kehidupan pesantren. Banyak eksplorasi lewat kisah, panjang diskusi di rumah, tetapi menemui Kyai-kyai besar dan terlibat langsung dalam interaksi barengan, memberikan pengalaman yang berbeda untuk saya.

Sejak dulu, cerita Abi tentang pengalamannya nyantri di Darul Hadits, Malang, selalu didominasi dengan cerita tentang keikhlasan mursyid dan berkah yang didapat murid. Beliau berkali-kali mengatakan pengalaman berguru pada Habib Abdul Kadir Bilfaqih selama dua tahun di Malang membekas terus sepanjang hayat. Di percakapan-percakapan selama perjalanan, kami mendengar uraian berkesan tentang kedamaian di pesantren. Keikhlasan belajar menjadi syarat munculnya ikatan batin, ikatan yang tidak putus setelah santri lulus. Abi selalu merasa mendapat kemudahan, bahkan pada saat pendidikan lanjutan di Al-Azhar, Mesir, terasa sangat menantang. Pengalaman mencari sumber di perpustakaan yang tiba-tiba ditemukan atau mimpi dengan pesan khusus yang mencerahkan, semuanya bukan kebetulan.

Gus Mus juga bercerita tentang Kyai yang alih-alih berputus asa, justru semakin rajin mendoakan santrinya yang justru awalnya sering melawan. Beliau-beliau menjadi contoh rahmat dari belajar yang tidak putus, bahkan sampai hari ini. Bukan saja karena nasihat sang guru terus relevan, tetapi karena ilmu Allah yang dititipkan lewat mereka terus disambungkan. Buat saya, ini mengukuhkan kepercayaan akan pentingnya pendekatan positif, perasaan diterima dalam situasi aman dan nyaman dalam pendidikan. Catatan khusus untuk diri sendiri adalah pentingnya terus konsisten melakukan tradisi, wiridan dan bacaan, yang dicontohkan orangtua harus terus dipraktikkan setiap hari. Kami dibiasakan membaca Ratib Hadad setiap habis Maghrib dan Wirid al-Latif setiap pagi. Tidak panjang sehingga insya Allah pasti sempat, namun mudah-mudahan selalu bermanfaat.

Bagian ke-2: Bergerak di Jalan Pertengahan
Bagian ke-3: Bermakna tanpa Tepuk Tangan

#SemuaMuridSemuaGuru

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Streaming Literasi Penangkal HOAX https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=621733271352838&id=511068262419340

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

KILAS memberikan informasi dan ulasan tentang berbagai kebijakan pendidikan secara ringkas dengan isu-isu kontekstual yang dikeluarkan oleh Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK). KILAS menjadi kumpulan referensi penelitian dan pengembangan advokasi pendidikan serta menjadi cerminan misi PSPK.

Kajian dan analisis yang menjadi fokus kajian tim peneliti PSPK dalam edisi ini adalah tentang kompetensi guru. Untuk mendapatkan kumpulan tulisan yang dimuat dalam Kilas Pendidikan Edisi 6, silahkan klik http://pspk.web.id/kilas-pendidikan/kilas-pendidikan-edisi-6/

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Yuk segera merapat untuk diskusi #gurubelajar tentang Dinding Merdeka Belajar di
/channel/diskusigurubelajar

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Surat Kabar Guru Belajar
Menularkan Kegemaran Belajar

Dapat Diunduh di
Edisi 7 http://bit.ly/SKGuruBelajar7 : Pentingnya Refleksi
Edisi 6 http://bit.ly/SKGuruBelajar6 : Merdeka Belajar
Edisi 5 http://bit.ly/SKGuruBelajar5 : Hari Pertama Sekolah
Edisi 4 http://bit.ly/SKGuruBelajar4 : Pendidikan Budi Pekerti
Edisi 3 http://bit.ly/SKGuruBelajar3 : Disiplin Positif
Edisi 2 http://bit.ly/SKGuruBelajar2 : Asesmen Otentik
Edisi 1 http://bit.ly/SKGuruBelajar1 : Guru Belajar

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Karena pendidikan adalah urusan semua orang, Ayo Belajar, Bergerak dan Bermakna Barengan di #PestaPendidikan.
Komunitas Anda tertarik bergabung? Pelajari http://bit.ly/BookletKomunitasPekan dan daftarkan komunitas Anda di http://bit.ly/DaftarKomunitasPekan

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Merdeka Belajar: Kurikulum di Atas Kertas, Kurikulum di Dalam Kelas (Bagian 2 dari 2 tulisan)

Najelaa Shihab (Pendiri Sekolah dan Kampus Guru Cikal)

Kebanyakan dari kita memahami kurikulum dengan sangat terbatas, sesuatu yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Pemahaman ini menumbuhkan pandangan "ganti menteri ganti kurikulum". Yang lebih mengkhawatirkan, hal ini menimbulkan miskonsepsi berikutnya, bahwa kurikulum bukan milik bersama komunitas sekolah, tidak ada hubungannya dengan guru dan anak yang berada di kelas.

Tak heran, karena tidak merasa punya otonomi, banyak pendidik yang melihat kurikulum sekedar sebuah dokumen yang ditetapkan di awal tahun ajaran atau bahkan di awal pendirian sekolah. Saat berbicara tentang kurikulum kita perlu terus mencoba melihatnya secara berkesinambungan, bukan hanya tentang Permendikbud tertentu yang menetapkan kompetensi inti dan kompetensi dasar tapi mulai dari tujuan pendidikan nasional, sampai silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun setiap guru dan disepakati dengan setiap murid di dalam kelas. Kepala sekolah, guru, orangtua, murid yang merdeka belajar memang sarat mutlak kurikulum yang tidak hanya indah di atas kertas atau ditumpuk di laci atasan.

Kurikulum merdeka belajar tidak bisa sekedar diberikan, apalagi diperjualbelikan. Kurikulum merdeka belajar juga tidak bisa di-copy/paste-kan dari sekolah sebelah atau kelas tahun ajaran sebelumnya. Faktor murid menjadi faktor penentu utama implementasi kurikulum di saat tertentu. Cakupan materi apa, tahapan dan pilihan sebagaimana diuraikan dalam written curriculum, perlu keterlibatan semua lewat percakapan bermakna.Di Cikal, kami terus mengupayakan beberapa praktik baik dalam mendesain dan mengimplementasikan kurikulum.

Kami percaya pada pentingnya proses PARTISIPATIF. Seluruh pemangku kepentingan di ekosistem pendidikan, punya kompetensi berkontribusi dalam pengembangan kurikulum. Tantangan partisipasi tentu bisa muncul untuk berbagai pihak. Ada sekolah yang mengeluhkan partisipasi orangtua dalam forum rutin yang membicarakan tujuan pendidikan jangka panjang ataupun forum singkat yang sekedar membahas tujuan sebuah tugas atau perjalanan karyawisata. Berbagai bentuk komunikasi tertulis atau jaring komunikasi lain perlu terus diupayakan oleh sekolah. Orangtua yang tidak hadir bukan berarti tidak peduli, justru berarti orangtua butuh dukungan khusus untuk bisa terlibat aktif.

Kami percaya pada proses KOLABORATIF. Dokumen kurikulum adalah milik bersama, transparan dan diberi umpan balik dari Kepala sekolah, guru, murid, orangtua dan bahkan tim non-akademik. Salah satu contoh masalah nyata di banyak satuan pendidikan adalah kapasitas guru sering tidak ditumbuhkan. Guru jarang diminta membaca dokumen kurikulum dengan utuh untuk berbagai jenjang, kebanyakan hanya tahu unit yang diajarkannya di semester tersebut. Padahal, tanpa kolaborasi guru dan pemahaman utuh, tentu sulit merancang program pembelajaran yang berkesinambungan antar jenjang.

Kami percaya proses REFLEKTIF. Kurikulum terus ditinjau kembali lewat beragam kegiatan rutin dan digunakan sebagai alat analisa dan rencana aksi. Tantangan utama yang sering dialami adalah waktu, kurikulum seringkali dianggap sesuatu yang hanya dikerjakan setahun sekali atau saat akreditasi. Padahal kurikulum adalah dokumen hidup yang berkembang seiring perkembangan proses belajar komunitas sekolah, seiring perubahan lingkungan dan zaman.

Sekali lagi, mewujudkan merdeka belajar dalam kurikulum memang tidak mudah. Cita, cara dan cakupan kurikulum bukan sekedar perlu ditetapkan. Mengatakan kurikulum kami adalah kurikulum merdeka belajar yang memenuhi semua bagian diatas, mungkin tidak sulit. Yang menantang adalah melalui proses yang merdeka dalam menyepakati dan mempraktikkannya. Tetapi bukankah kita memilih jalur pendidikan karena masing-masing kita tahu bahwa ini adalah cara paling efektif menuju cita-cita?

Merdeka belajar dalam pendidikan adalah kunci warga dan negara demokratis. Cita-cita yang perlu terus diupayakan bukan hanya di atas kertas tapi di dala

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Merdeka Belajar: Kurikulum di Atas Kertas, Kurikulum di Dalam Kelas (Bagian 1 dari 2 tulisan)

Najelaa Shihab (Pendiri Sekolah dan Kampus Guru Cikal)

Sebagian kita bisa menjawab saat ditanya apa kurikulum yang digunakan di sekolah dulu, sebagian yang lain tidak ingat sama sekali. Sebagian kita mampu menceritakan apa yang dipelajari di masa lalu, sebagian yang lain menyatakan tidak banyak yang bermanfaat.

Kurikulum adalah salah satu kata yang paling sering diasosiasikan dengan pendidikan. Karena dalam definisi yang utuh, kurikulum adalah kerangka program pendidikan. Masalahnya, bahkan diantara para pendidik, apa yang dimaksud dengan kurikulum pun seringkali rancu.

Sebagian pengurus yayasan pendidikan mewajibkan kurikulum nasional tahun tertentu, tanpa merasa perlu mendalami lebih jauh. Semua "yakin", sudah pasti ini pilihan rasional, padahal dokumennya tidak dibahas utuh bersama seluruh komunitas sekolah. Beberapa sekolah menyederhanakan penjelasan tentang kurikulumnya dengan menyebut nama salah satu ujian internasional, menguatkan miskonsepsi bahwa tujuan kegiatan sehari-hari di kelas tak ada bedanya dengan bimbingan tes - lulus ujian dengan nilai tinggi. Ada orangtua yang dengan bangga menyatakan bahwa kurikulum yang dilalui anaknya adalah kurikulum dari negeri jiran, semata-mata karena menggunakan buku terbitan sana.

Bagian pertama dari kurikulum yang menumbuhkan merdeka belajar, selalu dimulai dengan gambaran CITA-CITA. Kejelasan kompetensi ideal yang akan ditumbuhkan, menjabarkan bagaimana kita dapat mengasess capaian, dan bagaimana tahapan menuju tujuan (assessed curriculum). Pertanyaan sederhana tentang tujuan bersama, sedihnya bukan pertanyaan yang dengan mudah dijawab oleh banyak orang di satuan pendidikan. Sebagian kita merasa tidak memiliki kemerdekaan menetapkan tujuan, sebagian lagi jarang merefleksikan pengalaman masa lalu atau kesulitan saat diminta membayangkan masa depan.

Proses pendidikan yang begitu kompleks, dalam kurun waktu belasan tahun dilalui tanpa menjawab pertanyaan mendasar, untuk apa saya hadir di kelas, belajar dan mengajar setiap hari. Akibatnya, banyak hal yang kita pikir kita dapatkan dari pendidikan, mungkin sekedar "kebetulan" bermanfaat. Bukan proses yang dengan eksplisit dan sengaja direncanakan, dengan kata lain, bukan kurikulum. Tak heran sebagian anak jadi tertinggal, tak heran nasib anak ditentukan bukan oleh kualitas pendidikan tapi oleh proses seleksi alias kondisinya saat masuk sekolah.

Bagian kedua dari kurikulum yang utuh, menggambarkan dengan jelas prinsip CARA menuju cita-cita. Standar dan praktik apa yang disepakati dan harus dilakukan dalam proses belajar mengajar (taught curriculum). Di sisi lain, standar dan praktik yang tidak boleh dilakukan juga sesuatu yang perlu disepakati. Kesepakatan cara sering dianggap tidak penting, padahal ini salah satu ciri utama dari komunitas dan organisasi yang berhasil.

"Banyak jalan menuju Roma". Kita biasanya berhenti di ungkapan ini, lupa bahwa bila ada penumpang bis yang tidak membawa bekal tertentu, kelebihan muatan atau sering berhenti di tengah jalan, akan mempengaruhi kualitas perjalanan dan resiko keselamatan.

Pendidikan jauh lebih kompleks dari sekedar perjalanan ke Roma. Tapi kita sering memilih yang gampang- menyederhanakan perkembangan manusia dengan berbagai alasan struktur pendidikan. Standar nilai, jurusan peminatan atau jam pelajaran ditetapkan berdasar alasan administratif teknis - yang disadari atau tidak- minim kaitannya dengan cita-cita pendidikan.

Dari interaksi saya dengan ribuan pendidik, saya juga belajar bahwa jarang yang memilih prinsip cara bersama-bersama. Pendidik seharusnya memilih prinsip paedagogis dan menilai keselarasannya dengan standar dan praktik tim kerja dan organisasinya.

Di rumahpun, dengan pasangan, kita membuktikan bahwa perbedaan paradigma pengasuhan seringkali jadi hambatan harian dalam mendidik satu anak. Anda bisa bayangkan kekacauan yang terjadi saat kombinasi kepala sekolah, guru, orangtua, "dijodohkan paksa" untuk mendidik sekian banyak anak dengan cara yang kadang bertent

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

30 Menit lagi Seminar Daring tentang Kurikulum #MerdekaBelajar. Segera kunjungi https://www.facebook.com/KampusGuruCikal/

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Ujicoba seminar daring Kurikulum #MerdekaBelajar https://www.facebook.com/KampusGuruCikal/videos/1677377065895660/

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Mengikuti Kelas Kurikulum Merdeka Belajarnya Bu Najelaa membuat saya GAGAL MOVE ON dari materi yang beliau paparkan. Gagal move on karena begitu inspiring, begitu progressive dan langsung diberi tips and tricks dari beliau untuk bagaimana sih sebenarnya Kurikulum yang Merdeka Belajar di lembaga masing-masing…Dan dibukakan mata kurikulum Merdeka Belajar itu bukan kurikulum yang too good to be true! EPIC kelasnya!

Intani Prajaswari, Kepala Sekolah
Penggerak Komunitas Guru Belajar Cirebon

Ayo Ikut Seminar Daring (Offline) - Facebook Live
Kurikulum Merdeka Belajar
Jumat, 20 Januari 2017, pukul 14.00 - 16.00 WIB
Di Halaman Facebook Kampus Guru Cikal
https://www.facebook.com/KampusGuruCikal/

Silahkan like buat yang belum
Tandai kalendar di meja kerja atau peralatan digital Anda.
Jangan sampai terlewat

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Haloooo! 90 menit lagi kita diskusi tentang Musik sebagai Pendekatan Pra Literasi ya......Segera bergabung dengan klik di /channel/diskusigurubelajar

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Selamat Siang Rekan Guru yang Baik!

Kami ingin memperkenalkan sosok yang berada dibalik Kampus Guru Cikal​, Komunitas Guru Belajar​, Temu Pendidik Nusantara dan Pesta Pendidikan​. Beliau adalah Najelaa Shihab​ yang merintis Sekolah Cikal sejak lebih dari 17 tahun yang lalu. Selama jangka waktu itu pula, beliau banyak melakukan pengembangan dan terobosan yang terbukti berhasil. Filosofi Cikal bisa dilihat di video ini http://bit.ly/Cikal5Bintang

Akhir tahun lalu, Kampus Guru Cikal mengadakan Seminar Daring (Online) melalui Facebook Live bertema Ujian Nasional dengan narasumber Guru Najelaa Shihab dan Dosen Nino Aditomo​. Seminar Daring ini merupakan terobosan untuk menyebarkan ilmu ke seluruh nusantara yang mendapat sambutan positif dari banyak guru. Karena itu, Kampus Guru Cikal berencana mengadakan Seminar Daring ini secara berkala setiap bulan.

Pada bulan Januari ini, Seminar Daring akan diadakan pada Jumat, 20 Januari 2017, pukul 14.00 - 16.00 WIB. Silahkan tandai kalendar di meja kerja atau peralatan digital Anda.

Berdasarkan obrolan di Grup WA Penggerak Guru Belajar, Rekan-Rekan Penggerak meminta kepada Guru Najelaa Shihab untuk membahas tema Merdeka Belajar. Topik menarik, tapi agar lebih seru, kita perlu topik yang lebih spesifik. Ada tiga alternatif topik sebagaimana tersebut di bawah. Kami mohon masukan dari rekan-rekan Guru buat menentukan pilihan.

Silahkan memilh topiknya dengan klik di http://bit.ly/SDKGC012017


Tim Kampus Guru Cikal
Chusnul Chotimah & Bukik Setiawan

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Penghambat Literasi https://twitter.com/i/moments/816293027366903808

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Halo! 🖐🖐🖐
Apa kabar? 😊😊😊

Setahun sudah Surat Kabar Guru Belajar menyapa dan menemani para guru di seluruh pelosok nusantara. Meski tidak tetap tanggal terbitnya, tapi enam edisi selalu konsisten terbit dua bulan sekali. Edisi pertama pada tahun kedua ini tampil dengan wajah baru. Semoga suka! 😙😙😙

Surat Kabar Edisi Pertama di Tahun Kedua ini membahas topik refleksi. Kami menganggap topik ini penting diulas karena, sebagaimana dijelaskan pada edisi sebelumnya, refleksi menjadi satu dari 3 ciri pelajar yang merdeka belajar. Ciri penting yang justru jarang dikenalkan oleh para guru kepada para pelajar kita. Dengan kemampuan berefleksi, pelajar kita dapat memantau dan memperbaiki cara belajarnya sehingga dapat lebih efektif. Tak heran bila kemampuan berefleksi berpengaruh terhadap kemampuan, bukan hanya pelajar tapi juga guru, dalam mengelola diri dan perilakunya.

Dalam edisi ini, topik refleksi akan diulas secara konseptual, refleksi dalam perjuangan menjadi guru, refleksi sebagai praktik di kelas hingga praktik yang melengkapi kegiatan pendidikan, dalam hal ini, Temu Pendidik Nusantara Ketiga 2016. Ulasan dari beragam dimensi tersebut menunjukkan lengkapnya proses belajar terjadi ketika dilakukan refleksi.

Pada akhirnya, selamat menikmati tampilan baru Surat Kabar Guru Belajar. Semoga bisa menemani Anda berefleksi di akhir tahun ini dan menyambut tantangan baru dengan semangat belajar! 😘

Silahkan Unduh di http://bit.ly/SKGuruBelajar7

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Merdeka Belajar: Cinta untuk Perempuan yang Tidak Sempurna

oleh Najelaa Shihab

Sebagai ibu, sebagian hari yang kita jalani terasa mudah, sebagian rasanya menantang luar biasa. Kebanyakan dari kita adalah ibu berkarya, bukan hanya yang berkantor dan mendapatkan penghasilan dari luar rumah, ada juga yang menyelesaikan tugas rumah tangga atau sukarela menjadi penggerak di sekolah anak dan lingkungan tetangga. Tidak seharusnya pilihan apapun dianggap lebih atau kurang, karena semua ibu adalah ibu penuh waktu - tidak pernah menanggalkan perannya dan melupakan anaknya di setiap langkah.

Salah satu bagian dari menjadi perempuan adalah apa yang dikatakan orang lain selalu penting, terlebih lagi bila datangnya dari sesama perempuan. Sahabat seperjalanan mestinya saling meringankan tantangan dan menitipkan harapan, dalam kenyataan seolah jadi musuh bebuyutan. Menilai, menghakimi, membatasi, menyalahkan sering jadi bagian interaksi kita. Padahal, tanpa dinilai orang lain pun kita seringkali menetapkan standard terlalu tinggi untuk diri sendiri, tanpa disalahkan kelompok berbeda pun kita kerap berpikir bahwa kita sumber dari semua masalah. Ini bukan sekedar curahan hati, berbagai riset dan data tentang peran gender jelas menunjukkan bahwa perempuan dan ibu punya banyak tantangan dari dalam diri.

Salah satu batasan utama yang kita hadapi dari dalam diri sendiri adalah tuntutan untuk sempurna. Saya merasa luar biasa merdeka saat bisa dengan bangga mengatakan betapa saya tidak sempurna :)

Pengalaman gagal mengendalikan emosi menghadapi permintaan anak karena sedang terburu-buru menyelesaikan pekerjaan. Harus membolos dari acara keluarga besar karena kelelahan setelah rentetan agenda mingguan. Melanggar janji untuk lari karena malas bangun pagi. Mengubah ide presentasi yang menyusahkan tim untuk lembur sampai larut malam. Hari ini saja, saya punya sederet pengakuan tentang fakta bahwa saya tidak memiliki segalanya; sebagai perempuan, ibu, istri, anak, teman maupun pimpinan. Tidak sempurna, tidak memiliki segalanya, tapi Alhamdulillah, cukup dan terpenuhi.

Di dunia kita saat ini, perempuan yang berbicara tentang perasaan dan peran selalu dianggap korban atau sebaliknya sedang melawan. Tak heran banyak yang enggan berbagi pengalaman, karena khawatir cibiran atau "ketahuan" tidak seragam. Sebagai ibu dari dua anak perempuan yang beranjak remaja, perempuan yang berkarya bersama ribuan murid dan guru, saya sadar betul bahwa masih banyak tugas kita berkait perempuan dan pendidikan.

Perjuangan setiap ibu dan perempuan adalah belajar mencintai, dimulai dari mencintai diri sendiri dengan lebih baik setiap hari. Mampu menertawakan diri sendiri yang melakukan kesalahan sambil merencanakan perbaikan. Membiasakan bertepuk tangan untuk kesuksesan teman tanpa merasa kalah dalam persaingan. Berbagi canda dan cerita, yang menjadi cermin bermakna untuk semua perempuan.

#SemuaMuridSemuaGuru

Читать полностью…

Pendidikan Merdeka Belajar

Selain belajar TENTANG Rasulullah SAW, penting juga untuk kita belajar DARI Rasulullah SAW - Najelaa Shihab

Yuk ikuti live streaming talkshow
Rabu, 21 Desember 2016, 16.30 - 18.00 WIB
Di halaman Facebook LivingQuran PSQ
https://www.facebook.com/livingquran2016/

Bila ada pertanyaan, silahkan tulis di komentar.
Pertanyaan terpilih akan dijawab oleh narasumber

Читать полностью…
Subscribe to a channel