MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN) Trainer Spiritual Prosperity | Writer | Public Speaker - 1 Day Spiritual Prosperity Class - Servo Prosperity Online Class Facebook, Fanspage, Youtube, Telegram, Ig: Muhammad Nurul Banan Website : www.gusbanan.com
PERTANYAAN
Apakah metode zikir harus akurat putaran tasbih hitungannya?
Baca enjoy saja, cuma hitungan saja yang mungkin satu atau dua gak akurat, karena bukan pakai tasbih, cuma pake ruas jari saya , patokan 33
PERTANYAAN
kalau sy pengamen sy kerjain dulu sampe 20 lagu, kita kerjakan dulu pengamennya baru kasih 50 atau 100, klo pengemis krna tdk ada jasa maaf sy tdk kasih, karena sgl sesuatunya hidup itu pasti ada pertukaran energi.
PERTANYAAN
Nah kalau ngejar diskonan dishopee live gus?
Mau co nunggu live,biar lumayanlah dapat pot harga.😅
Baru masuk mental miskin ya
PERTANYAAN
Kalau keadaan pas pasan gus?
PERTANYAAN
Untuk mindset jualan gimana seharusnya Gus? Pas lagi ngarep² ada yg CO biasanya malah ga ada.😅 Padahal ya gak kepepet uang.
ORGASEME UNTUK MENARIK UANG
Salah satu kesempatan mustajabnya doa itu ketika baru saja nuzûlul ghaits yakni saat turun hujan;
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
“Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : 1) Bertemunya dua pasukan, 2) Menjelang shalat dilaksanakan, dan 3) Saat hujan turun.” (H.R. Baihaqi)
Ketika turun hujan antara langit dan bumi terjadi kontak hubungan kosmis, dimana langit melepaskan air hujan dan bumi menerimanya.
Bila langit melakukan hubungan kosmik dengan bumi, maka lelaki melakukan hubungan kosmik dengan wanita melalui hubungan seks. Dan puncak kontak seksual tersebut disebut orgasme.
Orgasme merupakan tegangan intens pada tubuh diikuti dengan pelepasan energi yang menghasilkan sensasi pada area tubuh khususnya pada area yang terangsang.
Orgasme menimbulkan gelombang kimia pada otak yang bertanggung jawab akan euforia dan keintiman.
Senyawa kimia ini membuat Anda merasa bahagia dan nyaman.
Jadi, orgasme sebenarnya energi besar alam semesta yang jika Anda mampu mengonversinya ke dalam bentuk energi lain, gelombangnya pun kuat sekali.
Nuzûlul ghaits atau turunnya hujan adalah orgasme kosmik, dimana saat itu adalah kesempatan untuk peroleh doa mustajab karena didukung energi kosmik yang besar yakni orgasme langit dan bumi.
Saat orgasme seks, pria menumpahkan sperma dan wanita menerimanya, dalam orgasme seks ada energi kosmik besar yang bisa dimanfaatkan dengan konversi energi.
Semua energi alam semesta bisa dikonversi menjadi energi lain.
Di pegunungan Dieng Jawa Tengah memiliki energi uap panas bumi yang melimpah sehingga berdiri PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Di negara-negara Eropa anginnya sangat kencang sehingga dimana-mana banyak berdiri kincir angin PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu).
Ada energi besar, maka peluang untuk mengkonversi menjadi energi lain juga menjadi melimpah.
Energi air yang melimpah, energi uap panas bumi seperti di Dieng, atau energi angin seperti di Eropa, menjadikan peluang dikonversi menjadi energi listrik menjadi besar.
Orgasme adalah energi kosmik besar alam semesta, energinya melimpah-limpah, sama seperti halnya energi panas bumi, energi air, ataupun energi angin.
Energi orgasme tidak kalah dahsyat dengan energi spiritual, energi orgasme sama seperti energi Anda mengikhlaskan, seperti energi Anda sedekah, dan energi spiritual lainnya.
Energi spiritual, misalnya Anda bersedekah. Sedekah dikonversi agar memiliki anak soleh, itu bisa. Sedekah dikonversi menjadi energi kelancaran rezeki, juga bisa.
Mengonversinya pakai apa? Ya, pakai kesadaran perasaan Anda, dengan afirmasi, niat dan doa.
Nah, energi orgasme juga bisa dikonversi menjadi uang, untuk memanggil energi keberlimpahan uang.
Caranya bagaimana? Ya, dengan kesadaran perasaan Anda, dengan niat, afirmasi dan doa.
Saat Anda mulai merasakan ada ketegangan otot-otot ritmik di daerah pinggul dan sekitarnya, saat itu Anda hadirkan rasa bahwa Anda sedang dilimpahi kekayaan uang, rasakan sensasi perasaan kayanya kuat-kuat.
Di hati juga afirmasikan dengan kuat, "Uang. Uang. Uang."
Pada saat orgasme, akumulasi energi yang menumpuk dilepaskan. Anda dapat mengarahkan dan meminjamkan ledakan energi kosmik yang kuat itu menuju apa yang Anda inginkan, sehingga mewujudkannya menjadi manifestasi nyata.
Dalam meditasi Tantra sebenarnya hal ini bukan hal baru, sudah diajarkan sejak zaman Hindu Kuno dan biasa disebut tehnik orgasme tantra.
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
MANFAAT IRIT ITU SEMPITKAN REZEKI
Kalau saya ajukan permintaan hutang ke bank senilai trilyunan jelas tidak akan di-acc, karena belum layak. Kalau suatu negara yang ajukan? Jelas di-acc, karena layak.
Anda berdoa, "Ya Allah, beri aku kelimpahan rezeki ratusan juta tiap bulan, namun listrik rumahnya saja cuma 450 watt subsidi, gasnya pakai warna melon, semua kebutuhan serba diirit dan dihemat."
Allah mau acc doa Anda ya menimbang, "Lah uang ratusan juta tiap bulan mau buat apa sama kamu? Kebutuhan listrik cuma 20 ribu, kebutuhan gas cuma 20.000, serba kecil kok kebutuhanmu, ya cukup lah kamu itu 2 juta perbulan."
"Yang ratusan juta buat yang layak saja, buat yang punya rumah mewah yang bayar listriknya saja 15 juta perbulan, beli tas saja harus ke La Valle Paris. Buat yang sekali isi tangki BBM 2 juta. Mereka lebih layak menerimanya daripada kamu," begitu pikir Allah.
Kalau kebutuhan Anda kecil, Anda terima rezeki besar ya tidak layak, masa iya anak TK terima uang jajan 100 tiap hari, ya tidak layak.
Jadi jelas ya? Kebutuhan besar itu penting untuk menarik rezeki besar.
Lalu irit dan hitang-hitung itu manfaatnya apa sih buat menaikkan rezeki? Ya manfaatnya cuma mempersempit rezeki saja.
Kemarin saya dikeluhi tetangga kalau dia sedang dicemberuti istrinya gara-gara dia pingin bikin kopi dan tidak tahu kalau istrinya sudah panaskan air di termos. Lalu dia dadakan nyalakan kompor gas untuk panaskan air. Ketahuan istrinya, dia langsung dicemberuti istri karena terlalu boros gas.
Nah model begitu, gas saja super diirit, apa layak terima rezeki deras? Dikasih sedikit saja sudah bisa dicukup-cukupkan kok, buat apa dikasih banyak.
Dikutip dari podcast KH Abdul Syakur Yasin (Buya Syakur), bahwa rezeki itu dibagikan bukan dicari.
ٱللَّهُ يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥٓ
"Allah membagikan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dari para hamba-Nya, dan Dia menakarnya." (Q.S. Al-'Ankabût : 92)
Jadi rezeki dibagikan oleh Allah, dan Allah itu menakarnya sesuai kebutuhan Anda, sesuai kelayakan Anda.
Buya Syakur Yasin menutup podcastnya, "Sebelum kamu meminta, layakkan dulu dirimu untuk menerimanya."
Lalu kenapa banyak yang punya anak banyak yang sebenarnya kebutuhan mereka sangat besar, lalu tetap kekurangan? Padahal kelayakannya dikasih rezeki gede jika dilihat dari kebutuhannya?
Kebutuhan itu dicukupi jika Anda sudah konsisten mencukupi.
Dikasih anak banyak, tapi mentalnya lemah. Baru satu anak lulus SMA, sudah teriak-teriak, "Bapakmu enggak sanggup nguliahin kamu. Kerja saja bantu ekonomi Bapak." Itu contoh mental lemah, berani punya anak tapi tidak berani tanggung jawab membiayai kuliahnya.
Punya kebutuhan hidupi whatsapp dengan kuota, eeh dihubungi tidak pernah bisa karena tidak pernah diisi kuota. Katanya tidak punya duit untuk beli kuota. Baru punya tanggungan kuota whatsapp sudah lemah mental, antara bisa cukupi atau tidak.
Lemah mental cukupi kebutuhan yang begitu yang jadikan Allah melihat Anda tidak butuhkan rezeki banyak-banyak yang melimpah, karena mau dikasih banyak pun mental Anda tidak cukup alias mental Anda tidak layak menerimanya.
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
KH MAIMUN ZUBAIR; UMUR 42 ITU PENENTU KAYA
Dalam ceramahnya, Mbah Moen menerangkan rahasia umur setiap kelipatan 7 tahun. Bahkan menurut guru dari Gus Baha ini, usia 42 menjadi penentu rezeki. Dihitung dari umur 7, 28, 35, 42, 29, 56, 63, 70, terkandung rahasia istimewa.
Tahapan dasar orang hidup didunia yang pertama adalah lahir dan setelah usia 7 tahun sekolah (mencari ilmu). Setelah 7 tahun harus sekolah lanjutan, 7 tahun lagi, harus sekolah yang lebih tinggi, tahapan sekolah ini sangat lama bahkan maksimalnya itu sampai 28 tahun.
Lalu, setelah 28 harus nikah, kalau umur 28 belum nikah, namanya terlalu tua.
Setelah 28 tahun tambah 7 tahun lagi 35 tahun, harus punya pekerjaan. Ada orang di umur 35 kok belum punya pekerjaan, itu memang tidak pandai bekerja.
35+7=42, kalau kaya ya terlihat kaya, kalau memang miskin ya terlihat miskin. Kalau 42 tahun tidak kaya, maka memang tidak ditakdirkan kaya.
Diusia 42 sudah terlihat bagiannya, 42+7=49, sudah hampir habis usianya.
Untuk itu pada umur 49 hingga 56 tahun, Mbah Moen menyarankan kepada semuanya untuk tidak kemana-mana.
49+7=56, sudah tidak usah kemana-mana, jangan transmigrasi karena hanya buang-buang umur saja.
Apabila ada seseorang yang sudah berumur 63 tahun, namun masih hidup. Maka orang tersebut panjang umur.
Sekarang 7×9=63, mati pantes hidup juga pantes, tambah 7 tahun lagi, 70 tahun memang sudah tua, memang jatah panjang umur.
Dikutip dari akun Jejak Para Wali
Disini jelas ya, Ibn Hajar Al-'Asqalani, penulis kitab Fat-hul Barri bi Syarhi Shahîhil Bukhâri menjelaskan, bahwa Nabi Ibrahim meninggalkan Nabi Ismail saat Ismail masih disusui.
Ibrahim baru mengunjunginya lagi sesudah Ismail menikah. Andai Ibrahim diperintah menyembelih Ismail, tentu dalam hadits kunjungan pertama Ibrahim kepada Ismail itu terjadi antara masa susuan dan masa menikahnya Ismail.
Ternyata tidak ada satu kisah pun yang meriwayatkan Ibrahim mengunjungi Ismail disela-sela antara masa menyusunya Ismail dan menikahnya, yang ada kunjungan itu terjadi di masa sesudah Ismail menikah.
Berarti yang disembelih itu Ishaq bukan Ismail.
"Kamu tidak berdoa apapun itu juga namanya kamu penakut. Seorang penakut, mulianya dimana? Untungnya apa?"
"Karena itu tetaplah berdoa sebutuhmu, seinginmu, semaumu, senalarmu, yang itu menurutmu baik, mau pasrah juga boleh, silakan, tapi siapkan mentalmu untuk lalui resiko demi resiko beratnya " pungkas syaikh.
-Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
Ini sebentar lagi ada hari raya Idul Qurban, orang bego dalam cinta itu kerap bilang, mereka yang punya tasawuf abal-abal, yang pakai arus welas asih, biasanya suka menulis statement, "Saya enggak mau mengorbankan makhluk hidup, menyembelih kambing, sapi, kerbau, itu tidak beradab".
Ahh itu bukan rasa cinta, bukan hati suci, itu orang bego cinta.
Iya, sok-sokan tidak mau korbankan makhluk hidup, lalu nasi yang mereka makan, sayuran yang mereka lahap, bumbu penyedap rasa yang mereka santap, apa itu bukan makhluk hidup yang mereka korbankan?
Sudahlah, nabi Ibrahim A.S. kurang apa kedalaman cinta beliau, hingga beliau dijuluki khalilur-rahman (kekasih Ar-Rahman). Ibrahim yang khalilur-rahman tentu sangat mengerti cinta, hingga beliau mengajarkan untuk mengorbankan kambing, sapi, dan lainnya untuk dalatkan sebuah rasa berhamba pada-Nya.
Ajaran Ibrahim A.S. lalu dikuti dan diteruskan oleh Muhammad S.A.W.
Jadi ya begitu wujud nyata Allah, berkorban sekaligus mengorbankan. Mengorbankan sekaligus berkorban. Teis sekaligus ateis, ateis sekaligus teis.
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
Masih sedikit pelamar. Diprioritaskan wilayah Banyumas Raya. Yang berminat, silakan ke whatsapp saya.
Gus Banan
Kepala Biro SDM Yayasan Pondok Pesantren Darul Abror - 08112612992
Sebab itu salah satu jalan penderas rezeki tanpa terhenti itu adalah cepat bayar. No tunda. No nanti-nanti.
Nah penjegal rezeki Tuhan mengalir kepada Anda, itu karena Anda menunda-nunda membayarkan sesuatu. Bayar listrik menunda-nunda, bayar hutang menunda-nunda, bayar pajak menunda, kasih nafkah istri menunda, dan seterusnya.
Awalnya hanya ikuti bisikan nafsu tunda bayar seperti kisah saya di atas, lalu lama-lama jadi pola. Ketika Anda menunda bayar seperti kisah saya di atas, disitu Tuhan pun mencegah membayar rezeki-Nya kepada Anda. Paham?
Namun kasus menunda bayar tidak semua jadikan rezeki seret, lihat dulu faktornya. Kalau faktornya karena kehati-hatian sehingga harus menunda dulu, itu tidak apa.
Misal, Anda pilih metode bayar COD di shopping online, karena sangsi barangnya tidak sesuai pesanan dan lain-lain, itu beda kasus.
Jadi ayolah, disiplin cepat bayar, bantai habis keraguan, kekhawtiran, dan pikiran negatif lainnya tentang karunia rezeki, itu cara menderaskan rezeki Anda dengan melimlah dan tanpa putus.
Anfiq unfiq 'alaika; belanjakanlah hartamu, maka Allah akan mengganti rezekimu.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ وَقَالَ يَمِينُ اللَّهِ مَلْأَى وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ مَلْآنُ سَحَّاءُ لَا يَغِيضُهَا شَيْءٌ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
"Dari Abu Hurairah yang sampai kepada Nabi SAW, beliau bersabda: "Allah Tabâraka wa Ta'âlâ berfirman, 'Wahai anak Adam, belanjakan hartamu, niscaya Aku akan memberikan ganti kepadamu.'" Beliau juga bersabda, "Pemberian Allah selalu melimpah." Ibn Numair berkata, "Suatu pemberian yang tidak pernah berkurang meskipun mengalir siang dan malam." (HR. Muslim).
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
Waktu di pesantren saya ada teman, dia dari kelas ekonomi biasa saja, sejak dia di pesantren hingga saat ini telah punya 6 anak, dia tidak mau pakai sarung selain merk BHS, merk branded.
Dan sekalipun dari kelas ekonomi biasa, hingga saat ini dia tetap mampu dan dimampukan, eksis semua sarungnya merk BHS.
Dia bukan orang kaya, tapi cukup dan tercukupi untuk selalu beli sarung BHS.
Dinilai orang dia mewah-mewahan, jadinya tidak, karena sudah dikenali orang kalau sarungnya pasti BHS. Anak istrinya jadi kekurangan juga tidak.
Itulah servo prosperity, apa yang Anda biasakan, yang Anda ulang-ulang dengan prinsip, itu yang akan tercukupi.
Nah andai Anda kenal ilmu servo prosperiry, lalu pola tersebut digunakan untuk cukupi finansial Anda, ya Anda akan alami fenomena rezeki "ada tak terbatas, cukup tiada batas."
Segera daftar kelasnya.
SERVO PROSPERITY BATCH 10
Info dan Registrasi
WA 0817 230 2992
Atau klik: http://bit.ly/gusmnbanan
Anda berpikir kalau mengikhlaskan itu saat kehilangan. Ya hasilnya juga itu, dimana Anda bisa mencapai rasa ikhlas harus dengan kehilangan dulu.
Anda berpikir kalau mencapai akhlak-akhlak mulia harus dengan ketidakpunyaan, misal untuk tawadhu' harus dengan menyembunyikan kualitas diri, dimana hal itu justru mengganggu self esteem Anda.
Cobalah ubah pikiran Anda, mulailah berpikir dan bercita-cita seperti ini, "Alangkah ikhlasnya aku, andai aku kehujanan di jalan, dan aku di dalam mobil milikku. Alangkah mulianya aku, andai untuk mencapao tawadhu' dengan pakai Vellfire untuk urusan dengan kalangan atas, pakai Fortuner untuk kalangan menengah, pakai Innova untuk urusan dengan kalangan bawah. Alangkah indahnya andai aku memaafkan sesudah aku menang," dan seterusnya.
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
HARI 'ASYURÂ; HARI KASIH UANG BELANJA LEBIH
Kalau Anda kedatangan tamu seorang yang terhormat, Anda akan merasa ada surprise mood.
Rasa capek layani tamu jadi hilang karena rasa hormat dan bangga Anda kepada sosok si tamu. Bahkan mungkin Anda berani merogoh kocek lebih banyak demi menghormatinya.
Itu dikarenakan sosok yang terhormat tersebut memang membawa surprise mood, lalu mempengaruhi hormon Anda. Hormon dopamin Anda, hormon oksitosin, serotonin, dan endorfin Anda jadi meningkat.
Beda kalau Anda kedatangan tamu yang mau hutang uang, atau tamu yang menyerot dan merepotkan Anda, hormon Anda justru menurun, lalu mood pun hilang. Mau ngobrol saja lidahnya berat.
Hari 'Asyura atau tanggal 10 Muharram itu hari dimana para nabi dalam trah millata ibrahim (agama abrahamik) meraih kemenangan.
'Asyura ialah hari diterimanya taubat Nabi Adam, hari berlabuhnya bahtera Nabi Nuh di bukit Judi, hari Nabi Idris diangkat ke surga, hari Nabi Ibrahim selamat dari apinya Namrudz, hari kesembuhan Nabi Ya'qub dari kebutaan dan hari Ya'qub dibawa bertemu dengan Nabi Yusuf, hari Nabi Musa selamat dari pasukan Fir'aun saat menyeberangi Laut Merah, hari Nabi Sulaiman diberikan kerajaan besar, hari Nabi Yunus dikeluarkan dari perut paus, hari Nabi Isa diangkat ke surga setelah usaha tentara Roma untuk menangkap dan menyalibnya gagal. Dan banyak histori rahmat lainnya.
Kedatangan tamu orang terhormat saja sudah bawa energi besar lalu pengaruhi hormon dan mood Anda dikarenakan zat kimia yang diproduksi oleh tubuh melalui kelenjar endokrin tubuh menjadi berfungsi lebih produktif dalam mengatur berbagai fungsi dan proses biologis, diantaranya berubahnya suasana hati. Perasaan positif, termasuk kebahagiaan dan kesenangan jadi meningkat.
Lah 'Asyura itu hari kemenangan para nabi, bila Anda rayakan dengan khidmat tentu banyak energi positif yang bisa Anda serap.
Di antara energi positif yang bisa Anda serap itu energi kaya.
Caranya di hari 'Asyura dengan Anda memberikan surprise nafkah kepada anak istri Anda, beri fasilitas keluarga Anda untuk menikmati keluasan dan kenikmatan rezeki.
مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ فِى يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ السَّنَةَ كُلَّهَا
"Barangsiapa melapangkan belanja kepada keluarganya di Hari Asyura maka Allah melapangkan kepadanya selama setahun keseluruhan." (H.R. Thabrani dan Baihaqi)
Sufyan As-Tsauri pernah berusaha untuk melapangkan kehidupan keluarganya pada hari 'Asyura. Setelah itu, ia merasakan kalau kehidupannya dilapangkan sebagaimana dijanjikan dalam hadits di atas.
Sufyan As-Tsauri berkata,
إِنَّا قَدْ جَرَبْنَاهُ فَوَجَدْنَاهُ كَذَالِكَ
“Kami pernah mencobanya, dan kami temukan (hasil) demikian itu.”
Pecandu narkoba tetap menemukan uang saja untuk beli narkoba walaupun harganya tidak masuk akal. Penjudi tetap menemukan uang saja untuk pasang slot walaupun sudah bolak-balik tombok. Itu karena mereka merasa gembira ketika melepaskan uang untuk beli barang haram tersebut.
Anda pun begitu, triknya agar Anda bisa menarik kekayaan di hari 'Asyura ya sama seperti para pemakai narkoba dan para penjudi itu, yakni berikan uang belanja lebih melimpah ke keluarga dengan rasa gembira, rasa menghargai keluarga dan rasa senang hati.
Kalau Anda tidak temukan hasil sesuai yang disampaikan dalam hadits nabi di atas atau sesuai yang dibuktikan oleh ulama besar; Sufyan Ats-Tsauri, berarti bukan fadilahnya hari 'Asyura yang ngawur, tetapi kesadaran dalam diri Anda yang ngawur.
Dan uang yang saya unggah disini adalah surprise uang belanja istri dan anak saya di hari 'Asyura ini.
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
PERTANYAAN
Saya sering memberi pengamen / pengemis di lampu merah, tapi saat itu selalu dengan niat agar anak keturunan saya tidak menjadi peminta minta
Kira kira bagaimana ini Gus?
PERTANYAAN
Mau tanya gus,saat memberi uang pada pengamen, pengemis, tukang parkir terkadang ada perasaan terpaksa. Kadang juga sy menolak mereka. Apakah perasaan ini termasuk golongan org bermental miskin?
PERTANYAAN
lalu kalau yang punya hutang, kan harus tetap tenang tetapi bukan berarti menyepelekan... itu setelan rasa nya gimana ya Gus?
soal nya selama ini masih belum nemu... karena kadang udah bisa tenang, tapi kadang kebablasan tenang nya... 🙈
IGD (INSTALASI GAWAT DUIT)
Ujar-ujar simpan dana darurat, malah setiap hari darurat uang terus.
Rasa tegangmu lah yang memproyeksikan lalu mewujudkannya.
Uang darurat itu untuk mengamankan hatimu dari rasa khawatir, maka pastikan hatimu nyaman.
Bangun uang darurat, lah mau beli bakso saja penuh khawatir uangnya tidak cukup untuk esok, ya sama saja kamu masuk IGD (Instalasi Gawat Duit).
Bangun saving uang pun begitu. Dengan prioritaskan tabungan, hatimu makin nyaman apa makin runyam?
Kalau gara-gara prioritaskan tabungan, lalu menyiksa diri hidup dalam keterbatasan kecukupan finansual, ya namanya kamu masuk IGD.
Punya tanggung jawab bayar hutang juga begitu. Hatimu dag dig dug der enggak punya hutang? Kalau dag dig dug der, itu namanya masuk IGD.
Namun khusus untuk hutang, proyeksi hati memang harus tenang namun bukan berarti menyepelekan.
Boros uang juga begitu. Kalau boros uang tetapi hatimu tetap terkontrol tenang, tidak menyesali, dan tidak menyalahkan diri, ya kamu aman dari IGD.
Bagus lagi jika kamu boros, malah hatimu merasa kaya dan dermawan, disitu kamu tidak masuk IGD, tapi masuk layanan prioritas.
Kapan taubatmu masuk IGD? Hahaha
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
KEBURUKAN ITU FASILITAS KEBAIKAN, KEBAIKAN ITU FASILITAS KEBURUKAN
Sombong, iri, dengki, pamer, riya, rasa miskin, rakus, perang, membenci, otiriter, egoisme, membenci, dan lainnya selama ini dibranding sebagai energi keburukan, namun realitanya begini;
Anda bermental kaya, disitu Anda melatih diri untuk tidak butuh orang lain, kan? Tidak butuh orang lain itu adalah unsur sombong.
Anda promosikan dagangan, disitu Anda sedang butuh orang lain untuk beli dagangan Anda, dan tentu supaya dia kasih cuan kepada Anda. Rasa butuh bukankah itu unsur mental miskin?
Anda syukuran baru beli mobil, atau Anda bikin lapak jualan yang menggelar semua dagangan Anda, bukankah itu unsur pamer? Pamer itu unsur riya.
Anda stres tidak peroleh cuan dari proyek bisnis Anda, atau Anda stres karena gajiannya telat waktu, bukankah itu unsur rakus?
Anda melihat diri Anda terpuruk, lalu Anda melihat tetangga telah mapan, lalu memicu hati Anda untuk bangkit berkarya kreatif, bukankah itu unsur iri?
Anda bersorak hore dengan macam-macam gaya selebrasi saat tim sepak bola dukungan Anda dapat membobol gawang lawan. Senang gembira dengan keterpurukan orang lain (lawan) bukankah itu unsur dengki?
Anda mengutuk keras peperangan dan pembunuhan, lah apa Anda tidak sadar, Anda mau mengganti tanaman di ladang juga tanaman lama harus dibantai, lalu tanah yang sudah mapan Anda lukai dengan cangkul? Untuk suatu perubahan baru, alam semesta butuh perang dan pembunuhan, perlu diberantakkan dan dihancurkan. Bukankah perang dan pembunuhan itu kebaikan?
Anda buat aturan sekolah hari Senin dan Selasa harus pakai baju OSIS, bikin aturan di agama shalat wajib 5 waktu, bikin aturan di keluarga kalau anak tidak boleh main handphone lebih dari 2 jam sehari, bukankah itu unsur otoriter?
Anda tidak ingin dirugikan orang lain, tidak ingin ditipu, dikhianati, dimusuhi, direndahkan, bukankah itu emosi yang muncul dari unsur rasa benci?
Anda marah dan mengamuk saat istri Anda diselingkuhi orang, bukankah itu unsur egoisme?
Jadi sombong, iri, dengki, pamer, riya, rasa miskin, rakus, perang, membenci, otiriter, egoisme, membenci, ternyata itu fasilitas kebaikan untuk diri Anda. Paham?
Sekarang sebaliknya, semua energi yang dibranding kebaikan, ternyata itu bisa jadi keburukan.
Misal, mental kaya itu katanya baik. Nyatanya kalau Anda menerapkannya untuk urusan dagang, ya dagang Anda hancur kan? Karena dengan mental kaya Anda jadi tidak butuh cuan.
Orang angkuh itu mental kaya karena merasa tidak butuh disapa orang lain. Orang narsistik juga mental kaya karena merasa dirinya berlimpah pujian. Orang minder juga bermental kaya karena merasa dirinya berlimpah keterpurukan.
Dermawan katanya baik, lah Maria Ozawa itu dermawan dengan auratnya bahkan sangat dermawan dengan alat vitalnya. Borjuis dan pelaku risywah itu orang dermawan dengan harta.
Memaafkan itu katanya baik, lah orang dengan self esteem rendah itu juga pemaaf, sampai dia jarang tersinggung dengan keburukan yang diterimanya.
Murah senyum katanya baik, lah wanita genit yang sedang jual diri itu murah senyum.
Melepaskan itu baik, lah orang yang nekat bunuh diri itu sangat pandai melepaskan, sampai-sampai melepaskan nyawanya juga tak segan.
Berani itu katanya baik, lah pencopet, perampok, peselingkuh, koruptor, pemerkosa, itu orang yang sangat berani, karena resiko berbuat jahat itu sangat berat, kok mereka berani melakukan. Mental mereka mental baja.
Tepo seliro (empati dan simpati besar), lah orang yang mudah dihutangi orang lain lalu otang yang hutang ndablek tidak dibayar-bayar, itu karena rasa tepo seliro yang besar.
Istirahat katanya baik, lah pemalas dan penunda-nunda itu orang yang sangat pintar istirahat.
Berdamai dengan takdir itu baik, lah orang yang pasrah diberi kemiskinan itu orang jago berdamai dengan takdir.
Jadi apa yang Anda sebut kebaikan itu ternyata fasiltas untuk keburukan. Paham?
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
PERTANYAAN
Kl berburu beasiswa kuliah ke luar itu apa termasuk mental miskin?
SEDEKAH TERANG-TERANGAN UNTUK DIRIMU, SEMBUNYI-SEMBUNYI UNTUK ANAKMU
Ketika Anda sedekah terang-terangan, bukankah di hati terpicu rasa puas? Ada rasa puas, rasa menonjol, rasa kaya, dan rasa berjasa muncul di perasaan. Rasa-rasa itulah kemudian sangat cepat menarik energi kekayaan untuk diri Anda.
Ketika Anda sedekah sembunyi-sembunyi, di hati muncul rasa lengang dan hampa karena Anda berusaha tulus. Rasa hampa inilah yang kemudian menjadikan energi kayannya tidak hilang tapi ter-saving.
Karena itu, sedekah terang-terangan menjadikan diri Anda kaya. Dan sedekah sembunyi-sembunyi menjadikan kekayaannya diterima oleh anak-anak Anda karena energi kayanya ter-saving.
Karena itu padukanlah keduanya, sedekah terang-terangan untuk mem-booster kekayaan Anda sendiri, dan jangan lupa sedekah pula dengan sembunyi-sembunyi untuk kekayaan anak-anak Anda.
Jangan semua sedekahnya dipamer-pamerkan, diri Anda memang terpicu kaya, namun keturunan Anda belum tentu terwarisi energi kayanya.
Jangan pula semua sedekah disembunyikan, karena itu bisa menjadikan Anda kesulitan finansial pribadi.
Lalu di antara keduanya utama mana? Keduanya setara utamanya. Yang tidak setara itu yang tidak sedekah karena sibuk merasa miskin melulu.
إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيرٌ لَّكُمْ
”Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu” (Q.S. Al-Baqarah : 271).
Lalu ikhlas mana? Keduanya punya potensi ikhlas dan tidak ikhlas yang setara. Yang sedekah terang-terangan dengan ikhlas ya banyak, yang tidak ikhlas juga banyak. Yang sedekah sembunyi-sembunyi lalu temukan ikhlas itu banyak, yang tidak ikhlas juga banyak. Setara.
Sebab ikhlas itu rahasia Allah. Hudzaifah bertanya kepada Rasulullah, apa itu ikhlas?
فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " سَأَلْتُ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلامُ عَنِ الإِخْلاصِ، مَا هُوَ؟ فَقَالَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلامُ: سَأَلْتُ رَبَّ الْعِزَّةِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنِ الِإخْلاصِ، مَا هُوَ؟ فَقَالَ رَبُّ الْعِزَّةِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: الإِخْلاصُ سِرٌّ مِنْ سِرِّي أَوْدَعْتُهُ قَلْبَ مَنْ أَحْبَبْتُ مِنْ عِبَادِي
"Nabi SAW menjawab, "Aku pun menanyakan kepada Jibril, apa itu ikhlas? Jibril lalu menanyakannya kepada Tuhan yang Maha Mulia, ikhlas itu apa? Tuhan Yang Maha Mulia menjawab, 'Ikhlas itu rahasia dari rahasia-Ku yang Aku titipkan di hati hamba-hamba-Ku yang Aku cintai.'" (H.R. Muslim)
وَقاَلَ الْجُنَيْدُ: اَلْإِخْلاَصُ سِرٌّ بَيْنَ اللهِ تَعَالَى وَبَيْنَ الْعَبْدِ، لَايَعْلَمُهُ مَلَكٌ فَيَكْتُبُهُ، وَلَا شَيْطَانٌ فَيَفْسُدُهُ، وَلَا هَوَى فَيُمِيْلُهُ
"Al-Junaid mengatakan, “Ikhlas adalah rahasia antara Allah dan hamba-Nya. Tidak ada malaikat pun yang mengetahui dan mencatatnya. Tidak ada setan pula yang mengetahui dan merusaknya. Dan tidak ada hawa nafsu yang mengetahui lalu menyondongkannya.”
Ikhlas itu rahasia Tuhan, lah kok mau Anda cari? Barang dirahasiakan lalu dicari ya tidak ketemu. Soal ujian nasional itu rahasia negara kok dibongkar rahasianya ya malah dosa.
Barang dirahasiakan kok mau dicari-cari dengan sedekah terang-terangan ataupun sedekah sembunyi-sembunyi, bagaimana mau ketemu?
Karena itu soal ikhlas dibikin ndablek aja, ora urus, yang terpenting Anda berusaha yang terbaik entah sedekah melalui jalan terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Keduanya setara ikhlasnya.
Yang tidak setara yang ndablek enggak sedekah.
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
JANGAN MERASA BERSALAH KALAU JADI PEMBOROS
Anda muslim lalu makan daging babi, Anda bisa muntah-muntah serta sakit, karena terpicu rasa bersalah sebab muslim terima doktrin kalau babi itu haram dan najis.
Namun non muslim di Eropa makanan hariannya itu daging babi, ternyata mereka malah sehat-sehat dan jenius. Mereka nyata sehat dan jemius karena mayoritas negara-negara Eropa menjadi negara maju. Itu karena non muslim di Eropa tidak punya rasa bersalah makan daging babi sebab tidak didoktrinkan babi sebagai haram dan najis.
Itulah bahwa rasa bersalah bisa menyabotase keberuntungan Anda.
Yang umum disalahkan orang dalam kelola finansial itu adalah boros uang. Padahal boros itu kerap karena karakter bawaan lahir.
Nah kerap orang dengan karakter bawaan lahir boros itu disalah-salahkan, sehingga si pemboros punya perasaan bersalah. Ketika si pemboros punya perasaan bersalah, ya akhirnya borosnya menjadi pesakitan untuk rezeki dan finansialnya. Persis seperti muslim makan daging babi.
Anda masuk warung makan bareng teman-teman, lalu Anda terjebak mentraktir. Orang mentrakrir itu prakteknya menjadi korban. Karena menikmati makanan dinikmati bareng-bareng, kenyangnya juga kenyang bareng-bareng, lah isi dompet teman-teman utuh, isi dompet Anda terkuras. Kan Anda jadi korban?
Namun ketika Anda mampu atasi rasa jadi korban mentraktir dengan dikonversi rasa kaya dan rasa berpunya, misal, "Aku orang kaya, saya yang harus bayar," maka hasilnya kekayaan, berkah dan kemudahan rezeki. Sebaliknya kalau konversinya rasa sesak hati terjebak traktir, ya sudah di situ Anda tak jauh beda sebagai korban pemerkosaan traktir. Merasa sebagai korban tentu hasilnya keterpurukan.
Sejak sebelum TK Anda didoktrin hemat pangkal kaya, yang berarti belief Anda menerima keyakinan kalau boros itu berarti memiskinkan. Nah di situlah perampokan energi uang akan terus terjadi di dalam diri Anda setiap kali Anda boros uang.
Mau begitu terus? Setiap kali boros merasa bersalah, yang akibatnya jadi rezekinya setet? Anda mau? Ya yakini sepenuhnya kalau hemat itu pangkal kaya. Hahahaha.
Jadi kalau Anda berkarakter boros, jangan mau disalah-salahkan orang sehingga akhirnya Anda merasa bersalah yang akibatnya Anda menjadi korban sikap boros Anda.
Cobalah ganti mindsettnya begini, "Saya tidak boros, saya tidak mubadzirkan uang, saya hanya sedang berlatih dermawan kepada diri saya sendiri dan kepada orang lain. Saya sedang dermawan."
Bukankah boros dan dermawan itu sama saja aksi tindakannya, yang beda cuma kesadarannya saja. Boros dan dermawan aksinya sama, yakni sama-sama gemar hamburkan uang. Namun kesadarannya lah yang berbeda.
Boros itu berkesadaran ngawur keluarkan uang sehingga ada rasa bersalah. Kalau dermawan itu boros uang tapi dengan kesadaran mengalirkan rezeki dan keberlimpahan kepada diri sendiri dan orang lain.
Jadi yang enjoy saja jadi pemboros, nikmati dan istiqamahkan, karena yang salah itu mindsett boros tersebut. Coba ganti dengan mindsett "alirkan rezeki dan keberlimpahan," prakteknya Anda boros namun hasilnya makin deraskan rezeki.
Buang jauh-jauh rasa bersalah sebagai pemboros saat keluarkan uang karena disitulah perampokan konversi energi uangnya.
Di Eropa, saya kencing di toilet umum bayarnya 1 euro (sekarang sekitar 18.000 rupiah). Coba bandingkan dengan di dalam negeri, kencing di toilet umum bayar cuma 2 ribu. Buang pipis saja bayar hampir 20 ribuan, kalau mindsettnya boros itu kesalahan kelola uang, ya Anda bisa sekarat duit hidup di Eropa.
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
CERPEN KEKONYOLAN DOA
Alkisah, seorang tukang ojol datang kepada seorang syaikh waliyullah keramat minta didoakan agar jasa ojolnya laris, rezekinya melimpah.
Dengan tulus si wali mendoakan.
Tiga bulan kemudian si tukang ojol datang lagi ke si wali minta agar doa tersebut dicabut.
"Kenapa?" Tanya si wali.
"Ojol saya sekarang laris banget, sehari ratusan pemesan, akibatnya saya sakit-sakitan karena tenaga saya tidak kuat," jawab si tukang ojol.
"Setiap doa itu konsekuensi karena apapun yang kamu terima itu memintamu untuk melepaskannya. Apapun yang kamu memperolehnya itu memintamu untuk memberikannya."
"Maksudnya gemana, Syaikh?"
"Kamu mau terima profit dari tokomu, itu alam semesta memintamu untuk melepaskan modal, melepaskan pelayanan, melepaskan waktu dan tenaga, dan lainnya. Kamu peroleh rezeki melimpah dari jasa ojolmu, itu alam semesta memintamu untuk melepaskan sesuatu, dari waktumu, tenagamu, modalmu, bahkan kesehatanmu, dan lainnya. Apa yang kamu terima dan peroleh itu menuntutmu untuk melepaskan."
Syaikh melanjutkan, "Karena itu kalau kamu berdoa agar rezekimu berlimpah, itu sama saja kamu meminta agar tubuhmu kecapekan penuh beban dan tugas berat."
"Hahhhh..." si tukang ojol terpelongo mengiyakan.
Syaikh melanjutkan lagi, "Nah karena itu pula kalau kamu berdoa minta jadi orang kuat, itu resiko yang akan datang kepadamu kamu akan diuji banyak tekanan beban berat. Sebab kamu bisa disebut orang kuat bila kamu mampu angkat beban berat.:
"Bila kamu berdoa agar menjadi pemberani, kamu akan terima resiko terima banyak teror ketakutan. Karena pemberani tentu orang yang mampu taklukan banyak ketakutan."
"Bila kamu berdoa ingin menjadi orang bijaksana, kamu akan tanggung resiko punya banyak masalah, sebab dengan masalah ruwetlah kamu latihan bijak."
"Bila kamu berdoa meminta cinta, kamu akan terima resiko hadapi orang-orang bermasalah yang minta dibantu."
"Bila kamu berdoa meminta nikmat, maka resiko yang harus kamu terima, kamu akan dibukakan peluang yang semuanya menuntutmu untuk fokus dan capek memperjuangkannya," terang syaikh dengan senyum tipis.
Si tukang ojol lalu menyimpulkan dengan tegas, "Kalau begitu saya tidak usah meminta apa-apa lagi."
Syaikh menyahut, "Kalau kamu tak berdoa minta apa-apa lagi, resikonya kamu tak terima apa-apa? Mau jadi orang tak punya apa-apa?"
"Ya sudah kalau begitu aku akan pasrah saja. Pasrah kepada-Nya."
"Kalau kamu pasrah, itu air yang mengalir di sungai total pasrah. Dia mau ditumpangi kotoran, ditumpangi sampah, berlian, uang, dia pasrah saja. Dibawa banjir, pasrah. Dikeringkan, pasrah. Bahkan dialirkan ke selokan kotor, air itu total pasrah. Kalau hanya pasrah, mau enggak hidupmu dialirkan ke selokan kotor? Makanya kamu perlu berdoa agar tidak mengalir ke selokan kotor, tapi mengalir ke kolam yang jernih. Kamu pasrah, kamu akan terima resiko berat."
"Lah harus bagaimana, Syaikh? Berdoa beresiko, tidak berdoa beresiko, pasrah juga beresiko."
"Pusing, ya? Semua doa itu punya resiko dan konsekuensi. Dan pasrah itu pun doa sehingga punya resiko dan konsekuensi," terang syaikh.
"Karena semua doa adalah resiko, maka doa itu hanya diijabahkan kepada orang yang konsisten menerima resiko. Nek wani ojo wedi-wedi, nek wedi ojo wani-wani (kalau takut jangan berani-berani, kalau berani jangan takut-takut)."
"Berdoa tetaplah berdoa. Semua permintaanmu dalam doa itu baik adanya. Namun siapkan dirimu untuk berani ambil resiko dari ijabah doamu. Sebab doa itu adalah resiko itu sendiri. Jadi doa itu hanya layak diijabahkan kepada orang yang konsisten dan berani dengan resikonya."
"Kalau kamu berdoa lalu tidak berani dengan konsistensinya itu yang disebut pengecut. Kamu berdoa minta kaya, dimana kaya itu perlu modal capek, modal harta, modal jerih payah, tapi kamu tak mau capek, tak mau modal, tak mau jerih payah, ya jadinya kamu pengecut."
"Masa kamu yang berdoa minta kaya, tuyul yang diminta kerja, tuyul juga yang diminta capek, dan resiko kepayahannya diberikan kepada korban pencurian tuyulnya, itu namanya pengecut. Seorang pengecut pasti sengsara."
KAYA ITU ATEIS SEKALIGUS TEIS, TEIS SEKALIGUS ATEIS
Tadi barusan saya menulis quote, Anda cinta enggak sama istri? Yang Anda cintai pasti Anda akan memerdekakannya karena rasa penghargaan tinggi Anda kepadanya.
Namun Anda dengan istri mengikatnya, tidak? Kalau Anda tidak egois mengikatnya ya istri Anda digondol orang.
Cinta itu membebaskan sekaligus mengikat, mengikat sekaligus membebaskan. Hanya satu arah membebaskan saja, tidak cukup, atau hanya satu arah mengikat saja juga tidak cukup.
Anda mencintai anak, namun Anda hanya menghargainya saja, memeluknya saja, membiayainya saja, tidak cukup. Sekali waktu Anda harus menghukumnya, menjewer dan memarahinya.
Cinta itu menghargai sekaligus menghukum, menghukum sekaligus menghargai.
Itulah wujud murni Allah antara ateisme yakni lâ ilâha (tiada tuhan) dengan teisme murni yakni illâ-llâh (selain Allah). Allah itu wujud antara ateisme dan teisme, antara teisme dan ateisme, antara ada dan tiada, antara ada dan tiada, ada isi dan kosong, antara kosong dan isi.
Karena itu kaya pun demikian. Kaya itu wujud murni antara mental kaya dan mental miskin, antara dermawan dan rakus, antara rendah hati dan sombong.
Iya. Anda mau kaya, lalu hanya bermental kaya, apa-apa diberikan dengan rasa kaya kepada orang lain, ya Anda tekor melarat, Anda tidak punya uang, karena tidak ada energi masuk.
Mau kaya, Anda harus punya mental miskin, yakni mental untuk mengambil dan menerima, tidak hanya mental untuk memberi. Anda ambil untung dari dagangan, Anda terima gaji kerja, itu semua bagian dari mental miskin, karena disitu Anda harus merasa butuh kepada jasa pemberian orang lain.
Atau sebaliknya, hanya mental miskin saja, dimana Anda hanya bermental menerima dan mengambil, tidak punya mental memberi, ya Anda juga binasa, Anda tidak bisa kaya, malah menjadi kere.
Kalau sudah ada 2 hal tersebut, antara mental kaya dan mental miskin, Anda baru bisa kaya.
Kaya itu tidak cukup hanya dermawan saja yang selalu memprioritaskan orang lain. Kaya itu harus punya dedikasi untuk menguntungkan diri sendiri, memprioritaskan diri sendiri.
Dan untuk bisa maksimal menguntungkan diri sendiri, Anda harus punya rasa rakus. Anda punya target penjualan, punya target minimal bayaran, punya target kemajuan, itu semua bagian dari rakus. Namun tentu rakus yang legal dan positif, bukan rakus ilegal dan negatif.
Namun hanya rakus saja, untuk bisa kaya juga tidak bisa. Dimana-mana hanya ambil untung untuk diri sendiri, tidak pernah prioritaskan orang lain, ya Anda miskin.
Apalagi saking rakusnya Anda sampai ambil hak orang lain, kalau itu Anda sudah melanggar kontitusi alam semesta. Kriminal dan kejahatan.
Kaya itu ya antara sikap dermawan dan sikap rakus. Keduanya harus utuh ada.
Kaya tidak cukup hanya rendah hati. Dimana-mana, di setiap keadaan, mental Anda hanya rendah hati nerima di belakang, nerima dipimpin orang, nerima menjadi followers, nerima diatur, nerima melayani saja, ya Anda tidak bisa menonjol.
Untuk kaya Anda harus punya minat menonjol sesuai profesi dan minat Anda. Lihat saja orang kaya, memang dia minatnya jika menonjol punya segalanya, unggul segalanya. Orang pintar dalam ilmu juga demikian, dia memang punya minat menonjol pingar.
Minat menonjol itu apa bedanya dengan rasa menyombongkan diri?
Namun hanya sombongkan diri, hanya tonjol-tonjolkan diri, tanpa mau melayani orang lain, tanpa mau mendengarkan orang lain, ya Anda nyungsep juga. Ketemunya melarat.
Jadi kaya itu ya rendah hati sekaligus sombong, sombong sekaligus rendah hati.
Dan semua ranah kehidupan wujud begitunya. Dalam elektronik, ada tombol on ada off, ada arus positif ada arus negatif. Ada lâ ilâha, ada illâ-llâh.
Anda sakit hati tidak dengan orang yang toxic sama Anda? Tenanglah, cinta itu tidak hanya memaafkan. Cinta itu memaafkan sekaligus membalas, membalas sekaligus memaafkan.
Dan bego itu hanya memaafkan saja atau hanya membalasnya saja.
Cinta tak cukup hanya welas asih, cinta itu welas asih sekaligus garang. Garang sekaligus welas asih.
FENOMENA ORTU TAKUT ANAK
Tangan Anda dipotonh, Anda masih hidup. Kaki Anda dipotong, Anda juga masih hidup.
Kalau yang dipotong kepala Anda? Apa Anda masih hidup? Anda mati.
Kepala itu mahkota harga diri, simbol kehormatan, kalau diinjak menjadi masalah besar hidup Anda.
Termasuk rezeki Anda juga ikut bermasalah besar, sebab uang itu mau mendatangi besar kepada barang yang berharga. Emas didatangi uang besar karena berharga. Barang kawe diharagai murah karena tak berharga.
Dan yang paling menghentikan rezeki Anda itu dikurangajari anak, sementara Anda tidak mampu menghandlenya, tidak sanggup menundukkannya. Orang tua tidak punya kharisma wibawa di depan anaknya, rezekinya mentok tidak berkembang.
Anda amati, semua orang sukses pasti dihormati anak-anaknya. Dia mampu menghandle kehormatanya di depan anak. Kepalanya tegak berdiri di depan anak.
Anak Anda kurang ajar dan Anda tak sanggup menundukkannya, disitu kepala Anda diinjak oleh orang yang derajatnya harus tunduk dan memuliakan Anda.
Fenomena orang tua takut anak itu tragis merusak kebaikan rezeki Anda.
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class
ANFIQ UNFIQ ILAIKA; DISIPLIN CEPAT BAYAR, KONSISTEN CEPAT TERGANTI
Seperti biasa, sekitar pukul 04.00 pagi saya bangun tidur, saat itu juga dengar suara tit tit tit dari meteran listrik rumah.
Di hati saya muncul rasa "eman-eman" untuk segera bayar. Padahal tinggal buka e-banking di handphone sudah selesai, uangnya juga ada.
Baru sekitar jam 05.30 pagi, setelah istri shalat Shubuh, suara tit tit tit-nya ilang sendiri. Bisnis laundry saya yang membayarkannya.
Memang sih, daya listrik di rumah saya itu listrik bisnis, tarifnya tidak sedikit, yang kadang dibayar oleh saya pribadi dan kadang oleh manajemen bisnis saya. Namun disini yang jadi catatan adalah menunda bayarnya dan rasa eman-eman-nya.
Pola menunda bayar itu terbentuk dari;
- Rasa tidak punya
- Rasa eman-eman
- Rasa khawatir uang berkurang
- Rasa khawatir di masa depan tidak cukup
Ketika menunda membayar karena picuan rasa seperti di atas, itu sudah menyumpal rezeki yang akan mengalir ke diri Anda.
Permasalahnnya apa? Simak dulu hadits berikut ini;
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمِينُ الرَّحْمَنِ مَلْأَى سَحَّاءُ لَا يُغِيضُهَا اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ قَالَ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُنْذُ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَغِضْ مَا فِي يَمِينِهِ وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ وَبِيَدِهِ الْأُخْرَى الْمِيزَانُ يَرْفَعُ وَيَخْفِضُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَتَفْسِيرُ هَذِهِ الْآيَةِ { وَقَالَتْ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ }
"Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda, "Tangan kanan Ar-Rahman itu kaya dengan rezeki yang tak akan pernah berkurang siang malam. Tahukah kalian apa saja yang telah dibelanjakan-Nya sejak pertama kali langit dan bumi diciptakan? Sesungguhnya semua yang berada di tangan kanan-Nya tidak berkurang, 'Arsy-Nya di atas air dan tangan lainnya terdapat timbangan (rezeki) yang sesekali naik dan terkadang turun." Abu Isa mengatakan; "Hadits ini hasan shahih, dan tafsir dari ayat orang-orang Yahudi berkata, 'Tangan Allah terbelenggu, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbuka; Dia membelanjakan sebagaimana Dia kehendaki," [Q.S. Al-Ma`idah: 64]. (H.R. Bukhari)
Permasalahannya, di dalam Zat Allah itu punya manajemen rezeki, yakni membelanjakan rezeki milik-Nya siang dan malam tanpa putus, dan itu Allah lakukan dengan konsisten sejak awal penciptaan langit dan bumi. Rezeki milik Allah, oleh-Nya dibelanjakan siang dan malam tidak pernah habis, tidak jatuh miskin, dan malah Dia makin kaya raya.
Lalu Anda menunda bayar, menunda membelanjakan harta Anda untuk kebutuhan Anda sendiri, disitu Anda sedang meragukan kekayaan Allah, meragukan kepiawaian Allah mengelola finansial-Nya, Anda persis orang-orang Yahudi yang menuduh tangan Allah terbelenggu seperti dalam Q.S. Al-Maidah ayat 64 di atas.
Ketika Anda menuduh tangan Allah terbelenggu untuk melimpahi rezeki dan mengganti rezeki Anda dengan rezeki yang lebih Allah, disitu Allah menjawab balik dengan ketus, "Tangan kamulah yang terbelenggu."
Ya Anda sendiri kan yang merasa tidak punya, merasa miskin, merasa duitnya tisak ada, merasa duitnya pas, merasa eman-eman sayang, khawatir uangnya berkurang, khawatir uang habis, khawatir masa depan tidak punya duit, itu Anda yang berpikir dan merasa sendiri. Bukan Allah yang begitu.
Yang berarti Anda yang membelenggu tangan Anda sendiri, bukan tangan Allah yang terbelenggu untuk mengganti dan melimpahi rezeki ke tangan Anda.
Nah karena itu, kasus seperti yang saya alami di atas, bjla keseringan dilakukan dengan tunda bayar, tunda bayar dan tunda bayar karena belief buruk hati sendiri, itu menjadikan rezeki Anda binasa dan mati.
Anda kerap seret rezeki? Ya begitu, otak dan kelakuan Anda sendiri yang sering tunda bayar karena khawatir, eman-eman, ragu-ragu, takut habis, dan lainnya.
Anda punya uang, lalu Anda ajak anak istri ke mall, dan Anda traktir mereka tongkrongan makan-makan di resto mall, dengan Anda punya uang, lalu disedekahkan ke panti sosial, itu pahalanya besar mana?
Ya besar pahalanya ajak anak istri Anda ke mall lah.
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ في سبيلِ اللَّه، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ في رقَبَةٍ، ودِينَارٌ تصدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ علَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذي أَنْفَقْتَهُ علَى أَهْلِكَ رواه مسلم
"Dinar yang kamu belanjakan di jalan Allah, dinar yang kamu belanjakan ke budak, dinar yang kamu sedekahkan ke orang miskin, dan dinar yang kamu belanjakan atas keluargamu, itu pahala terbesar adalah dinar yang kamu belanjakan atas keluargamu. (HR. Muslim)
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
SERVO PROSPERITY BATCH 10
Info dan Registrasi
WA 0817 230 2992
Atau klik: http://bit.ly/gusmnbanan
Uang diciptakan untuk mencukupi Anda, bukan malah supaya Anda cukup-cukupkan uang.
Lah kebanyakan orang dicukupi oleh uang, apa malah harus cukup-cukupkan uang?
Ngenes kan? Hidup sekali kok cukup-cukupjan uang terus? Padahal fitrahnya uang itu mencukupi Anda.
Harus cukup-cukupkan uang, tentu karena salah mental, salah mind sett, salah belief, akhirnya salah kelola uang, dan terbentuklah servo cukup-cukupkan uang. Padahal hakikat uang itu ada tak terbatas, cukup tiada batas.
Untuk membongkar ilmunya agar Anda tidak lagi cukup-cukupkan uang, ikuti Servo Prosperity Online Class selama 20 hari dengan sistem training menyambi aktifitas Anda sehari-hari.
Segera daftar.