gusbanan | Unsorted

Telegram-канал gusbanan - MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

3713

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN) Trainer Spiritual Prosperity | Writer | Public Speaker - 1 Day Spiritual Prosperity Class - Servo Prosperity Online Class Facebook, Fanspage, Youtube, Telegram, Ig: Muhammad Nurul Banan Website : www.gusbanan.com

Subscribe to a channel

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

PEMBUNUH SISTEMATIS REZEKI ANDA

Simak selengkapnya di channel youtube saya

https://youtu.be/roqAcEySuIU?si=KD6_HCfUCqBPk7Vi

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Begini ngaji saya kalau lagi jadi kyai kampung.. Yg tidak bisa bahasa Jawa tidak ada translatenya 😅😅😅

Materi : Spiritual Parenting

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

AURA MENYEBALKAN DAN KEMISKINAN

Bila diri Anda banyak disebali dan direndahkan orang, itu biasanya karena sistem hidup diri Anda masih terlalu banyak membebani orang lain, entah membebani secara sosial maupun finansial.

Siapa yang tidak geram direpoti limpahan beban dari orang lain? Tentu geram, enej, jengkel, marah, benci, dan seterusnya.

Tentu limpahan beban tersebut adalah limpahan beban tanpa kompensasi setara, tanpa pertukaran energi sebanding.

Hal lumrah di tengah masyarakat Indonesia itu munculnya orang-orang yang punya obsesi mengembangkan yayasan sosial, yayasan pendidikan, yayasan keagamaan, namun tanpa rasa berdosa, mereka membebankan proyek obsesi sosialnya tersebut kepada orang lain, seolah eksistensi proyek obsesi sosialnya tersebut adalah tugas dan kewajiban semua orang sebagai tanggung jawab sosial, akhirnya tanpa rasa sungkan, tanpa malu, mereka dengan enteng minta-minta sumbangan. Mereka tidak sadar betapa hal itu sebenarnya tindakan merepotkan dan membebani orang lain. Yayasan sosialnya yayasannya sendiri, orang lain yang harus menghidupi.

Nah cara berpikir dan bertindak begitu yang disebut sistem hidupnya masih membebani orang lain.

Menjadi beban bagi orang lain, hasilnya ya diolok-olok, dicibir, direndahkan, disebali, dan seterusnya.

Kecuali Anda memang memberikan layanan setara kepada masyarakat, misalkan Anda melayani pengajian mingguan secara istiqamah kepada sekelompok masyarakat, lalu Anda punya program sosial, dan sekelompok masyarakat tersebut diminta ikut andil berpartisipasi, itu baru layak, karena disana Anda sudah berperan memberi kepada mereka. Itu saja permintaan partisipasi tersebut harus sebatas kepada kelompok masyarakat yang dilayani pengajian.

Jangankan yang model menarik sumbangan sosial tanpa pertukaran energi, pernah ada satu perusahaan, lantas aktifitas perusahaan mengganggu lingkungan sosialnya, dari hilir mudiknya karyawan, suara-suara gaduh aktifitas kerja, dan lainnya mengganggu masyarakat sekitar, namun dari pihak perusahaan tidak memikirkan program kesejahteraan masyarakat, dan malahan warung makan karyawan saja di-handle oleh perusahaan sendiri agar uang hanya berputar di dalam perusahaan. Hasilnya apa? Demo dan konflik dengan masyarakat. Itu terjadi karena bias energi membebani orang lain.

Nah kalau Anda ingin tidak hidup dengan aura disebali dan direndahkan orang, hindarkan diri Anda dari sistem sosial yang membebani orang lain. Kalau memang tidak bisa memberikan layanan setimpal kepada orang lain ataupun pertukaran energi setara, mending mundur, ojo wani-wani.

Begitu pula di kehidupan pribadi. Kalau Anda merasa kerap disebali orang tanpa tahu sebabnya apa, coba cek diri Anda, barangkali ada bagian dari hidup Anda yang kerap membebani orang lain tanpa Anda bisa memberikan energi pertukaran setara.

Dan energi begitu bisa juga karena warisan energi DNA dari orang tua Anda. Artinya diri Anda sudah berdikari mandiri, tidak membebankan apapun kepada orang lain, namun ternyata ortu Anda gemar membebani orang lain, itu energi aura disebalinya bisa terwaris kepada Anda.

Aura disebali orang itu energi kemiskinan karena membebani orang lain itu mental meminta-minta gratis, mirip energi pengemis. Lalu cara keluarnya, bagaimana?

Energi miskin itu energi meminta sehingga membebani orang lain, kalau ingin keluar dari pusaran energi tersebut ya Anda harus mengganti dengan energi kaya.

Energi kaya itu energi membayar yakni energi menguntungkan dan menggembirakan orang lain. Gemar sedekah dengan konsisten, gemar membantu orang lain, gemar menolong, gemar melimpahi orang lain dengan keberuntungan, itu di antara jalan keluarnya.

Kekayaan itu energi gembira sehingga energinya selalu menggembirakan orang lain. Anda konsisten di frekuensi energi tersebut, ya Anda dimudahkan rezekinya. Sebaliknya energi miskin itu energi membebani orang lain, berada di pusaran energi tersebut ya rezeki Anda macet-macet.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammada Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

https://youtu.be/BfElJgc9X3I?si=rmJThPwNhHz3hJzI

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Mohon doanya, untuk ibu dan istri saya, Tsamrotul Yaniah Banan take off laksanakan umrah. Sehat, selamat, mabrurah. Amin.

Ditinggal istri umrah, saya sedang ambil peran ibu rumah tangga 😁😁😁

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Coba saya tanya, Anda yang merasa lebih enjoy berserah kepada Allah akan keselamatan rumah Anda itu Anda yang pergi dari rumah dengan menguncinya atau yang membiarkan pintunya terbuka? Tentu yang mengunci rumah itu lebih paripurna dalam temukan rasa tawakal, sekalipun mengunci rumah itu sama sekali bukan jaminan bahwa rumah Anda akan selamat dari maling.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammmad Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Perempuan itu sifatnya memang belanja. Lihat sore ini, tahu-tahu istri saya sendiri punya toko ritel yang sediain banyak mie instan, lah kok ke supermall borongnya mie instan. Dipikir-pikir tak ada otak. 🤣🤣🤣

Seperti pasangan lengan kanan dan kiri. Lelaki tercipta lebih kuat sebagai tangan kanan, tugasnya kerja. Perempuan tercipta lebih lemah sebagai tangan kiri, tugasnya cebok (bersih-bersih), di antaranya bersihin uang suami.

Perempuan ga pinter belanja itu penyakit, dan membahayakan finansial, sebagaimana lelaki ga pinter kerja cari duit.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

KAYAMU BERMASALAH? CEK DI SINI

Ambil contoh sederhana mobil Mitsubishi Pajero Sport. Mobil ini, di Indonesia sudah distandarkan mobil menengah ke atas. Harganya lumayan mahal, pajak dan pembiayaannya lumayan tinggi, sehingga beli mobil Pajero Sport, mau tidak mau harus bersedia mengeluarkan biaya lebih tinggi.

Ini terjadi karena sudah menjadi konstitusi alam semesta, dimana makin besar nikmat Allah, makin besar pula pembiayaan hidup yang harus dikeluarkan.

مَا عَظُمَتْ نِعْمَةُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ عَلٰى عَبْدٍ إِلَّا عََظُمَتْ مُؤْنَةُ النَّاسِ عَلَيْهِ، فَمَنْ لَمْ يَحْتَمِلْ تِلْكَ الْمُؤْنَةَ، فَقَدْ عَرَّضَ نِعْمَةَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ لِلزَّوَالِ

"Nikmat Allah—'Azzâ Wa Jallâ—tidaklah besar atas seorang hamba kecuali besar pula ongkos pembiayaan manusia atasnya, barangsiapa tidak kuat menanggung ongkos biaya tersebut, maka bersiaplah nikmat tersebut untuk lenyap." (H.R. Ibn Hibbân & Ibn 'Adiy)

Andai memiliki nikmat Mitsubishi Pajero Sport, dimana nikmat tersebut lebih gede dari Toyota Avanza, maka konsitusi alam semesta akan menagih biaya pengeluaran Pajero Sport lebih gede dari Toyota Avanza.

Anda memiliki Pajero Sport tetapi Anda masih akal-akal pembiayaan mobil murah, ya Anda melanggar konstitusi alam semesta. Misal, standar minimal BBM-nya Pajero Sport itu Dexlite, lalu demi cari yang murah, Anda paksakan gunakan Solar, maka apa yang terjadi? Mesin mobilnya cepat ringsek.

Ya begitu, ketika nikmat Allah semakin besar angkanya, akan auto menuntut ongkos pembiayaan semakin mahal. Itu sudah resiko wajib. Ini kerap tidak disadari orang kaya.

Saya ada kenalan pedaganag grosiran sembako yang sudah sangat maju, melayani grosiran sembako hampir satu kabupaten. Tentu ketika nikmat bisnisnya berkembang, maka ongkosnya untuk menjalankan bisnis juga makin besar, termasuk pajak bisnisnya juga makin besar.

Dia memiliki grosiran level kabupaten, namun dia maunya pembiayaan pajak yang selevel grosiran level desa. Berkali-kali dia pun bermasalah dengan pajak karena merasa berat. Kerap mengemplang dan telat pejak.

Yang terjadi apa? Dia sakit-sakitan. Paru-paru sakit lah, jantung, ginjal, silih berganti menggerogoti. Itu karena mobil Pajero Sport dibiayai dengan ongkos Toyota Avanza.

Ada juga pemilik 3 mobil dengan sawah berhektar-hektar. Mobil terbaiknya Toyota Innova bensin. Dia menolak keras gunakan Pertamax, masih memaksa gunakan Pertalite. Dia selalu membandingkan dengan mobil Isuzu Panthernya yang mesinnya badak tapi hemat BBM apalagi cukup dengan Solar.

Bukan cuma itu, gaya hidupnya yang mewah hanya ketika beli sawah, kehidupan sehari-harinya juga serba disederhanakan, masuk restoran habis 150 ribu saja sudah merasa mahal sekali. Fasilitas rumah serba sederhana, hingga jika dia sedekah juga masih sederhana. Ya, ibarat yang berpenghasilan 3,5 juta, infaq shalat Jumat layak Rp 20.000, lah dia penghasilan 50 jutaan, infaq shalat Jumatnya setara. Ya terhitumg bakhil.

Efeknya apa, salah satu anaknya lahir punya kelainan mental yang terus saja menyerot effort biaya, effort mental, energi dan pikiran. Itu akibat mesin Pajero Sport dikasih minum Solar. Tidak sehat.

Ada juga yang cara mengelola uang seperti di atas, serba hemat, tidak kena musibah, tidak juga penyakit, tetapi kekayaannya makin menurun. Penghasilannya menyesuaikan pengeluaran ongkosnya.

Jadi kalau Anda sudah kaya, punya penghasilan tinggi, tetapi sedekah Anda biasa-biasa saja, masih selevel umumnya penghasilan orang lain, itu mekanisme alam akan menuntut Anda untuk mempunyai pengeluaran setara dengan penghasilan Anda, entah melalui musibah, penyakit, masalah berat, ataupun lainnya.

Atau Anda sudah kaya, namun belanja Anda masih saja disederhanakan demi berhemat, itu juga sama saja Pajero Sport dibelanjakan Solar. Penyakit.

Jadi kalau ada orang naik kaya, lalu otaknya masih saja berhemat, entah hemat kedermawanan, entah hemat belanja, itu sama saja Pajero Sport dibiayai harga Solar, harus siap- siap ringsek, karena alam semesta akan mencari keseimbangannya sendiri.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

"Siapa yang mengerjakan kebaikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan." (Q.S. An-Nahl : 97)

Cita-cita besar untuk hidup maju dan kaya, keuletan, ketabahan, kewaspadaan, inovasi, pelayanan, pengorbanan, ketaatan, taktik, penataan, dan lainnya itu adalah semua amal shaleh.

Dan kalau hidup Anda telah banyak berbuat itu, dengan auto alam semesta akan membalasnya dengan hayâtan thayyibah; hidup sejahtera, kecukupan, kaya dan mulia.

Ya karena memang sebenarnya kaya itu pahala, dan miskin itu dosa.

Lah Fir'aun dan para koruptor itu kaya, tapi kan mereka jahat dan buruk?

Kalau Anda bilang Fir'aun dan para koruptor itu kaya, namanya mata Anda itu mata matre. Lah bagaimana mungkin kekayaan dicaci maki dan dikutuk? Adanya kekayaan ya diteladani.

Sekarang Fir'aun dan para koruptor itu diteladani apa dikutuk? Kalau dikutuk itu berarti dosa. Yang namanya dosa itu miskin. Sehingga Fir'aun dan para koruptor itu orang miskin. Ya kayanya mereka hanya sebentar saja, terkutuk dan hukumannya tiada putus. Mereka pun jatuh miskin selamanya.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

UANGMU MENIPIS? BEGINI BIAR TIDAK MAMPUS SEKALIAN

Ketika uang saya di keadaan "uang menipis", justru saya akan sangat disiplin membayar. Ada tagihan ataupun kewajiban bayaran apa saja justru akan segera saya bayarkan. Sat set bayar.

Kenapa demikian? Karena rasa bakhil itu menguatnya saat uang menipis dikarenakan rasa khawatir habis, lalu memunculkan rasa "eman-eman" (sayang untuk mengeluarkan).

Jadi jebakan bakhil itu kuat sekali ketika merasa uang mulai menipis.

Sementara bakhil itu penghambat utama aliran energi uang. Tuhan mengancam orang yang bakhil akan dimudahkan ke dalam kesukaran.

وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرٰى

“Dan adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya kaya raya serta mendustakan kebaikan, maka Kami akan memudahkannya ke dalam kesukaran." (Q.S. Al-Lail : 8 - 10)

Ketika rasa bakhil ini dituruti yang akhirnya menunda dan mengenyampingkan segala kewajiban bayaran, itu seperti pasien sakit yang salah pertolongan pertama, ibarat badan demam seharusnya dikompres ES batu, karena merasa dingin malah ditolong dengan dijemur di bawah terik matahari. Salah penangan.

Uang mulai menipis kok ditolong dengan "eman-eman" membayar, sehingga kewajiban pembayaran ditunda-tunda, ujar-ujar hal itu akan menyembuhkan luka menipisnya uang, namun ternyata itu justru akan membunuh sekalian rezeki Anda. Salah pertolongan pertama.

Sebab "eman-eman" membayar di saat uang menipis itu sebenarnya adalah kebakhilan nyata. Rasa bakhil kok dituruti, ya ancamannya jelas fasanuyassiruhû lil 'ushrâ (dimudahkan ke dalam kesukaran).

Ada kisah tetangga saya, dia punya hutang hanya 5 jutaan. Kondisi keuangannya sedang menipis karena ada musibah kecelakaan motor yang sedang menimpamya.

Sesudah masalah kecelakaan motor selesai, dia masih punya sisa uang untuk bayar, karena khawatir uangnya ludes cepat, dia menunda bayar hutangnya yang 5 juta.

Yang terjadi apa? Dia bisnis, tombok melulu.

Padahal sebelum itu bisnisnya lancar-lancar saja, kulak sekian, dijual ya laris manis. Lah sesudah kejadian tersebut, dia kulakan, tapi barang jualannya dijual tak ada yang beli, jadinya kadaluarsa, dan ujung-ujungnya tombok.

Karena itu kalau sedang menipis, justru pertolongannya adalah sat set bayar. Ada tagihan listrik, bayar. Ada pajak, bayar. Ada tagihan kuota bayar. Sat set. Jangan sampai terjebak bakhil, karena kalau sudah terjebak bakhil, justru resiko keuangannya makin berat, bisa-bisa rezeki Anda mampus sekalian.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Misal didekati pedagang asongan, yang saya pikirkan adalah muatan bagasi pesawat karena saya tidak mau ribet dengan timbangan barang bawaan. Inverter begini memang tidak begitu menarik kekayaan, yang menarik kekayaan ya yang inverter awur-awuran uang saja dengan perasaan kaya dan harapan unduh rahmat, namun inverter begini bagi saya lebih nyaman karena tidak mau ribet di checking imigrasi.

Atau ketika didekati pengemis, saya malah enggan memberi. Bukan saya latihan bakhil, tapi memang itu cara saya mengantar mengasihi mental para pengemis. Iya, kalau pengemis makin dimanjakan dengan dituruti permintaannya, ya mereka makin nyaman jadi pengemis, padahal oleh Nabi SAW saja orang yang mengemis sebagai profesi cari rezeki di akhirat diancam dengan wajah tanpa tanpa sekerat daging pun sebagai simbol orang tak punya malu meminta-minta untuk penghasilan.

لَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ

"Seseorang yang senantiasa meminta-minta kepada orang lain (mengemis) sehingga ia akan datang pada hari Kiamat dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dengan inverter begitu, tidak ngasih ke pengemis justru berpahala.

Yang menjadi masalah ketika Anda memasang inverter penyakit pada aktifasi uang Anda.

Didekati pedagang asongan, Anda lemah diri sebagai orang yang tak kuasa menolak, itu sama saja Anda memperkenankan diri Anda dikontrol dan dimanfaatkan orang lain.

Atau didekati pedagang asongan, Anda berperasaan diperas orang sehingga kesal. Atau berperasaan miskin, merasa uangnya pas sehingga tidak bisa beli.

Perasaan demikian itu, inverter yang bekerja menjadikan kanker uang di hidup Anda. Karena perasaan diperas orang berarti Anda adalah korban, perasaan miskin berarti Anda sedang melegimitasi diri sebagai orang tidak punya.

Atau Anda didekati pengemis, perasaan yang muncul rasa benci, itu berarti Anda zalim kepada orang yang meminta-minta. Parah lagi hingga menghardik.

Atau didekati pengemis Anda malah tidak tega sehingga mau kerepotan melayani kemauannya, itu namanya Anda kalah mental hanya oleh pengemis.

Didekati pengemis dengan inverter semacam itu, ya Anda siapkan diri punya alergi uang.

Sudah ngerti bagaimana ngawur uang biar narik rezeki kaya?

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Nah uang pun merekam traumatik Anda. Bergaul dan bersinergi dengan uang kok Anda kerjaannya mengeluhkan uang, kerap "sambat ora due duit", kerap merasa khawatir, kerap jengkel, kerap merasa miskin, jarang merasa gembira dengan uang, itu semua sikap traumatik, dan itu semua menjadikan uang di tangan Anda merekam traumatiknya.

Ambulans bisa jadi horor kan karena kerap merekam kepedihan musibah manusia? Uang pun begitu. Horor.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

KEKAYAAN DRAMA TOXIC

Anda membuang karbon dioksida sebagai racun, justru racun itulah yang dihargai oleh tumbuhan, karena itu asupan makanannya. Tumbuhan membuang oksigen sebagai racun, justru racun itulah yang dihargai oleh Anda, karena itu asupan makanan Anda.

Anda membuang penjahat, justru penjahat itulah yang dihargai oleh polisi, karena itu asupan makanan mereka. Anda membuang penyakit, justru itu yang dihargai para dokter, karena itu asupan makanan mereka. Anda membuang kebodohan, justru kebodohan itulah yang dihargai para guru, karena itu asupan makanan mereka.

Nah Anda kerap kan dipaksa kehidupan untuk menerima racun, entah berupa fitnah, entah berupa kedengkian, kebencian, peperangan, perumusuhan dan drama toxic lainnya?

Sebenarnya drama toxic yang Anda terima juga memiliki efek kekayaan untuk diri Anda karena seluruh makhluk alam semesta itu hidup dari racun yang dibuang oleh makhluk lainnya.

Saya tahun lalu, sepulang umrah tiba-tiba harus menghadapi fitnah, dan fitnah tersebut justru muncul dari orang yang saya tolong baik dengan harta, fasilitas, ilmu, kesempatan, skill, dan lainnya.

Terjadi begitu, saya telusuri karena memang dia pengindap NPD karena faktor genetik.

Karena NPD tentu drama yang dimainkan adalah play victim, seolah saya orang yang sangat jahat dan dia adalah korbannya.

Tidak sedikit yang terpengaruh dengan drama play victim hingga bikin saya lumayan kerepotan.

Bahkan waktu itu saya sampai bicara kepada Tuhan, "Ya Allah, apa ini ganjaran orang-orang yang sedekah, pahala orang-orang yang berusaha berbuat baik? Kok semenyedihkan ini?"

Lah tahun ini, tiba-tiba saya dihubungi seseorang, katanya tahun 2025 saya dihadiahi haji furoda senilai 375 juta.

Saat itu saya jadi sadar, "Ooh fitnah itu tiket saya naik haji visa furoda."

Ya begitu, racun yang dibuang oleh orang lain itu adalah energi kekayaan yang menghidupkan Anda.

Hanya saja perlu menjadi catatan, Anda ketika ada drama toxic datang menyapa diri Anda, jangan memasang mental korban kepada Tuhan.

Memasang mental korban kepada Tuhan itu seperti menyalahkan takdir, menyalahkan nasib, menilai itu adalah mutlak kemalangan yang ditimpakan Tuhan kepada Anda.

Mental korban itu doa. Kalau mentalnya korban ya hasilnya juga kemalangan sebagai korban sebuah keburukan.

Justru mental yang dibangun adalah mental kelimpahan.

Seperti yang saya lakukan pada waktu terima toxic di atas, saya justru berpikir kalau saya sedang terima oksigen segar yang oleh tumbuhan dianggap sebagai racun. Hasilnya tiket haji gratis.

Dan satu lagi catatan, saat terima racun hidup, Anda harus cek ke dalam diri, adakah diri Anda telah merusak kehidupan orang lain? Adakah dosa diri yang harus Anda bayar?

Kalau racun yang diterima Anda adalah efek dosa Anda, ya artinya Anda sedang ditagih bayaran, ibaratnya sedang bayar hutang karma.

Saat itu terjadi harus ikhlas, sebab sekalipun pembayaran karma dengan hukuman itu juga proses pembersihan diri yang itu juga mengkayakan.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

SEBELUM ANDA BICARA UANG TIDAK DIBAWA MATI

Saya percaya K.H. Bahauddin Nur Salim (Gus Baha) sebagai orang yang zuhud popularitas. Konon mengundang beliau untuk menjadi pembicara sangat sulit. Kalau si pengundang memang ada hubungan guru yang Gus Baha seharusnya memberi penghormatan, baru Gus Baha berkenan hadir.

Konon juga syarat mengundang beliau sebagai pembicara, panitia tidak boleh bikin pamflet, banner, atau publikasi lainnya. Beliau tidak ingin dikenal, makanya beliau melarang publikasi.

Tapi ajaib, malah beliau makin populer.

Gus Baha tidak punya channel Youtube, tidak punya akun media sosial baik Twitter, Facebook, Instagram, Website, namun itu beliau malah makin populer saja di media sosial.

Anda menganggap sampah sebagai barang remeh. Resikonya dianggap remeh, di mana-mana Anda temukan sampah, dengan sangat mudah sampah ditemukan.

Gus Baha dengan mudah temukan popularitas, itu karena hati beliau sudah bisa merasakan popularitas sebagai sampah. Itulah zuhud; makin Anda merasakan dunia sebagai sampah, dunia malahan mudah ditemukan.

Nah kalau Anda bilang, "Kejar popularitas itu ambisi dunia, itu tidak zuhud," tapi Anda tidak populer tidak apa, itu zuhud Anda zuhud abal-abal.

Anda tidak mau pasang iklan, pasang testimoni, tapi malah Anda makin tenggelam namanya, tidak laku tidak apa, itu Anda justru orang yang sangat doyan dengan popularitas, zuhud abal-abal.

Zuhud itu merasakan dunia ini hanya sampah, namun resiko sampah itu gampang ditemukan, sudah tidak doyan juga tetap temukan sampah di mana-mana.

Nah Anda bilang, "Bisnis itu hubbud dunyâ, duit itu najis, harta itu tinja, harta itu tidak dibawa mati buat apa banyak-banyak," tapi Anda melarat, selalu kesulitan finansial, itu zuhud Anda pada harta zuhud abal-abal, Anda justru orang yang sangat hubbud dunyâ.

Emas sulit ditemukan karena emas Anda rasakan sebagai barang berharga. Lah kalau Anda ngomong anti duit, anti kekayaan, tapi Anda tidak punya duit, jelas Anda itu sedang membual dan munafik, sebab hakikatnya hati terdalam Anda masih menganggap duit dan kekayaan itu emas berharga.

Ahli zuhud justru cirinya ia duitnya jadi banyak, ahli makrifat dan spiritual justru rezekinya melimpah, karena resiko meremehkan sampah justru di mana-mana ditemukan sampah.

Karena itu bekerja cari uang dululah dengan realistis sebelum Anda bicara uang tidak dibawa mati.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

BIAR TABUNGANMU TIDAK MERUSAK REZEKIMU

Rasulullah SAW bersabda kepada Asma binti Abu Bakar,

لا تُوكِي فيُوكِىَ عليك

"Janganlah menahan rezeki, sehingga Allah menahan rezeki atasmu." (H.R. Muttafaq "Alaih)

Menabung itu konsep menyimpan harta agar harta tertahan dulu tidak mengalir kemana-mana.

Maka itu tabungan kalau energinya adalah energi menyimpan harta akan menjadi tindakan mengumpul-ngumpulkan harta. Bila tidak mengerti ilmu kesadarannya, tabungan bisa menarik petaka dan musibah karena menabrak prinsip pengaliran harta, sebab memang uang itu karakter fitrahnya enggan disimpan, dia maunya dibelanjakan.

Sebagaimana sabda Nabi SAW kepada Asma binti Abu Bakar di atas, bila salah kesadaran, menabung bisa menjadi praktek menahan harta dan efek buruknya justru nanti rezeki dari Allah yang ditahan untuk mengalir kepada Anda.

Kenapa Qorun dan hartanya ditenggelamkan ke dasar bumi? Karena energi Qorun dalam mengelola harta adalah adalah energi menahan dan menyimpan untuk dikumpulkan.

Nah menabung itu sangat sensitif terpapar energi mengumpulkan harta sebab menabung identik dengan praktek menyimpan harta. Bila salah niat dan kesadaran, Anda bisa seperti Qorun, Anda habis jiwa dan hartanya.

Anda sering kan berhasrat benahi uang dengan diawet-awet, benahi uang dengan penuh kehati-hatian, eeh malah bobol sekalian, ada saja kebutuhan yang memaksa uang untuk keluar. Atau kalau tidak bobol, justru malah menarik musibah datang. Silahkan cek saja. Itu bagian efek buruk salah kesadaran dalam menabung.

Menabung agar lepas dari energi kumpulkan harta maka harus bisa meluruskan niat agar kesadarannya selaras, diantaranya;

Satu, niat mengalirkan harta.
Umpama menabung di bank niatkan untuk mengalirkan harta ke bank, karena di bank uang Anda digunakan lagi untuk berbagai transaksi, pembiayaan dan investasi.

Kalau Anda menabungnya di celengan, niatkan untuk mengalirkan harta dalam target jangka panjang. Misal mau beli motor tapi uang belum cukup, maka menabung dulu di celengan. Ada target pengaliran harta walaupun jangka panjang.

Dua, niat mengokohkan jiwa.
Kalau punya uang tabungan, di hati menjadi terbangun perasaan kaya, perasaan berpunya, sehingga minim punya perasaan miskin tak punya uang.

Dari perasaan kaya itulah Tuhan akan merespon kekayaan sesuai prasangka Anda kepada-Nya. Di situ tabungan bisa berfungsi untuk memberdayakan diri Anda.

Orang yang memberdayakan diri adalah orang yang sedang berusaha mengokohkan jiwanya. Dan salah satu perintah Al-Quran adalah membelanjakan harta untuk tatsbîtan li anfusihim atau mengokohkan jiwa sesuai Al-Quran surat Al-Baqarah : 265.

Sadari ya jangan terobsesi kumpulkan harta dengan menabung, tapi obsesi menabung untuk mengalirkan harta. Ganti sadar dan niatnya.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

GEMAR MEMBERI TAPI TIDAK DIHARGAI ORANG

Saya pernah masuk restoran bareng alumni kelas training saya. Waktu itu saya lah yang mengajak dia masuk resto, karena memang saya dan keluarga yang sedang lapar.

Sepanjang mengobrol, dia mengeluhkan seringnya disepelekan oleh orang-orang yang dia baiki. Dimana-mana dia memberi namun seolah pemberiannya tidak pernah menjadikan dia berharga di hati orang yang dia beri.

Saya masih diam dicurhati hal itu.

Saat selesai makan, tahu-tahu semua pesanan makanan sudah dia bayar.

"Loh kok Ibu yang bayar? Kan saya yang ngajak Ibu makan? Apalagi saya bareng keluarga saya?"

Dia menjawab, "Gus, saya ini tidak pernah mau dibayari orang, harus saya yang selalu bayari orang. Saya sudah terbiasa membayari orang dimanapun."

Di situ saya menangkap getaran hatinya. Dia membayarkan makanan saya dan keluarga bukan karena dia merasa kaya, merasa gagah sebagai orang yang bertangan di atas, tapi dia dipicu rasa tidak enak hati pada saya karena saya gurunya.

Selesai makan saya pun nyeletuk, "Nah ini yang jadikan Ibu tidak berharga di hati orang-orang yang Ibu baiki, karena Ibu ketika memberi terpicu rasa tidak enak hati."

Saya pun melanjutkan, "Orang tidak enak hati itu sekalipun tangannya di atas, namun energinya di bawah. Terpicu rasa tidak enak hati, secara energi itu menempatkan diri sebagai orang bawahan yang hanya selalu merepotkan orang. Karena merasa merepotkan orang, lalu hati Ibu memberi agar merasa berharga dan tidak lagi merepotkan."

"Kalau Ibu mau berharga, getarkan rasa berharga diri yang besar saat memberi, jangan karena tidak enak hati, tapi karena merasa diri Ibu kaya dan berduit sehingga Ibu sanggup memberi," pungkas saya.

"Ooh gitu, Gus. Iya saya tidak enakan," tanggapnya.

Saya pun melanjutkan lagi, "Ya benar memberi dengan rasa kaya bukan berarti tidak beresiko negatif. Memberi dengan rasa kaya, itu artinya Ibu sedang memberikan energi narsistik ke dalam diri karena meminta alam semesta menghargainya. Resiko buruknya jika Ibu bertemu dengan orang yang getaran narsistiknya sama, yang sama-sama memggetarkan narsisme kekayaan uang ke dalam diri. Disitu Ibu akan benturan energi lalu muncul pendengki yang membenci Ibu."

"Namun daripada getarkan perasaan tidak enak hati, mending getarkan rasa kaya, sebab kalau getarannya tidak enak hati, pemberian Ibu susah menarik penghargaan, malah menarik penyepelean. Disepelekan orang ya susah narik kelimpahan uang karena uang maunya datang gede kepada barang-barang yang berharga. Emas didatangi uang gede karena berharga, rongsokan didatangi uang recehan karena tidak begitu berharga."

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Nah kalau Anda ingin tidak hidup dengan aura disebali dan direndahkan orang, hindarkan diri Anda dari sistem sosial yang membebani orang lain. Kalau memang tidak bisa memberikan layanan setimpal kepada orang lain ataupun pertukaran energi setara, mending mundur, ojo wani-wani.

Begitu pula di kehidupan pribadi. Kalau Anda merasa kerap disebali orang tanpa tahu sebabnya apa, coba cek diri Anda, barangkali ada bagian dari hidup Anda yang kerap membebani orang lain tanpa Anda bisa memberikan energi pertukaran setara.

Dan energi begitu bisa juga karena warisan energi DNA dari orang tua Anda. Artinya diri Anda sudah berdikari mandiri, tidak membebankan apapun kepada orang lain, namun ternyata ortu Anda gemar membebani orang lain, itu energi aura disebalinya bisa terwaris kepada Anda.

Aura disebali orang itu energi kemiskinan karena membebani orang lain itu mental meminta-minta gratis, mirip energi pengemis. Lalu cara keluarnya, bagaimana?

Energi miskin itu energi meminta sehingga membebani orang lain, kalau ingin keluar dari pusaran energi tersebut ya Anda harus mengganti dengan energi kaya.

Energi kaya itu energi membayar yakni energi menguntungkan dan menggembirakan orang lain. Gemar sedekah dengan konsisten, gemar membantu orang lain, gemar menolong, gemar melimpahi orang lain dengan keberuntungan, itu di antara jalan keluarnya.

Kekayaan itu energi gembira sehingga energinya selalu menggembirakan orang lain. Anda konsisten di frekuensi energi tersebut, ya Anda dimudahkan rezekinya. Sebaliknya energi miskin itu energi membebani orang lain, berada di pusaran energi tersebut ya rezeki Anda macet-macet.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammada Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Sekitar 4 tahun silam saya wara-wiri ngisi di channel Ngaji Roso-nya Mas Hendra Tonik Giolistianto.

Lalu lama ga terhubung, eeh kemarin terhubung lagi, diundang di channel ini.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

CERPEN IRIT

Ceritanya saya setiap menggoreng, minyaknya saya irit, seriap saya irit pasti tumpah, balancing disayang-sayang malah tumpah. Begitu juga dengan sabun, setiap saya irit malah tumpah.

Hikmahnya apa? Saya secara tidak sadar menganggap Allah tidak bisa kasih yang lebih banyak lagi, gara-gara ya suami melihat istrinya pandai hemat. Di satu kondisi hemat itu baik tidak salah, yang salah ketika suamiku sudah mendapatkan yang lebih dari cukup, kebiasaan lamaku masih terbawa terus. Hahaha sejak sadar kena pola suka tumpah ternyata hikmahnya Allah Maha Kaya, kenapa saya bikin seakan-akan Allah tidak kaya dan pelit, kata kasarnya.

Sampai hari ini saya masih suka senyum-senyum sendiri kalau sedang menggoreng, minyaknya tidak lagi saya irit hahahaha.

Nurhasny Athar

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

ORANG ZALIM BUKANNYA KUALAT MALAH MAKIN KAYA

Anda mengansumsikan kalau penjajah Belanda itu bangsa yang sangat zalim kepada bangsa kita, merampok kemerdekaan kita, menguras kekayaan bangsa kita.

Orang zalim seharusnya kualat. Lah kok bangsa Belanda sesudah menjajah Indonesia bukannya kualat tapi malahan negaranya makin kaya dan maju? Ono opo, toh?

Belanda bertindak menjajah dan menindas, namun kesadaran mereka bukan sedang berbuat zalim, kesadaran sedang mengabdi kepada bangsa dan negaranya agar menjadi bangsa besar.

Dan hasilnya apa? Mereka berbuat zalim kepada bangsa lain tapi tidak kualat. Sama saja, Indonesia dulu menguasai Timor Leste, apa kita merasa sedang mengzalimi mereka? Justru yang muncul rasa membela kehormatan bangsa Indonesia.

Nah Anda kadang menyaksikan ada wanita merebut suami orang, ada suami merebut istri orang. Bukannya mereka kualat, tapj malah makin sakinah, mawaddah wa rahmah. Itu pemicu kesadarannya sama, bukan mereka merasa sebagai pelakor ataupun pebinor, ya karena kesadarannya. Mungkin dia merasa tidak dihargai suami atau istrinya yang dulu, sehingga dia mencari suami ataupun istri orang lain yang bisa menghargainya. Dengan dia mencari pendamping orang yang bisa menghargainya, disitu kan kesadarannya sedang berusaha menghargai dan memngusahakan kebaikan untuk hidupnya.

Kadang Anda menyaksikan, itu orang pelit kok makin kaya? Ya dia tidak merasa pelit kok, dia merasa sedang mengelola uangnya dengan bijak.

Kadang Anda menyaksikan, itu orang boros kok makin kaya saja, padahal boros kan temannya setan? Dia tidak merasa sedang boros kok, dia merasa sedang hidup happy dengan uang dan kedermawananan.

Nah itu. Kalau Anda melihat orang yang zalim kepada Anda kok tidak ujung kualat, bisa jadi dia punya kesadaran berbeda, dia tidak merasa menzalimi Anda, namun merasa sedang membela harga dirinya.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

ANDA SEMUA DICUKUPI OLEH TAWAKAL

Dalam segala aspek, sistem pengamanan itu akan tercipta sendiri, seperti terciptanya kolong meja, ada meja otomatis ada kolong). Berdiri sebuah rumah, scurity systemnya tercipta sendiri. Ide bikin gembok, kunci rumah, pagar keliling, pagar berduri, CCTV, fire alarm system, satpam, dan lainnya tercipta sendiri mengikuti kebutuhan pengamanannya.

Namun bisakah sistem pengamanan yang tersedia menjamin 100% bahwa rumah Anda akan aman? Sedikit pun tidak. Pagar tinggi, banyak maling pintar memanjat. CCTV, maling tutupi wajah dan tubuhnya juga selesai. Apalagi kunci dan gembok, tidak butuh waktu 1 menit bagi maling profesional untuk membobol.

Pengaman cyber di akun media sosial Anda sudah sedemikian rupa dibuat, dari password, two-factor authentication untuk verifikasi ganda, anti malware, anti spam, dan lainya, apakah bisa menjamin bahwa Anda akan selamat dari cyber crime? Tidak. Anda lengah sedikit, menge-klik tautan malware juga ludes semuamya.

Di alam semesta ini tidak ada yang bisa 100% mengamankan Anda, apalagi memberi rasa nyaman di hati Anda. Tak ada.

Anda cari uang dan kekayaan, mengumpulkan harta begitu getol, apa dikira bisa mengamankan Anda dari kefakiran? Apa dikira harta Anda akan mencukupi Anda? Tidak.

Anda punya uang ratusan triliun, lenyap dalam waktu detikan juga enteng saja.

Harta Anda tak akan pernah sanggup mengurus kecukupan hidup Anda, harta Anda tidak akan pernah cukup untuk mengkayakan Anda.

Sistem pengaman munculnya otomatis, namun tak ada yang sanggup menjamin Anda akan aman, semua rentan bobol. Karena itu Anda bisa jalani semua aspek kehidupan dengan berani itu karena di dalam hati Anda dipasang rasa tawakal oleh Tuhan.

Lah iya, semua pengamanan rumah Anda, akun media sosial Anda, kecukupan hidup Anda, itu kan mengandalkan rasa tawakal Anda, kan?

Sama saja Anda naik pesawat terbang, memang sudah di pesawat terbang sudah dipasang sistem pengaman, tetapi Anda sanggup naik pesawat kan hanya andalkan rasa tawakal? Persoalannya Anda berada di ketinggian 3000 kaki, pesawat jatuh mendadak 100 kaki saja, nyawa Anda lenyap. Anda sanggup terbang gunakan pesawat karena ada tawakal di hati Anda.

Karena itu yang mencukupi Anda untuk sanggup menjalani aktifitas hidup adalah rasa tawakal Anda sendiri.

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ

"Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi (keperluan)nya." (Q.S. Ath-Thalaq : 3)

Andai di hati Anda tidak terpasang rasa tawakal, yang muncul adalah depresi, stres, anxiety, dan lainnya.

Mau tinggalkan rumah, Anda berpikir. "Itu gerbangnya mudah dipanjat, itu gemboknya mudah dibobol, itu listriknya mudah terbakar," ya Anda gagal untuk pergi.

Mau naik pesawat, lalu membayangkan, "Hidih saya di angkasa 3000 kaki, kalau jatuh, saya bisa apa?" ya Anda tak pernah sanggup naik pesawat.

Depresi, anxiety, stres, dan penyakit mental lainnya sesudah Anda ikhtiyar melakukan pengamanan diri terbaik itulah tanda-tanda Anda tawakalnya bermasalah, karena sebenarnya Anda sanggup menjalani proses hidup semata-mata mengandalkan ketawakalan hati, bukan mengandalkan sistem pengamanan.

Nah uang Anda tidak akan pernah sanggup mencukupi kebutuhan Anda, kekayaan Anda tidak akan pernah mencukupi keberlimpahan Anda, yang mencukupi Anda sebenarnya rasa tawakal Anda sendiri di dalam hati Anda.

Ciri Anda benar-benar tawakal itu cukup. Dan ingat, cukup itu bukan dicukup-cukupkan, ya!

Ketika rasa tawakal melemah, yang cirinya muncul kecemasan-kecemasan, itu justru akan menarik ketidakcukupan. Ciri ketidakcukupan ya Anda terjebak mencukup-cukupkan dan dicukup-cukupkan.

Kenapa kecemasan menarik ketidakcukupan? Karena sebenarnya yang mencukupi Anda itu Allah, bukan sistem pengamanan yang Anda pasang.

Namun begitu, ternyata yang mencapai kesadaran tawakal paripurna ternyata bukan mereka yang "ndablek" dari ikhtiyar mengamankan diri, justru yang mencapai itu adalah mereka yang maksimal dalam ikhtiyar mengamankan diri.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

MAKIN SEDIKIT, MAKIN MELEKAT

Anak saya baru satu, Hissi Billaura Fasyarizan. Sejak naik ke kelas 6 SD, Hissi mulai saya latih mondok dengan tinggal di asrama pondok, berbaur dan beraktifitas sebagaimana santri, tidak bawa handphone, dan lainnya.

Lah ternyata ketika Hissi pulang rumah, yang kebetahan dia di rumah itu saya. Mulut saya menyuruh dia balik ke asrama pondok, tapi beda dengan hati saya.

Ya maklum, buah hati baru satu, aktifitas sekaligus hiburan saya ya dengan buah hati satu itu, lah dia tidak ada di rumah, itu yang jadikan kenapa kalau dia di rumah malahan saya yang kebetahan. Melekatnya hati saya dengan anak itu gede.

Berbeda kalau anak banyak, mungkin ketika satu di pondok, tidak di rumah, hati tidak begitu melekati, karena stok anak yang rewel di rumah masih ada.

Itu baru melepaskan anak di pesantren, belum lagi saat anak sakit, effort khawatir saya tinggi juga, ketika anak bandel effort emosi saya juga tinggi, dan seterusnya.

Itulah sesuatu yang sedikit, melekatnya hati lebih kuat. Untuk bisa lepas, effort yang dipakai jauh lebih gede.

Saya jadi sadar, uang pun begitu. Uang sedikit untuk punya hati yang zuhud justru sangat berat. Uang sedikit untuk move on dari rasa hubbud dun-yâ (melekati dunia) juga sangat berat.

Iya, uang sedikit, mau isi kuota internet saja mikir 100 kali. Pakai internet bolak-balik harus cek aplikasi untuk cek kuota, jangan-jangan cepat habis.

Melekat begitu dengan uang, bagaimana hati bisa zuhud? Bagaimana hati bisa lepas dari keterikatan cinta dunia? Tidak ngarep dikasih orang sudah beruntung.

Orang mencintai itu pasti hatinya melekat, sering keingatan, khawatirnya tinggi, cemburunya tinggi, proteksinya tinggi, egonya tinggi, dan lainnya. Uang sedikit itu hati susah melulu, pagi siang sore malam, jantungnya berdetak kencang ingat duit, bagaimana bisa let go dengan harta?

Bedakan punya uang banyak, jangankan untuk belanja, untuk sedekah saja tidak perlu banyak mikir, las los, nyah nyoh, tidak urus duit.

Pingin hatinya lekas zuhud kuat? Ayo banyakin duitmu. Duit itu thariqah suci menuju Tuhan.

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

MISKIN ITU KEJAHATAN, BUKAN?

Korupsi itu kejahatan karena menjadikan rakyat hidup dalam kekurangan dan penuh penderitaan.

Perampokan dan pencurian itu dikategorikan kejahatan kriminal ya karena membuat orang lain jatuh dalam penderitaan dan kesengsaraan.

Seorang istri karena saking miskinnya suami, mau belanja ke warung saja harus pusing setengah stroke karena uangnya tidak cukup.

Seorang anak karena saking miskinnya orang tua, hanya ingin sekolah harus kerja banting tulang sendiri, hanya ingin menikah harus cari biaya sendiri, hanya ingin kuliah tidak bisa tercapai karena tak ada biaya.

Seorang anak hanya bisa menahan dendam dan sakit hati karena dilahirkan bukan malahan dibiayai orang tuanya, tapi malah dia yang harus membiayai orang tuanya.

Tanya kepada para istri yang punya suami miskin, apakah mereka tidak menderita? Tanya kepada anak yang lahir dari ortu miskin, apakah mereka tidak menderita?

Saya percaya, mereka tidak hanya sengsara, tapi mereka sebenarnya sakit hati dan menyimpan dendam membara.

Kalau korupsi, perampokan dan pencurian itu kejahatan karena membuat orang lain menderita, padahal kemiskinan juga berefek serupa. Para istri sengsara, anak cucu sengsara.

Belum lagi hinaan, perendahan, bulyying, rasa minder, rasa stres, itu menjadi langganan para korban kemiskinan.

Karena miskin, jatuh cinta saja bisa habis-habisan patah hati karena ditolak mertua.

Kalau korupsi itu kejahatan, mengapa miskin itu bukan kejahatan? Eeh malah miskin kemudian dikasihani, malah dibela-bela dengan berbagai doktrin keutamaan miskin, malah diyakini miskin penyebab hisabnya ringan.

Ya miskin itu kejahatan.

وَقَالَ عَلِيُّ بْنُ أَبِيْ طَالِبٍ لِابْنِهِ مُحَمّدِ بْنِ الْحَنَفِيَّةِ : يَا بُنَيَّ، إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكَ الْفَقْرَ، فَاسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْهُ، فَإِنَّ الْفَقْرَ مَنْقَصَةٌ لِلدِّينِ، مَدْهَشَةٌ لِلْعَقْلِ، دَاعِيَةٌ لِلْمَقْتِ!

Ali bin Abi Thalib berkata kepada anaknya; Muhammad bin Al-Hanafiah, "Hai anakku, sungguh aku menakutkan kefakiran terjadi atasmu, mohonlah perlindungan kepada Allah dari fakir. Sungguh fakir itu dapat menjadi penyebab kurangnya agamamu, mengguncang (meng-error-kan) akal, dan mengundang kebencian." (Kitab Nahjul Balâghah)

- Spiritual Prosperity Class
- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

MISKIN ITU DOSA

Tidak bisa dinaifi, alam semesta ini menganut sistem energi kompensasi atau al-ujrah, dimana apa saja dibayar.

Dan karena ini alam material, kompensasinya ya dengan materi.

Apalagi yang sudah jelas-jelas gunakan akad transaksional, ibadah murni saja dilayani dengan kompensasi.

Shalat Dhuha dibayar rezeki lancar. Haji dan umrah dibayar dengan menghapus dosa dan kefakiran. Baca surat Al-Waqiah dibayar rezeki deras. Sedekah 1 kali, balik 10 kali lipat. Dan seterusnya.

Rasa-rasa spiritual yang pisitif juga tidak beda, dibayar dengan kompensasi materi. Rasa tawakal dibayar kecukupan. Rasa syukur dibayar pelipatgandaan rezeki. Rasa taqwa dibayar dibayar datangnya rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Dan seterusnya.

Lah kok sematre itu? Ibadah dan spiritual kok ada konsekuensi kompensasi materi? Ya karena ini alam matre, segala hal terkait dengan kompensasi materi.

Kebaikan pikiran, kebaikan sikap, kebaikan hati, kebaikan mental, kebaikan spiritual, dan semuanya dibayar dengan kompensasi materi.

Maka hati-hati, ketika rezeki Anda ruwet dan seret, itu seperti pekerja buruh yang terima bayaran kecil.

Terima bayaran kecil bisa karena si buruh pemalas, bisa karena si buruh terima kezaliman, bisa karena si buruh terlalu bodoh dan lugu, lemah dan tak bisa hargai diri. Macam-macam penyebabnya yang akhirnya si buruh terima bayaran kecil.

Karena itu kemiskinan bisa menjadi tanda bahwa kebaikan Anda masih kecil, kurang amal kebaikan, sehingga belum layak dibayar mahal. Karena tidak layak dibayar mahal, ya jadinya miskin.

Enak saja, tepuk-tepuk dada kalau miskin menjadikan hisabnya ringan, miskin itu ahli surga, miskin itu akan kaya di akhirat. Tidak begitu. Karena bisa jadi miskinnya itu karena kebaikan Anda dalam hidup tidak layak dibayar mahal.

Cita-citanya lemah, kemauannya lemah, nilai hidupnya lemah, mentalitasnya lemah, sifat amanahnya lemah, konsekuensi kerjanya lemah, ilmunya lemah, yang kuat adalah malasnya, hedonnya, turuti hawa nafsunya, angkara murkanya, permusuhannya, yang kuat adalah keluhannya, mental kerenya, mental miskinnya, mental toxicnya kepada orang lain, dan seterusnya, ya bagaimana Anda layak diberi kompensasi mahal?

Lah miskin karena kelakuan begitu, masuk akal kah untuk masuk surga dengan hisab ringan?

Kebaikan sebiji dzarrah (atom) saja Anda akan diperlihatkan balasan kebaikannya;

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (Q.S. Az-Zalzalah : 7)

Lah kalau balasan yang diperlihatkan kepada Anda ternyata bisnis bangkrut, rezeki seret, kemiskinan, utang menumpuk, dan lainnya?

Kalau itu balasan yang diperlihatkan kepada Anda, jangan kepedean dulu kalau miskin itu hisabnya ringan, karena jangan-jangan yang sedang terjadi malah sebaliknya;

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

"Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Q.S. Az-Zalzalah : 8)

Kalau balasan yang diperlihatkan adalah keburukan berupa kemiskinan, ya tentu mestinya karena yang diperbuat adalah buruk.

Tidak mungkin kan diperlihatkan balasan penjara karena Anda berbuat kebaikan? Orang dipenjara ya karena perbuatan jahat.

Kecuali Anda kena fitnah. Mungkin Anda berbuat baik lalu difitnah sehingga masuk penjara. Namun apa iya Tuhan bisa ditipu dengan fitnah sehingga orang baik akan dibalas penjara?

Nah sekarang Anda paham kan, bahwa kemiskinan itu dosa, sebab alam semesta ini menganut sistem energi kompensasi, dan apa-apa dibayar dengan kompensasi materi. Bila kompensasinya kemiskinan, ya tentu itu bayaran dari keburukan alias dosa. Maka miskin itu dosa.

Karena itu, untuk keluar dari kemiskinan, amal baik (amal shaleh) itulah jalannya. Kehindupan yang baik (hayâtan thayyibah) itu adalah kompensasi dari amal shaleh.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

BERBAGI FOTO SAAT SAYA DI AMRITSAR INDIA - SRINAGAR KASHMIR - LAHORE PAKISTAN - KUALA LUMPUR MALAYSIA

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

AKTIFASI NGAWUR UANG LANCARKAN REZEKI

Di India, ada salah satu teman sekaligus guru saya, yang berhati lembut dan sangat tidak tegaan, di urusan apa saja, beliau hobinya membayar. Tentu beliau orangnya super boros dan super ngawur dalam urusan uang.

Beliau sangat tidak bisa menolak pedagang asongan, setiap ada pedagang asongan mendekat, pasti dibeli, dibayar. Daya tolaknya di hati sepertinya hampir binasa.

Belum lagi lihat jualan apa saja di ruko-ruko pedagang, beliau beli, beliau bayar. Dengan siapa saja tidak tega.

Hasilnya, barang bawaannya paling banyak, dan di berbagai pemeriksaan imigrasi selalu bermasalah, interogasi dan pemeriksaannya selalu lama. Dimana-mana kopernya harus dibula, diobrak-abrik oleh petugas imigrasi.

Dengan pengemis pun begitu, selalu tidak tega, hasilnya setiap pengemis mendekat, ya beliau membayarnya.

Namun aneh, di antara rombongan kami, beliau yang duitnya paling tajir. Ini yang mau saya kuliti di sini.

Yang diberikan oleh matahari kepada bumi itu hanya sebuah materi fisika berupa cahaya, yang tentu materi cahaya tersebut berisi muatan energi, frekeunsi, gelombang dan getaran.

Namun di bumi, berbagai partikel alam semesta menerimanya dengan berbagai respons, bergantung pada kesiapannya. Bagi yang memiliki panel surya fotovoltaik dan inverter, energi cahaya matahari akan menjadi listrik. Bagi yang punya pori-pori kulit, energi cahaya matahari akan menjadi vitamin D. Bagi yang punya klorofil daun, energi cahaya matahari menjadi proses fotosintesis. Bagi kulit tubuh yang punya alergi, energi cahaya matahari menjadi penyakit kulit, bahkan bisa menjadi kanker.

Mengeluarkan uang pun demikian merupakan suatu aktifitas kelola materi, namun di balik akrifitas materi tersebut tentu ada getaran, frekuensi dan energinya.

Teman dan guru saya itu super ngawur dengan uang, lah kok uangnya paling tajir? Itu karena kesiapan respons dalam dirinya tentang uang.

Ketika saya tanyakan pada beliau, "Pak, kenapa selalu tidak tega ketika ada pedagang asongan datang?" Jawab beliau, "Bukan saya tidak tega, tapi dia datang tawarkan rahmat Allah kepada saya. Dia kan punya keluarga yang menjadi tanggungan yang butuh uluran nafkahnya, dan saya yang diminta oleh Allah untuk salurkan rezeki kepadanya."

Nah jelas sekali kesiapan responsnya meng-inventer energi keluarkan uang? Hatinya berprasangka unduh rahmat Allah dengan belanja ngawur.

Disamping ada inventer unduh rahmat Allah, beliau juga orang yang selalu berperasaan kaya, dia bilang sama saya, "Gus, saya ini kaya sejak lulus S1. Setelah wisuda S1 dan saat itu saya punya 3 mobil." Jadi bukan perasaannya orang lemah.

Ibarat terima sinar matahari, beliau menyediakan panel surya fotovoltaik dan inverter sehingga menjadi energi listrik.

Coba kalau didekati pedagang asongan, lalu perasaannya tersinggung dan merasa direpoti, ya jadi kanker kan? Di sini beliau bukannya tersinggung atau merasa direpoti, tetapi merasa sedang mengunduh hantaran rahmat Allah.

Atau merasa diri sebagai orang lemah yang tak kuasa menolak tawaran pedagang, ya jadi alergi kan? Di sini justru beliau merasa orang kaya, karena sejak lulus S1 sudah merasa punya uang.

Nah itu pentingnya berperasangka baik kepada Allah dan pentingnya menghikmahi sebuah peristiwa ternyata itu adalah inventer diri agar peristiwa hidup yang tidak mengenakan itu menjadi menguntungkan karena Allah bekerja sesuai perasangka hamba-Nya kepada-Nya.

Saat didekati pengemis pun begitu, beliau berpikir harus mengambil rahmat Allah melalui si pengemis.

Sebab-sebab inilah, secara aktifasi management, sebenarnya beliau orang yang super ngawur dengan uang, namun rezekinya makin tajir melintir karena inventer yang beliau siapkan adalah prasangka baik dan perasaan kaya.

Inverter diri sebenarnya bekerja sesuai kesadaran diri. Saya sendiri mengambil inverter yang berbeda dengan beliau, tentu sesuai kesadaran yang nyaman bagi saya.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

UANGMU BISA HOROR

Saya ada sepupu yang profesinya driver ambulans. Dia cerita kerap terjadi peristiwa-peristiwa horor di mobil-mobil ambulans di rumah sakit tempat dia kerja. Mulai ambulans lampunya menyala sendiri saat terparkir di garasi ambulnas rumah sakit, mesin memyala sendiri, pintu mobil terbuka sendiri, dan kerap pula ada suara rintihan tangisan orang tapi tidak ada wujudnya.

Teman saya yang lain pernah sakit-sakitan bertahun-tahun yang tidak bisa terdeteksi oleh medis semenjak dia membeli lalu menempati rumah barunya. Setelah dia pensiun dan memutuskan balik ke rumah orang tuanya, sakitnya sembuh. Diselidiki konon di lokasi bangunan rumah tersebut dulunya adalah kebun kosong, dan pernah ada peny*mbelih*n orang di kebun tersebut.

Area jalan raya ataupun jalan kereta api dimana pernah terjadi kecelakaan lalu lintas yang tragis biasanya menjadi angker, banyak kejadian horor di area tersebut.

Kejadian serupa seperti kisah di atas kerap terdengar kan?

Mobil ambulans, area pembunuhan, area kecelakaan lalu lintas tragis, itu adalah area-area kejadian traumatik dan ternyata area-area tersebut merekam peristiwa traumatik yang terjadi.

Jadi alam semesta ini merekam traumatik Anda. Setiap kepedihan yang dialami manusia itu menebarkan getaran traumatik, lalu traumatiknya direkam oleh alam sekitarnya.

Nabi Muhammad ketika melewati Madain Shalih atau Al-Hijr (Hegra), beliau tidak mau minum dari daerah itu, bergegas untuk segera meninggalkan daerah tersebut, tanpa menoleh kanan-kiri. Bahkan ada yang menyebut itu kota hantu, karena tidak ada penghuni, dan juga Nabi Muhammad dikisahkan tidak mau singgah, tidak mau minum.

Al-Qur'an menceritakan penghunian wilayah Madain Shalih adalah Kaum Tsamud pada masa Nabi Shalih. Kaum Tsamud diceritakan diterjang oleh gempa bumi dan sambaran petir sebagai hukuman dari Allah.

Area Madain Shalih itu area peristiwa traumatik, alam sekitarnya pun merekam traumatiknya sehingga Nabi SAW tidal berkenan singgah, tidak berkenan meminum airnya, dan lainnya.

Nah sekarang, ketika Anda kerap menjadi tempat curhatan orang-orang yang alami kesedihan, menjadi curhatan keruwetan hidup orang, kerap mengamati dengan iba mendalam terhadap penderitaan orang, mereka semua yang datang kepada Anda itu orang-orang yang alami traumatik semua. Kalau rel kereta api saja seketika menjadi horor karena peristiwa traumatik kecelakaan lalin, bagaimana diri Anda tidak menjadi horor menerima curhatan keruwetan dan kesumpekan orang?

Iba, peduli, empati, jelas itu bagian dari hati nurani, namun berlebihan dalam iba, berlebihan peduli, berlebihan empati, itu malah bisa menjadikan diri Anda menjadi makhluk horor karena Anda sebagai bagian dari alam semesta merekam traumatiknya.

Tahun lalu viral sosok Ida Dayak, pakar pengobatan alternatif dari suku Dayak. Konon pengobatannya manjur dan lagi pula gratis. Di berbagai kota, dia membuka pengobatan gratis. Hasilnya apa? Ida Dayak sekarang tidak tahu tenggelam kemana.

Kenapa dia tenggelam? Ya karena orang sakit itu orang yang alami traumatik pedih, kok oleh dia ditangani tanpa pertukaran energi apapun. Hasilnya ya dirinya kemudian rempong sebab tubuhnya tidak kuat membentengi dirinya dari traumatik banyak orang yang terekam. Dia pun akhirnya hilang kabarnya, padahal dulu pernah viral sekali.

Oke. Dokter menerima traumatik orang sakit. Guru terima traumatik orang bodoh. Bengkel terima traumatik kendaraan rewel. Konsultan terima traumatik orang bermasalah. Pengacara dan hakim terima traumatik orang bermasalah kriminal.

Namun mereka menerima pertukaran energinya yakni mereka terima bayaran, hasilnya mereka eksis dalam karir mereka karena berimbang pertukarannya.

Karena itu kalau Anda punya profesi yang terkait dengan menerima traumatik orang lain itu tetap sehat-sehat saja asal Anda menerima pertukaran energi dengan jelas agar sehat berimbang.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

MISKIN ITU ENERGI DIKASIHANI

Begitu mendengar kata "miskin", value yang terbesit adalah kekurangan, sehingga apapun rezeki yang datang itu muatan energinya adalah kasihan.

Sekarang Anda amati, rezeki yang datang kepada Anda itu—diamati betul-betul— karena orang kasihan kepada Anda apa tidak?

Dapat pekerjaan, terima pemberian dan sedekahan, menerima peluang, namun karena orang lain kasihan kepada Anda, itu artinya muatan energi rezeki Anda masih dikasihani.

Terlihat menganggur, lalu orang menilai, "Kasihan dia menganggur, tolong beri pekerjaan." Terlihat kekurangan, lalu orang menilai, "Kasihan dia, ayo kita bantu, dia sering kekurangan ini dan itu." Itu contoh rezeki yang datang dengan muatan energi kasihan.

Kalau muatan energi rezekinya masih dominatif dikasihani, itu tandanya Anda masih berjarak cukup jauh dengan kekayaan. Masih lama sekali untuk mencapai kekayaan.

Kenapa barometernya begitu? Ya karena kasihan itu energi yang lekat dengan kemiskinan.

Sebaliknya mendengar kata "kaya", value yang terbesit adalah keberlimpahan, sehingga apapun rezeki yang datang muatan energinya adalah penghormatan.

Peroleh pekerjaan karena Anda punya prestasi akademik tinggi sehingga Anda diberi hadiah penghormatan kesempatan kerja, itu energi kaya. Terima pemberian dari orang karena Anda orang terpandang dan terhormat, entah terhormat karena Anda tokoh masyarakat, karena Anda ahli ilmu, karena Anda orang berprestasi, karena Anda punya status sosial tinggi, itu biasanya pemberian yang datang kepada Anda muatan energinya hormat.

Nah kalau Anda mendeteksi rezeki Anda kok muatan energinya menghormati atau menghargai, itu tanda bahwa Anda dekat dan lekat dengan energi kaya.

Sebab itu kalau Anda ingin mendekat kepada kekayaan, bentuklah diri Anda untuk layak dihormati orang.

Atlet Indonesia peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 kemarin, terima cash hadiah hingga milyaran rupiah, itu karena para atlet punya prestasi membanggakan, selanjutnya orang lain menaruh hormat kepada mereka. Dan hasilnya kaya.

Dulu waktu saya muda, saya tidak ada munat jadi pebisnis ataupun pengusaha, munat saya kepada ilmu. Lebih menyukai diskusi ilmiah, buku dan kitab. Karena minat saya kepada ilmu, lalu action saya tekun belajar di pondok pesantren. Akhirnya saya dihormati orang karena saya dinilai punya ilmu. Dari hormatnya orang kepada ilmu saya, lalu energi kaya datang kepada saya.

Seorang teman saya, mau mondok tak ada biaya, mau sekolah tak ada biaya. Lalu dia banting setir jualan nasi goreng. Karena kemauannya tinggi untuk sukses, dia menjadi pebisnis kuliner tersohor di kotanya. Disitulah dia mulai dihormati orang. Dan benar, dia kaya.

Nah kenapa Anda miskin? Karena Anda tidak mau sehingga terkesan tidak mampu menjadikan diri Anda punya kehormatan.

Dan kehormatan itu didapat dari prestasi hidup yang konsisten Anda perjuangkan.

Karena tidak mau—yang terkesan tidak mampu—menjadikan diri Anda punya kehormatan, lalu energi rezeki yang datang kepada Anda terus berputar-putar di pusaran energi kasihan dan dikasihani.

Energi kasihan dan dikasihani itulah energi yang melekat ketat kepada kemiskinan.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Catatan:

Jangan sangkutpautkan dengan masalah riba ya, karena tidak sedang bahas riba, disini hutang bank secara universal baik bank konvensional maupun bank syariah.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

BENIH REZEKI

Anda menabur banyak benih, dimana-mana Anda tabur, Anda akan menuai banyak tanaman dan hasil panen.

Benih rezeki itu apa? Belanja.

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ

Perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. (Q.S. Al-Baqarah : 261)

Sering saya jelaskan, yunfiqû atau infâq itu makna orisinilnya membelanjakan, cuma karena sabotase kepentingan, infâq malah diasumsikan sedekah. Padahal infâq ya belanja. Tentu belanja untuk kebaikan, bukan untuk kebatilan, makanya diiringi penegasan fî sabîlillâh (di jalan Allah).

Benih rezeki adalah belanja. Bila di minimarket-minimarket, belanja Anda banyak. Di fakir miskin, sedekah Anda banyak. Di mall-mall, belanja Anda banyak. Di market online, belanja Anda banyak.

Apalagi belanjanya yang mahal dan berkualitas, dimana rego nggowo rupo (harga membawa rupa kualitas), artinya bila Anda belanja barang mahal dan berkualitas, itu berarti Anda membeli benih rezeki yang berkualitas, kan Anda bisa bayangkan betapa makmurnya panen rezeki yang kelak Anda hasilkan?

Belanja kok hematnya enggak ketolong, beli itu takut, beli ini takut, sedekahnya kecil dan pelit, belanja barang serba murah meriah, cari irit terus maunya, hutang dikemplang dibikin adem ayem, ya namanya Anda jarang menabur benih rezeki.

Jarang tabur benih kok mau panen banyak, itu namanya ngibul.

Jadi orang kok pikirannya sempit rezeki melulu, sehingga mau belanjakan harta perhitungan melulu, pikirannya terbatas melulu sehingga dengan belanja sangat membatasi, ya bayangkan sendiri, tanam benihnya saja eman-eman, bagaimana bisa panen melimpah?

Untuk ke level belanja fî sabîlillâh ya tentu Anda belanjakan harta dengan rasa lega hati, rasa bahagia dan gembira, rasa diberi karunia rezeki, rasa dermawan kepada diri, dermawan kepada keluarga, dermawan kepada kehidupan, dan perasaan baik lainnya.

Gemar belanja tapi karena hura-hura, karena nafsu konsumtif sehingga awur-awuran, belanja demi disebut kaya ya yang begitu bukan belanja level fî sabîlillâh.

Anda ngerti kan? Belanja fî sabilillâh dengan belanja turuti nafsu itu bedanya cuma di kesadaran pelakunya saja, kalau praktek dan tindakannya ya sama.


- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…
Subscribe to a channel