gusbanan | Unsorted

Telegram-канал gusbanan - MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

3713

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN) Trainer Spiritual Prosperity | Writer | Public Speaker - 1 Day Spiritual Prosperity Class - Servo Prosperity Online Class Facebook, Fanspage, Youtube, Telegram, Ig: Muhammad Nurul Banan Website : www.gusbanan.com

Subscribe to a channel

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

KAYA ITU ATEIS SEKALIGUS TEIS, TEIS SEKALIGUS ATEIS

Tadi barusan saya menulis quote, Anda cinta enggak sama istri? Yang Anda cintai pasti Anda akan memerdekakannya karena rasa penghargaan tinggi Anda kepadanya.

Namun Anda dengan istri mengikatnya, tidak? Kalau Anda tidak egois mengikatnya ya istri Anda digondol orang.

Cinta itu membebaskan sekaligus mengikat, mengikat sekaligus membebaskan. Hanya satu arah membebaskan saja, tidak cukup, atau hanya satu arah mengikat saja juga tidak cukup.

Anda mencintai anak, namun Anda hanya menghargainya saja, memeluknya saja, membiayainya saja, tidak cukup. Sekali waktu Anda harus menghukumnya, menjewer dan memarahinya.

Cinta itu menghargai sekaligus menghukum, menghukum sekaligus menghargai.

Itulah wujud murni Allah antara ateisme yakni lâ ilâha (tiada tuhan) dengan teisme murni yakni illâ-llâh (selain Allah). Allah itu wujud antara ateisme dan teisme, antara teisme dan ateisme, antara ada dan tiada, antara ada dan tiada, ada isi dan kosong, antara kosong dan isi.

Karena itu kaya pun demikian. Kaya itu wujud murni antara mental kaya dan mental miskin, antara dermawan dan rakus, antara rendah hati dan sombong.

Iya. Anda mau kaya, lalu hanya bermental kaya, apa-apa diberikan dengan rasa kaya kepada orang lain, ya Anda tekor melarat, Anda tidak punya uang, karena tidak ada energi masuk.

Mau kaya, Anda harus punya mental miskin, yakni mental untuk mengambil dan menerima, tidak hanya mental untuk memberi. Anda ambil untung dari dagangan, Anda terima gaji kerja, itu semua bagian dari mental miskin, karena disitu Anda harus merasa butuh kepada jasa pemberian orang lain.

Atau sebaliknya, hanya mental miskin saja, dimana Anda hanya bermental menerima dan mengambil, tidak punya mental memberi, ya Anda juga binasa, Anda tidak bisa kaya, malah menjadi kere.

Kalau sudah ada 2 hal tersebut, antara mental kaya dan mental miskin, Anda baru bisa kaya.

Kaya itu tidak cukup hanya dermawan saja yang selalu memprioritaskan orang lain. Kaya itu harus punya dedikasi untuk menguntungkan diri sendiri, memprioritaskan diri sendiri.

Dan untuk bisa maksimal menguntungkan diri sendiri, Anda harus punya rasa rakus. Anda punya target penjualan, punya target minimal bayaran, punya target kemajuan, itu semua bagian dari rakus. Namun tentu rakus yang legal dan positif, bukan rakus ilegal dan negatif.

Namun hanya rakus saja, untuk bisa kaya juga tidak bisa. Dimana-mana hanya ambil untung untuk diri sendiri, tidak pernah prioritaskan orang lain, ya Anda miskin.

Apalagi saking rakusnya Anda sampai ambil hak orang lain, kalau itu Anda sudah melanggar kontitusi alam semesta. Kriminal dan kejahatan.

Kaya itu ya antara sikap dermawan dan sikap rakus. Keduanya harus utuh ada.

Kaya tidak cukup hanya rendah hati. Dimana-mana, di setiap keadaan, mental Anda hanya rendah hati nerima di belakang, nerima dipimpin orang, nerima menjadi followers, nerima diatur, nerima melayani saja, ya Anda tidak bisa menonjol.

Untuk kaya Anda harus punya minat menonjol sesuai profesi dan minat Anda. Lihat saja orang kaya, memang dia minatnya jika menonjol punya segalanya, unggul segalanya. Orang pintar dalam ilmu juga demikian, dia memang punya minat menonjol pingar.

Minat menonjol itu apa bedanya dengan rasa menyombongkan diri?

Namun hanya sombongkan diri, hanya tonjol-tonjolkan diri, tanpa mau melayani orang lain, tanpa mau mendengarkan orang lain, ya Anda nyungsep juga. Ketemunya melarat.

Jadi kaya itu ya rendah hati sekaligus sombong, sombong sekaligus rendah hati.

Dan semua ranah kehidupan wujud begitunya. Dalam elektronik, ada tombol on ada off, ada arus positif ada arus negatif. Ada lâ ilâha, ada illâ-llâh.

Anda sakit hati tidak dengan orang yang toxic sama Anda? Tenanglah, cinta itu tidak hanya memaafkan. Cinta itu memaafkan sekaligus membalas, membalas sekaligus memaafkan.

Dan bego itu hanya memaafkan saja atau hanya membalasnya saja.

Cinta tak cukup hanya welas asih, cinta itu welas asih sekaligus garang. Garang sekaligus welas asih.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

FENOMENA ORTU TAKUT ANAK

Tangan Anda dipotonh, Anda masih hidup. Kaki Anda dipotong, Anda juga masih hidup.

Kalau yang dipotong kepala Anda? Apa Anda masih hidup? Anda mati.

Kepala itu mahkota harga diri, simbol kehormatan, kalau diinjak menjadi masalah besar hidup Anda.

Termasuk rezeki Anda juga ikut bermasalah besar, sebab uang itu mau mendatangi besar kepada barang yang berharga. Emas didatangi uang besar karena berharga. Barang kawe diharagai murah karena tak berharga.

Dan yang paling menghentikan rezeki Anda itu dikurangajari anak, sementara Anda tidak mampu menghandlenya, tidak sanggup menundukkannya. Orang tua tidak punya kharisma wibawa di depan anaknya, rezekinya mentok tidak berkembang.

Anda amati, semua orang sukses pasti dihormati anak-anaknya. Dia mampu menghandle kehormatanya di depan anak. Kepalanya tegak berdiri di depan anak.

Anak Anda kurang ajar dan Anda tak sanggup menundukkannya, disitu kepala Anda diinjak oleh orang yang derajatnya harus tunduk dan memuliakan Anda.

Fenomena orang tua takut anak itu tragis merusak kebaikan rezeki Anda.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

ANFIQ UNFIQ ILAIKA; DISIPLIN CEPAT BAYAR, KONSISTEN CEPAT TERGANTI

Seperti biasa, sekitar pukul 04.00 pagi saya bangun tidur, saat itu juga dengar suara tit tit tit dari meteran listrik rumah.

Di hati saya muncul rasa "eman-eman" untuk segera bayar. Padahal tinggal buka e-banking di handphone sudah selesai, uangnya juga ada.

Baru sekitar jam 05.30 pagi, setelah istri shalat Shubuh, suara tit tit tit-nya ilang sendiri. Bisnis laundry saya yang membayarkannya.

Memang sih, daya listrik di rumah saya itu listrik bisnis, tarifnya tidak sedikit, yang kadang dibayar oleh saya pribadi dan kadang oleh manajemen bisnis saya. Namun disini yang jadi catatan adalah menunda bayarnya dan rasa eman-eman-nya.

Pola menunda bayar itu terbentuk dari;
- Rasa tidak punya
- Rasa eman-eman
- Rasa khawatir uang berkurang
- Rasa khawatir di masa depan tidak cukup

Ketika menunda membayar karena picuan rasa seperti di atas, itu sudah menyumpal rezeki yang akan mengalir ke diri Anda.

Permasalahnnya apa? Simak dulu hadits berikut ini;

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمِينُ الرَّحْمَنِ مَلْأَى سَحَّاءُ لَا يُغِيضُهَا اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ قَالَ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْفَقَ مُنْذُ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَإِنَّهُ لَمْ يَغِضْ مَا فِي يَمِينِهِ وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ وَبِيَدِهِ الْأُخْرَى الْمِيزَانُ يَرْفَعُ وَيَخْفِضُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَتَفْسِيرُ هَذِهِ الْآيَةِ { وَقَالَتْ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ }

"Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda, "Tangan kanan Ar-Rahman itu kaya dengan rezeki yang tak akan pernah berkurang siang malam. Tahukah kalian apa saja yang telah dibelanjakan-Nya sejak pertama kali langit dan bumi diciptakan? Sesungguhnya semua yang berada di tangan kanan-Nya tidak berkurang, 'Arsy-Nya di atas air dan tangan lainnya terdapat timbangan (rezeki) yang sesekali naik dan terkadang turun." Abu Isa mengatakan; "Hadits ini hasan shahih, dan tafsir dari ayat orang-orang Yahudi berkata, 'Tangan Allah terbelenggu, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua tangan Allah terbuka; Dia membelanjakan sebagaimana Dia kehendaki," [Q.S. Al-Ma`idah: 64]. (H.R. Bukhari)

Permasalahannya, di dalam Zat Allah itu punya manajemen rezeki, yakni membelanjakan rezeki milik-Nya siang dan malam tanpa putus, dan itu Allah lakukan dengan konsisten sejak awal penciptaan langit dan bumi. Rezeki milik Allah, oleh-Nya dibelanjakan siang dan malam tidak pernah habis, tidak jatuh miskin, dan malah Dia makin kaya raya.

Lalu Anda menunda bayar, menunda membelanjakan harta Anda untuk kebutuhan Anda sendiri, disitu Anda sedang meragukan kekayaan Allah, meragukan kepiawaian Allah mengelola finansial-Nya, Anda persis orang-orang Yahudi yang menuduh tangan Allah terbelenggu seperti dalam Q.S. Al-Maidah ayat 64 di atas.

Ketika Anda menuduh tangan Allah terbelenggu untuk melimpahi rezeki dan mengganti rezeki Anda dengan rezeki yang lebih Allah, disitu Allah menjawab balik dengan ketus, "Tangan kamulah yang terbelenggu."

Ya Anda sendiri kan yang merasa tidak punya, merasa miskin, merasa duitnya tisak ada, merasa duitnya pas, merasa eman-eman sayang, khawatir uangnya berkurang, khawatir uang habis, khawatir masa depan tidak punya duit, itu Anda yang berpikir dan merasa sendiri. Bukan Allah yang begitu.

Yang berarti Anda yang membelenggu tangan Anda sendiri, bukan tangan Allah yang terbelenggu untuk mengganti dan melimpahi rezeki ke tangan Anda.

Nah karena itu, kasus seperti yang saya alami di atas, bjla keseringan dilakukan dengan tunda bayar, tunda bayar dan tunda bayar karena belief buruk hati sendiri, itu menjadikan rezeki Anda binasa dan mati.

Anda kerap seret rezeki? Ya begitu, otak dan kelakuan Anda sendiri yang sering tunda bayar karena khawatir, eman-eman, ragu-ragu, takut habis, dan lainnya.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Anda punya uang, lalu Anda ajak anak istri ke mall, dan Anda traktir mereka tongkrongan makan-makan di resto mall, dengan Anda punya uang, lalu disedekahkan ke panti sosial, itu pahalanya besar mana?

Ya besar pahalanya ajak anak istri Anda ke mall lah.

دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ في سبيلِ اللَّه، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ في رقَبَةٍ، ودِينَارٌ تصدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ علَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذي أَنْفَقْتَهُ علَى أَهْلِكَ رواه مسلم

"Dinar yang kamu belanjakan di jalan Allah, dinar yang kamu belanjakan ke budak, dinar yang kamu sedekahkan ke orang miskin, dan dinar yang kamu belanjakan atas keluargamu, itu pahala terbesar adalah dinar yang kamu belanjakan atas keluargamu. (HR. Muslim)

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

SERVO PROSPERITY BATCH 10

Info dan Registrasi
WA 0817 230 2992
Atau klik: http://bit.ly/gusmnbanan

Uang diciptakan untuk mencukupi Anda, bukan malah supaya Anda cukup-cukupkan uang.

Lah kebanyakan orang dicukupi oleh uang, apa malah harus cukup-cukupkan uang?

Ngenes kan? Hidup sekali kok cukup-cukupjan uang terus? Padahal fitrahnya uang itu mencukupi Anda.

Harus cukup-cukupkan uang, tentu karena salah mental, salah mind sett, salah belief, akhirnya salah kelola uang, dan terbentuklah servo cukup-cukupkan uang. Padahal hakikat uang itu ada tak terbatas, cukup tiada batas.

Untuk membongkar ilmunya agar Anda tidak lagi cukup-cukupkan uang, ikuti Servo Prosperity Online Class selama 20 hari dengan sistem training menyambi aktifitas Anda sehari-hari.

Segera daftar.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

ATASI RASA KHAWATIR REZEKI

Anda sedang menggauli istri, tapi pikiran Anda sedang sangat khawatir alami ejekulasi dini, tentu berantakan kan hubungan seksnya? Bisa jadi untuk ereksi saja jadi kesulitan.

Ya input device data yang masuk tidak portable, tentu output yang dihasilkan pun tidak konsisten. Input data yang masuk kekhawatiran ejekulasi dini, output-nya tentu tidak konsisten.

Nah Anda sedang khawatir sekali kekurangan rezeki, lalu Anda kerja keras banting tulang, kira-kira hasilnya bagaimana?

Persoalannya rezeki itu jaminan Tuhan, dimana semua makhluk dijatah, lah Anda khawatirkan peroleh hanya sedikit, atau malah khawatir tidak memperolehnya, ini yang akhirnya menyabotase rezeki Anda dari dalam diri Anda. Inputnya khawatir, outputnya ya error.

Kalau ngeseks bisa gagal gara-gara khawatir ejekulasi dini, rezeki pun begitu.

Cek sekarang, apakah gerak kerja Anda karena didorong kekhawatiran?

Yang tidak sinkron lagi, Anda bergerak shalat Dhuha, bergerak baca shalawat Nariyah yang tujuannya mengamankan diri dari ketidakcukupan, namun Andw terpicu rasa khawatir Anda pada uang, apa tidak rempong hasilnya?

Okelah. Jangan hanya ngomong masalah buruknya khawatir. Sebenarnya khawatir itupun manfaatnya ada.

Ya karena dorongan rasa khawatir, Anda jadi waspada kan? Anda jadi hati-hati?

Di samping itu karena dorongan khawatir, Anda jadi mau bergerak usaha, mau kerja, mau berdoa, mau istighfar dan seterusnya.

Namun sisi lain, jika sangat berlebihan, khawatir akan jadikan rezeki Anda error makin berantakan.

Lalu apa tindakan solving-nya saat khawatir rezeki hadir di hati?

Pertama, perbanyak istighfar. Syukur duduklah di waktu khusus untuk istighfar. Bila frekeuensi kekhawatirannya sedang meningkat tinggi, baca istighfarnya hingga ribuan kali.

Kedua, biasanya karena khawatir, itung-itung Anda dengan uang jadi meningkat. Beli ini takut. Beli itu takut. Bayar ini takut. Bayar itu takut. Itung dan itung.

Nah saat itu terjadi, mental itungnya jangan dituruti. Ikhlaskan untuk membayar dan melepaskan uang Anda. Otak itungnya errorkan saja. Lawan. Sambil baca bismillah lalu lepaskan uangnya untuk bayar.

Ketiga, perbaiki daya kerja Anda. Namun kesadaran kerjanya jangan semata-mata karena khawatir, tapi geser sadarnya untuk bangun rasa percaya diri.

Kalau Anda mau bersandar ke tembok, namun jarak punggung Anda dengan tembok terlalu jauh, Anda bisa tersungkur. Terjengkang.

Saat khawatir, hati Anda sedang tidak bisa sepenuhnya bersandar kepada Tuhan, tidak bisa sepenuhnya tawakal kepada Tuhan. Kalau Anda langsung pasrah bersandar, ya Anda bisa tersungkur jatuh, karena posisi hati Anda dengan Tuhan masih jauh.

Karena itu untuk membantunya, Anda bersandar dulu dengan ikhtiyar dan usaha sehingga rasa percaya dori meningkat.

Bukankah jika Anda sudah berusaha maksimal, rasa pasrah Anda kepada Tuhan dengan hasil malah lebih power full?

Ya memang begitu, sebelum bersandar ke tembok, pastikan dulu jarak tembok dan punggung Anda sudah dekat. Kalau merasa masih jauh, ya kerja disiplin itu usahanya untuk dekat.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

TELAH DIBUKA PENDAFTARANNYA

SERVO PROSPERITY BATCH 10
Ada tak Terbatas, Cukup Tiada Batas

Uang itu tercipta untuk menyukupi Anda, bukan agar Anda menyukup-nyukupkan uang.

Anda sering merasakan hidup harus menyukup-nyukupkan rezeki? Pangkas kanan, pangkas kiri, kebutuhan atas ditarik, kebutuhan bawah tersingkap?

Anda semua kecukupan oksigen, kecukupan air, kecukupan sinar matahari?

Desain alam semesta itu sudah ter-setting menyukupi kebutuhan Anda. Termasuk uang sudah ter-setting seperti oksigen, air dan sinar matahari, maka ini fitrah layanan uang kepada Anda adalah "ada tak terbatas, cukup tiada batas".

Lalu kenapa keseharian Anda harus menyukup-nyukupan uang?

Materialisme harta benar-benar ilusi hidup. Anda termakan ilusi tersebut, akhirnya uang yang bertugas menyukupi Anda, malahan Anda harus cukup-cukupkan uang.

Ayo keluar dari ilusi, singkap rahasia prosperity-nya agar uang terkendali sesuai fitrahnya, yakni menyukupi kebutuhan Anda, cukup tanpa menyukup-nyukupkan, melimpah tanpa keprihatinan.

Uang itu setting-nya ada tak terbatas dan cukup tiada batas, lalu kenapa Anda pilih prihatin cukup-cukupkan uang?

Rahasia besar kecukupan uang dengan basic needs diajarkan di kelas ini.

SERVO PROSPERITY BATCH 10
Media : Telegram dan Website
Start Kelas : 3 Juni 2024

Narahubung:
WA 0817 230 2992
Atau klik: http://bit.ly/gusmnbanan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

“Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (QS. Al-Muthaffifin:14)

Diri sendiri terima teror dan intimidasi sehingga stres. Diri yang disakiti begitu tentu babak-belur.

Diri Anda sedang stres dan panik, dibawa kerja apa punya mood? Diri Anda babak-belur sakit, dibawa aktifitas cari rezeki apa punya power? Remuk redam sekalian. Duitnya enggak dapat, badan makin sakit. Kecuali yang sudah "ndablek" sekalian seperti Sora Aoi.

Nah ketika istighfar, diri yang diteror dan diintimidasi lalu diberi energi welas asih. Pipi yang tadinya ditampar, dengan istighfar lalu pipinya dielus-elus dan disayang-sayang dengan cara diri sendiri dimohonkan ampunan kepada-Nya.

Sebab itu energi istighfar mampu menarik energi ketenangan hati dan energi keberlimpahan kekayaan, sebab istighfar hakikatnya energi berwelas asih dengan diri sendiri, energi mengasihi diri, energi menyembuhkan luka.

Imam Al-Qurthubi menukil dari Ibn Shubaih dalam tafsirnya, bahwasanya ia berkata,

شَكَا رَجُلٌ إِلَى الْحَسَنِ الْجُدُوبَةَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا آخَرُ إِلَيْهِ الْفَقْرَ فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَقَالَ لَهُ آخَرُ. ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَرْزُقَنِي وَلَدًا، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. وَشَكَا إِلَيْهِ آخَرُ جَفَافَ بُسْتَانِهِ، فَقَالَ لَهُ: اسْتَغْفِرِ اللَّهَ. فَقُلْنَا لَهُ فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: مَا قُلْتُ مِنْ عِنْدِي شَيْئًا، إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ فِي سُورَةِ” نُوحٍ”

”Ada seorang laki-laki mengadu kepada Hasan Al-Bashri tentang kegersangan bumi maka beliau berkata kepadanya, ”Beristighfarlah”,
yang lain mengadu kepadanya tentang kemiskinan maka beliau berkata kepadanya, ”Beristighfarlah,”
yang lain lagi berkata kepadanya, ”Doakanlah (aku) kepada Allah, agar Dia memberiku anak!” maka beliau mengatakan kepadanya, ”Beristighfarlah,” dan yang lain lagi mengadu tentang kekeringan kebunnya maka beliau mengatakan pula kepadanya, ”Beristighfarlah,” dan kamipun menganjurkan demikian kepada orang tersebut. Maka Hasan Al-Bashri menjawab, ”Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri.tetapi sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh ayat 10-12.” (Jami’ Li-ahkamil Quran 18/302).


- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

TAK MULIA, KARENA TAK PERNAH SADAR MENGHARGAI-NYA

Cobalah konsisten menjaga sadar menghargai Tuhan.

Ketika mau menyakiti orang, sadar cegah diri untuk tidak zalim karena segan kepada Tuhan. Mau turuti nafsu maksiat, sadar menahan diri karena menjaga martabat Tuhan. Berkeinginan memberi dan berbagi, sadari karena ingin mengunduh rahmat Tuhan. Mau bela kehormatan diri, sadari kalau balasan Anda kepada yang kurang ajar karena semata-mata membela hak-hak Tuhan. Mau cegah diri untuk tidak memanfaatkan orang lain demi keuntungan sendiri, sadari di dalam hati karena melihat wibawa Tuhan. Mau marah-marah, sadari diri untuk menahannya karena sadar takut dengan murka Tuhan. Dan seterusnya.

Itu yang namanya sadar takwa.

Tidak sampai 3 tahun bangun kesadaran begitu, dab walaupun masih banyak celah durhakanya, amati saja dunia sudah merunduk-runduk takzim memuliakan Anda. Uang memuliakan Anda. Penghormatan makhluk memuliakan Anda. Musuh pun bergetar takut kepada Anda.

Coba saja amalkan.

Kita tak pernah mulia, karena memang tak pernah sadar untuk menghargai Tuhan.

Istri orang diembat. Duit orang diembat. Harga diri orang diembat. Hak-hak keluarga diembat.

Kita tak pernah sadar menghargai Tuhan, bagaimana hidup kita tidak amblas-amblasan hina dina?

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

KARMA JAHAT USIA TUA

Ibu saya di usia senjanya justru tak pernah kesepian uang, kecukupan, dan malah kerap meluber sehingga bisa melimpahi yang lain, entah memberi, entah menghutangi orang.

Beda sekali kualitas rezekinya dulu ketika di usia produktif.

Mengapa banyak orang yang di usia senja malah rezeki lebih berkualitas ketimbang di usia produktif?

Karena di usia senja itu telah banyak menanam jasa baik pada kehidupan, sudah banyak amal shalehnya. Jasa baik menumbuhkan dan merawat keluarga, mendidik anak-anak, dan lainnya, telah dilalui semuanya dengan istiqamah.

Itu artinya bila rezeki Anda seret-seret terus itu salah satu tanda Anda masih kekurangan amal shalih di hidup Anda.

Kadang kasihan lihat tua renta masih harus memulung, jualan kacang rebus di trotoar jalan, atau malah mengemis.

Usia senja itu usia mengunduh jasa-jasa baik yang telah dilakukannya, itu usia peroleh penghargaan dan penghormatan atas jasa baiknya di masa lalu, sehingga karma usia senja justru kecukupan tanpa usaha dan dimuliakan.

Baca komentar netizen di postingan saya, benar sekali, "Biasanya jika usia senja kekurangan dan kesusahan, itu karena ia menabung karma jahat ketika di usia mudanya, yang bisa saja berbentuk perilaku zalim, dendam, licik, pikiran buruk, sombong, egois dan lain-lain."

"Perlu diwaspadai kezaliman yang dilakukan kepada pasangan, anak, cucu, menantu, itu kezaliman yang luar biasa, tidak ada obatnya, kecuali taubat. Taubat pun harus menuai karma luar biasa juga."

Benar, orang yang kurang ajar di usia produktifnya, di usia senjanya sangat menderita.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

'Îdukum Mubârak
Mohon Maaf Lahir & Batin

Gus Banan & Keluarga

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Karena jumlah peserta sudah melewati ambang batas seat, persediaan seat saya tambah lagi, menjadi 100 seat.

Buruan daftar! Opening class nanti sore pukul 14.00 WIB.

ESTUARY UANG ONLINE CLASS
30 Maret 2024 - 05 April 2024 (6 Hari)
Media Training: Telegram & Website
HTM : 500K

Info & Pendaftaran:
WA 0817 230 2992
Atau klik: http://bit.ly/gusmnbanan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Surga penuh nikmat tak perlu nanti menunggu di akhirat, di alam ini sudah tampak dari kehadiran harta yang melayani Anda.

Nah, kekayaan yang dihasilkan dengan amal baik sebagai al-abrar itu kekokohan bangunannya tidak hanya dari sisi materi (uang dan harta), namun juga dari sisi ruhani, sisi spiritual.

Bersamaan dengan datangnya harta kekayaan, ketenangan batin Anda juga tumbuh.

Wujud ketenangan batin itu bukan berarti Anda hidup sama sekali tanpa stres, tanpa tekanan, itu bukan.

Ketenangan batin itu umpama Anda diberi ujian hidup, Anda bisa sabar. Umpama Anda difitnah, Anda diberi ketangguhan. Umpama Anda diberi kekayaan dan kemudahan harta, Anda tidak lalai. Umpama punya impian, Anda bisa konsisten menjalani dengan ulet dan amanah. Umpama Anda dilemahkan, Anda mampu menjaga harga diri Anda. Dan seterusnya.

Namun ini alam dunia. Alam dunia itu alam ilusi atau alam ghurûr, sehingga banyak juga orang kaya harta, namun sebenarnya dia orang miskin di akhirat.

Dan tentu, model begini adalah orang yang bangun kekayaan dan kesuksesan dengan kekurangajaran.

Kekurangajaran itu bisa dengan kejahatan, kezaliman, ataupun maksiat.

Namun orang model begitu kekayaannya pasti ujung-ujungnya terlihat miskinnya kok. Karena hakikatnya itu bukan kekayaan, namun kemiskinan.

Ambil contoh para koruptor. Dia terlihat kaya, ujung-ujungnya terlihat miskinnya karena masuk penjara. Kelihatan miskinnya, kan? Karena aslinya miskin, bukan kaya.

Kalaupun mungkin tidak masuk penjara, dia akan alami tekanan batin yang melelahkan, seperti stres, depresi, gelisah dan lainnya. Yang karena gelisahnya, dia akhirnya cari hiburan dengan alkohol, judi, main perempuan, selingkuh, dan lainnya. Dan ujung akhirnya jatuh miskin juga.

Contoh lain, dia kaya, tapi stresnya tinggi, gelisah, merasakan kehampaan, tekanan batin tinggi, dan lainnya. Dia tidak mendapatkan ketenangan batin namun karena perbuatan kurang ajarnya sendiri.

Misal, bentrok terus-terusan dengan istri dan keluarga, karena dia selingkuh. Bentrok dengan rekan bisnis karena menipu. Pokoknya ruwet dan njelimet tapi karena prilaku kurang ajarnya sendiri.

Merekalah orang-orang fujjâr (kurang ajar), neraka Jahimnya sudah kelihatan di dunia ini, sekalipun dibalut harta benda, namun neraka itu tetap terlihat menyala-nyala.

Kaya tapi ada cacat moral disana-sini itu pertanda kekayaan ilusi, kekayaan sebagai neraka Jahim di dunia, kekayaan yang tidak menjadi simbol kekayaan akhirat. Contoh populernya ya Qorun dan Fir'aun.

Nah di atas baru saya jelaskan para al-abrar (orang-orang baik) dan para al-fujjâr (orang-orang kurang ajar) dalam bentuk kelimpahan harta.

Yang al-abrar dan al-fujjâr dalam bentuk kemiskinan dan kekurangan harta, sambung besok lagi.

- MUHAMMAD NURUL BANAN
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

ESTUARY UANG TRAINING CLASS
- Tak Butuh Malah Dilimpahi

Anda ziarah saja misal ke makam Sunan Kalijaga, dimana di lokasi pemakaman tersebut tidak hanya ada makam beliau, namun di sekelilingnya banyak pula ratusan makam umum.

Sunan Kalijaga itu waliyu-llâh agung, derajat kewaliannya tak dipertanyakan lagi, yang artinya maghfirah dan kasih sayang Allah kepada beliau sudah melimpah ruah, namun justru Sunan Kalijaga lah yang paling banyak didoakan oleh para peziarah agar peroleh maghfirah dan kasih sayang Allah.

Sementara, makam-makam umum di sekeliling makam Sunan Kalijaga yang tidak diketahui apakah mereka peroleh maghfirah Allah atau tidak, malahan tidak ada yang mendoakan, mungkin terkecuali oleh anak keturunannya, peziarahnya sangat terbatas.

Yang sudah dilimpahi maghfirah Allah malahan sekalian digerujuk doa-doa permohonan maghfirah. Yang paceklik maghfirah malahan sekalian tak dapat apa-apa.

Itulah estuary spiritual.

Lalu bagaimana dengan estuary uang?

Lalu bagaimana triknya agar Anda menjadi estuary uang?

Segera daftar!

ESTUARY UANG ONLINE CLASS
30 Maret 2024 - 05 April 2024 (6 Hari)
Media Training: Telegram & Website
HTM : 500K

Info & Pendaftaran:
WA 0817 230 2992
Atau klik:
http://bit.ly/gusmnbanan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

KEBAIKANMU YANG JADIKAN ANAKMU WARAS, SHALEH, BERUNTUNG, HOKI DAN BERKUALITAS

Ini juga nasehat untuk diri saya sendiri. Semoga dengan saya tulis dan saya share menjadi taufiq bagi saya untuk konsisten mengamalkannya.

Saat Musa A.S. berguru kepada Khidhir A.S., salah satu prilaku Khidhir yang bikin Musa terperangah heran adalah saat keduanya tiba di sebuah desa yang dihuni penduduk yang mayoritas kikir.

Keduanya mencari orang-orang yang berkenan menjamu. Namun, tidak mendapatinya seorang pun. Meski demikian, Khidir tetap memperbaiki sebuah dinding rumah di kampung tersebut yang nyaris roboh.

Lagi-lagi merupakan perkara aneh. Mereka diketahui sebagai kaum yang kikir, namun Khidir mau memperbaiki dinding rumah mereka tanpa mendapat imbalan apa pun. Dipeliti malah Khidhir membantu dengan sukarela.

“Adapun dinding (rumah) itu adalah milik dua anak yatim di kota tersebut dan di bawahnya tersimpan harta milik mereka berdua, sedangkan ayah mereka orang saleh. Maka, Tuhanmu menghendaki agar keduanya mencapai usia dewasa dan mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Aku tidak melakukannya berdasarkan kemauanku (sendiri). Itulah makna sesuatu yang engkau tidak mampu bersabar terhadapnya,” pungkas Khidir. (Q.S. Al Kahfi : 82)

Si orang tua shaleh ini meninggalkan harta terpendam di bawah rumah untuk biaya hidup kedua anak yatimnya, kalau rumahnya roboh, dikhawatirlan harta terpendam tersebut ditemukan oleh warga desa yang rakus-rakus dan kikir sehingga kedua anak yatim berpotensi terlantar dalam kemiskinan.

Allah menjaga kebaikan masa depan kedua anak yatim tersebut lantaran kesalehan orang tuanya.

Orang tua si anak yatim itu orang shaleh. Disebut orang shaleh tentu semasa hidupnya memang lebih banyak perbuatan baiknya ketimbang buruknya.

Jadi jelas, amal saleh alias perbuatan baik kita itu bisa menjaga anak keturunan kita dari nasib sial dan naas.

Saya ada seorang teman, sebenarnya dia tidak begitu cerdas, dulu waktu di pesantren kecerdasan akademiknya jauh di bawah saya. Namun saat ini teman saya tersebut menjadi ulama besar, punya pesantren dengan ribuan santri.

Ternyata ayah beliau yang sangat ikhlas, sabar, istiqamah, dan teguh hati.

Sang ayah juga seorang ulama, namun santrinya masih sedikit. Santri sedikit tidak pernah jadikan beliau parah semangat, beliau dengan istiqamah, telaten, sabar, gigih, dan teguh hati mengajar dan membina santri-santrinya.

Efek dari amal saleh sang ayah, putranya terus berkembang pesat derajat keulamaannya, seolah si putra itu hidup dengan terus dikuntit keberuntungan-keberuntungan. Energi keberuntungan si putra sangat power full.

Anda lihat fenomena Gus Iqdam. Sebagai ulama muda, beliau ilmiah tidak, tapi energi hokinya sangat tinggi. Cerdas tidak, tapi kalimat-kalimat hikmah yang keluar dari mulut beliau begitu mengena di hati umat. Hidup beliau selalu diburu hoki dan keberuntungan.

Fenomena Gus Iqdam itu pasti support energi dari kesalehan dan kebaikan orang tuanya.

Guru saya kerjaan hariannya istiqamah mengajar para santri, sisa waktunya sangat disiplin mengerjakan berbagai wirid dan zikir rutin harian beliau, putra-putra beliau, semua menjadi ulama besar, alim, dan hidup penuh keberlimpahan.

KH Maimun Zubair, putra-putranya yang begitu banyak menjadi ulama besar semua, putri-putrinya menjadi istri ulama besar semua, itu indikasi KH Maimun Zubair orang shaleh yang sepanjang hidupnya banyak mengerjakan perbuatan baik.

Manusia itu makhluk generarif, dimana energi-energinya, baik energi positif maupun negatif yang dikumpulkan selama hidup akan diturunkan powernya kepada anak-anaknya.

Sementara segala hal itu bisa hidup dengan sehat, bertumbuh, berkembang dan produktif, apabila terima kebaikan-kebaikan.

Apapun yang tidak terima kebaikan akan binasa. Tanaman hias di halaman rumah Anda kalau tidak terima kebaikan air, hara dan sinar matahari ya sekarat lalu binasa. Demikian pula diri Anda.

Dan energi kebaikan atau energi amal saleh yang Anda kerjakan itu akan terkumpul, itu yang akan terwariskan ke anak sebagai support energy.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Masih sedikit pelamar. Diprioritaskan wilayah Banyumas Raya. Yang berminat, silakan ke whatsapp saya.

Gus Banan
Kepala Biro SDM Yayasan Pondok Pesantren Darul Abror - 08112612992

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Sebab itu salah satu jalan penderas rezeki tanpa terhenti itu adalah cepat bayar. No tunda. No nanti-nanti.

Nah penjegal rezeki Tuhan mengalir kepada Anda, itu karena Anda menunda-nunda membayarkan sesuatu. Bayar listrik menunda-nunda, bayar hutang menunda-nunda, bayar pajak menunda, kasih nafkah istri menunda, dan seterusnya.

Awalnya hanya ikuti bisikan nafsu tunda bayar seperti kisah saya di atas, lalu lama-lama jadi pola. Ketika Anda menunda bayar seperti kisah saya di atas, disitu Tuhan pun mencegah membayar rezeki-Nya kepada Anda. Paham?

Namun kasus menunda bayar tidak semua jadikan rezeki seret, lihat dulu faktornya. Kalau faktornya karena kehati-hatian sehingga harus menunda dulu, itu tidak apa.

Misal, Anda pilih metode bayar COD di shopping online, karena sangsi barangnya tidak sesuai pesanan dan lain-lain, itu beda kasus.

Jadi ayolah, disiplin cepat bayar, bantai habis keraguan, kekhawtiran, dan pikiran negatif lainnya tentang karunia rezeki, itu cara menderaskan rezeki Anda dengan melimlah dan tanpa putus.

Anfiq unfiq 'alaika; belanjakanlah hartamu, maka Allah akan mengganti rezekimu.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ أَنْفِقْ أُنْفِقْ عَلَيْكَ وَقَالَ يَمِينُ اللَّهِ مَلْأَى وَقَالَ ابْنُ نُمَيْرٍ مَلْآنُ سَحَّاءُ لَا يَغِيضُهَا شَيْءٌ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ

"Dari Abu Hurairah yang sampai kepada Nabi SAW, beliau bersabda: "Allah Tabâraka wa Ta'âlâ berfirman, 'Wahai anak Adam, belanjakan hartamu, niscaya Aku akan memberikan ganti kepadamu.'" Beliau juga bersabda, "Pemberian Allah selalu melimpah." Ibn Numair berkata, "Suatu pemberian yang tidak pernah berkurang meskipun mengalir siang dan malam." (HR. Muslim).

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Waktu di pesantren saya ada teman, dia dari kelas ekonomi biasa saja, sejak dia di pesantren hingga saat ini telah punya 6 anak, dia tidak mau pakai sarung selain merk BHS, merk branded.

Dan sekalipun dari kelas ekonomi biasa, hingga saat ini dia tetap mampu dan dimampukan, eksis semua sarungnya merk BHS.

Dia bukan orang kaya, tapi cukup dan tercukupi untuk selalu beli sarung BHS.

Dinilai orang dia mewah-mewahan, jadinya tidak, karena sudah dikenali orang kalau sarungnya pasti BHS. Anak istrinya jadi kekurangan juga tidak.

Itulah servo prosperity, apa yang Anda biasakan, yang Anda ulang-ulang dengan prinsip, itu yang akan tercukupi.

Nah andai Anda kenal ilmu servo prosperiry, lalu pola tersebut digunakan untuk cukupi finansial Anda, ya Anda akan alami fenomena rezeki "ada tak terbatas, cukup tiada batas."

Segera daftar kelasnya.

SERVO PROSPERITY BATCH 10

Info dan Registrasi
WA 0817 230 2992
Atau klik: http://bit.ly/gusmnbanan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Anda berpikir kalau mengikhlaskan itu saat kehilangan. Ya hasilnya juga itu, dimana Anda bisa mencapai rasa ikhlas harus dengan kehilangan dulu.

Anda berpikir kalau mencapai akhlak-akhlak mulia harus dengan ketidakpunyaan, misal untuk tawadhu' harus dengan menyembunyikan kualitas diri, dimana hal itu justru mengganggu self esteem Anda.

Cobalah ubah pikiran Anda, mulailah berpikir dan bercita-cita seperti ini, "Alangkah ikhlasnya aku, andai aku kehujanan di jalan, dan aku di dalam mobil milikku. Alangkah mulianya aku, andai untuk mencapao tawadhu' dengan pakai Vellfire untuk urusan dengan kalangan atas, pakai Fortuner untuk kalangan menengah, pakai Innova untuk urusan dengan kalangan bawah. Alangkah indahnya andai aku memaafkan sesudah aku menang," dan seterusnya.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

KAYAMU DI DUNIA ITU KAYAMU DI AKHIRAT

Yang ranking di sekolah, dia juga ranking di pesantren. Karena pelakunya sama.

Karena itu insya Allah nasibmu di akhirat juga baik-baik saja, asal duniamu dibangun dengan kesungguhan dan kebaikan, maka kekayaan, kemuliaan bahkan kemewahan yang kamu peroleh di dunia, itu adalah apa yang akan kamu peroleh di akhirat.

Di dunia baik, di akhirat pun baik. Di dunia berprestasi, di akhirat pun berprestasi. Karena pelakunya sama.

إِنَ أَهْلَ اْلمَعْرُوْفِ فِي الدُّنْيَا أََهْلُ الْمَعْرُوْفَ فٍي الْآخِرَةِ وَإِنَّ أَهْلَ الْمُنْكَرِ فِي الدُّنْيَا أَهْلُ الْمُنْكَرِ فِي اْلآخَرَةِ

"Sungguh ahli kebaikan di dunia adalah ahli kebaikan di akhirat. Dan sungguh ahli kemungkaran di dunia adalah ahli kemungkaran di akhirat." (HR. Thabrani)

Di sini alam material, segala kesungguhan dan kebaikan pun diganjar dengan materi. Ibadah dan laku spiritual saja, seperti shalat Dhuha, takwa, tawakal, keshalehan, sedekah, itu diganjar dengan materi uang, diganjar dengan rezeki. Ya karena ini memang alam materi, segala hal dibayari dengan uang.

Karena itu kekayaamu materimu di dunia, kalau memang dibangun dengan kesungguhan dan kebaikan, itu bisa menjadi tanda kekayaanmu di akhirat.

Loh, koruptor itu kaya, para aktris porno itu kaya, para mafia narkoba itu kaya, para bos kasino, apa mereka akan kaya juga di akhirat?

Emang korupsi, bermain film porno, pengedar narkoba, bisnis kasino, itu kebaikan? Itu hal ma'ruf? Kayamu di dunia yang menjadi indikasi kayamu di akhirat, itu kaya yang didasari kebaikan, atau ma'ruf. Merekalah yang disebut ahli munkar. Dan di akhirat pun mereka tetap akan menjadi ahli munkar.

Begitu pula harus hati-hati, miskinmu di dunia itu bisa menjadi tanda miskinmu di akhirat.

Ini alam materi, karena itu hukuman di dunia ini kerap dengan pemiskinan materi. Para koruptor hukumannya dimiskinkan. Para penjudi banyak yang jatuh miskin. Anak durhaka, orang tua tak bertanggung jawab dengan anak-anaknya, suami pendurhaka, istri kurang ajar, para pemalas, para pengaktif mental kere, orang-orang rakus dan sombong, itu semua kemunkaran yang banyak dihukum dengan kemiskinan.

Ketika miskinnya Anda di dunia karena kemunkaran, karena keburukan, maka kehidupan Anda di akhirat juga miskin merana.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Energi lillâhi ta'âlâ itu power energi besar pengubah hidup, sayang banyak yang hanya menggunakannya untuk kehidupan akhirat, sementara kehidupan dunianya sendiri terbengkalai.

Padahal jika dia mengerti cara mentransmutasikan energinya, energi spiritual adalah nuklir pengubah kehidupan dunia akhirat.

Gabung kelasnya di Gorontalo, Sabtu, 22 Juni 2024.

Info dan registrasi : https://bit.ly/Gorontalo_KES

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Corporate, ya. Bukan kelas publik.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

DOSA KEGIATAN AKTIF MENEROR DAN MENGINTIMIDASI DIRI, ISTIGHFAR KEGIATAN WELAS ASIH KE DIRI

Berbuat dosa sebenarnya butuh nyali dan effort yang lebih besar ketimbang berbuat baik.

Selingkuh misalkan, nyalinya harus besar sekali. Mungkin nanti pasangan sah dari selingkuhannya tidak terima, sangat mungkin melabrak, meneror, mengintimidasi dan lainnya. Belum lagi resiko pengucilan sosial, cibiran sosial, hukuman, dan lainnya.

Effortnya juga sangat besar. Lah iya, kalau Anda mau berbuat baik sedekah ke rumah orang, effort Anda cukup ketuk pintu, namun kalau mau mencuri di rumah orang, effort Anda harus dongkel pintu, mengendap-endap, pasang mental waspada sangat tinggi, dan lainnya.

Berbuat dosa sebenarnya butuh nyali sangat besar, tidak ada apa-apanya dengan effort berbuat kebaikan. Hanya mental mafia yang sanggup menjalankannya.

Berbuat dosa itu kegiatan aktif meneror dan mengintimidasi diri sendiri. Nyali harus besar, effort besar, dengan resiko buruk besar, itu yang harus dihadapi pelaku dosa.

Anda mau mengiris lengan sendiri butuh nyali dan effort besar kan? Iya, nyali dan effortnya sangat besar, karena itu adalah kegiatan menyakiti diri sendiri.

Berbuat dosa pun begitu. Berbuat dosa hakikatnya kegiatan meneror dan mengintimidasi diri sendiri.

Karena meneror dan mengintimidasi diri sendiri, dosa lalu memicu stres sangat tinggi, memicu masalah ruwet, dan kehidupan menjadi sempit, karena mentalnya dirinya sendiri terus-terusan diteror dan diintimidasi.

Ibn Rajab menjelaskan;

ﻣﺎ ﺃﺛَّﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺪﺭ ﺣﺮﺟﺎً ، ﻭﺿﻴﻘﺎً ، ﻭﻗﻠﻘﺎً ، ﻭﺍﺿﻄﺮﺍﺑﺎً ، ﻓﻠﻢ ﻳﻨﺸﺮﺡ ﻟﻪ ﺍﻟﺼَّﺪﺭ
“Apa yang mempengaruhi dada/hati yaitu berupa kesusahan, kesempitan, gelisah dan kegoncangan serta tidak membuat dada menjadi lapang/tenang.” (Jami’ul Ulum wal Hikam hal. 256)

Iya kan? Efeknya itu stres, karena effort yang dibutuhkan untuk berbuat dosa sangat besar, nyali yang dibutuhkan sangat besar untuk terima teror dan intimidasi.

Karena itu, ciri itu adalah dosa;

1. Berefek gelisah hati.

فَإِنَّ الخَيْرَ طُمَأْنِيْنَةٌ وَإِنَّ الشَّرَّ رِيْبَةٌ

“Kebaikan itu ketenangan hati, dan keburukan itu kegelisahan hati.” (H.R. Al-Hakim)

Perbuatan dosa itu perbuatan meneror dan mengintimidasi diri sendiri. Sehingga semua perbuatan dosa itu jadikan hati resah gelisah, dikarenakan resiko dan belitan masalah ruwetnya tidak main-main.

Lah iya, selingkuh misalkan, betapa tidak gelisah, takut ketahuan pasangan sendiri, takut ketahuan anak, takut karma buruk, takut dicaci maki banyak orang, dan lainnya.

2. Tidak berkenan diketahui orang.

الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَالإِثْمُ مَا حَاكَ فِى نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ

“Kebaikan adalah pakerti yang mulia. Sedangkan keburukan (dosa) adalah sesuatu yang menggelisahkan jiwa dan engkau tidak suka hal itu diketahui manusia.” (H.R. Muslim)

Lah iya, Anda saat onani misalkan, apa mau diketahui orang?

Karena itu dosa sebenarnya hanya bisa dilakukan oleh orang yang punya mental baja, bernyali besar dan pemberani, sebab dosa sebenarnya kegiatan aktif meneror dan mengintimidasi diri sendiri.

Namun jika mentalnya sudah sudah siap, teror dan intimidasi ke arah dirinya sudah tidak lagi mempan, ibaratnya Anda sebenarnya takut hantu, tapi karena mentalnya sudah siap, ya hantu tak mempan lagi untuknya.

Di level ini, dosa yang diperbuat tak lagi merisaukannya. Misal Sora Aoi, mantan artis JAV Jepang.

Dia ditanya, "Bagaimana Anda merespons citra publik Anda sebagai artis porno?"

Dengan santuy dia menjawab, "Benar bahwa saya punya pengalaman di industri film (porno) itu. Kalaupun ada orang yang memberikan pandangan negatif, saya tak mau ambil pusing. Sebab, ini pilihan hidup saya. Saya merasa bahwa saya masih ada di jalan yang benar. Jadi, kalau ada kritik seperti itu, tidak saya tanggapi."

Nah kan, Sora Aoi sudah sangat siap mentalnya? Dosa publik yang diperbuatnya tidak lagi meneror dan mengintimidasinya?

Yang begitu oleh Al-Qur'an disinggung,

ﻛَﻠَّﺎ ﺑَﻞْ ﺭَﺍﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﻗُﻠُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻧُﻮﺍ ﻳَﻜْﺴِﺒُﻮﻥَ

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

'UQUQ BI 'UQUQ; DIDURHAKAI? KARENA EMANG DULUAN DURHAKA

Dalam kitab Al-Futûhâtul 'Âliyyah halaman 141, dikisahkan suatu ketika ada seseorang datang menghadap Umar bin Khattab RA. Dia mengadukan kedurhakaan anaknya kepadanya.

Umar bin Khattab pun memanggil si anak, lantas mencela dan memperingatkannya.

Dicela, si anak pun membela diri, "Hai Amîrul mu'minîn, apakah anak tidak punya hak atas orang tuanya?"

Artinya si anak menanyakan kepada Umar bin Khattab, apa ketika anak melawan orang tuanya lantaran banyak hak-hak anak yang tidak dipenuhi oleh orang tuanya, itu disebut durhaka? Apakah anak hanya dituntut berbakti dan berbakti, sementara hak-haknya sebagai anak diabaikan oleh orang tuanya?

Ditanyai begitu Umar pun menjawab, "Iya. Ada hak anak."

Si anak bertanya lagi, "Apa itu, hai Amîrul Mu'minîn?"

Umar menjawab, "Pertama, memilihkan ibu yang baik untuk anak-anaknya. Kedua, memberi nama yang baik untuk anaknya. Ketiga, mengajarkan Al-Qur'an kepada anaknya."

Si anak pun menerangkan kepada Umar, "Bapakku tidak pernah menunaikan satu pun dari 3 hal tersebut. Ibuku seorang waninta negro (kulit hitam Afrika) dan beragama Majusi. Bapakku memberi aku nama "Ju'ala" yang artinya kumbang. Pendidikan dan pengajaran Al-Qur'an walaupun satu huruf, tak pernah diajarkan kepadaku."

Dijelaskan demikian, Umar pun menoleh ke si bapak, dan berkata kepadanya, "Pak, engkau datang mengadukan kedurhakaan anakmu, dan ternyata engkau duluan yang telah menyakiti anakmu sebelum dia durhaka kepadamu. Engkau telah berbuat jelek kepada anak lebih dulu sebelum anakmu berbuat jelek kepadamu."

Jadi kalau Anda merasa anak Anda durhaka, check richeck dulu ke dalam diri, lihat dulu historinya, sudahkah Anda memenuhi semua kewajiban Anda kepada anak?

Tidak bisa seenaknya menyetempel anak durhaka ketika si anak berani menentang si ortu, karena anak bukan investasi ortu yang kelahirannya hanya untuk menguntungkan ortunya. Apalagi anak dijadikan korban perasaan, lantas ketika anak melawan, dengan enteng dicap durhaka.

Emang tidak sakit? Waktu kecil dipukuli dan dibentak-bentak. Pingin jajan saja digertak, "Boros! Emang duit mudah dicari apa?" Punya cita-cita ingin sekolah tinggi dijawabi ketus, "Enggak ada biaya." Punya keinginan usaha, dikasih modal juga enggak." Sudah begitu latihan kerja mandiri langsung dituntut setoran bulanan bantu orang tua.

Anak diperlakukan begitu, dia sakit dan dendam, tahu?

Miskin-miskinnya sendiri, anak diajak ikut bertanggung jawab. Sengsara karena karma kualatnya sendiri, anak-anak dituntut menuntaskannya.

Dosa besar, ortu-ortu yang tidak konsisten memenuhi hak-hak anaknya.

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ

"Cukuplah dosa bagi seseorang dengan dia menyia-nyiakan orang yang dia tanggung." (H.R. Abû Dawud)

Umar bin Khattab jelas lebih berat hati dan lebuh bersimpati kepada si anak yang berani menentang kepada ortunya yang durhaka.

Sekali lagi, Anda didurhakai anak? Atau Anda sedang ngotot menuntut anak Anda berbakti? Check ke dalam diri dulu, sudah layakkah Anda menerima itu?

Dan bagi Anda sebagai anak yang mungkin korban kecewa hati atas keburukan ortu kepada Anda, memaafkan itu jelas yang utama.

Kalau Anda masih belum bisa memaafkan, minimal Anda jangan menentangnya dengan bengal, apalagi seperti sedang melawan preman. Tetaplah santun kepada mereka.

Tetap santun tapi ambil jarak dan jauhi, daripada dekat tetapi makin menyakitkan hati.

Dan kalau ortu membahayakan diri Anda, seperti memeras uang, membebani dengan tuntutan tinggi, menekan, merendahkan, dan lainnya, boleh kok Anda membela diri. Tapi ingat! Sekedar membela diri, bukan arogan kepada mereka. Sekedar membela diri, membela hak-hak anak, seperti cerita si anak yang dipanggil oleh Umar bin Khattab.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

JAGA SHILATURRAHIM DENGAN JAGA JARAK

Orang selingkuh itu karena dekat. Orang dengki itu karena dekat. Orang manfaatin orang karena dekat. Orang luka hati dalam cinta itu karena dekat. Orang bertengkar karena dekat. Bahkan bisnis kondangan terjadi karena manfaatin pertemuan dan kedekatan.

Lah kok Anda masih berpersepsi kalau shilaturrahim itu artinya kumpul-kumpul saling dekatkan diri?

Tidak. Shilaturrahim itu jaga hati agar tidak terjadi keretakan hubungan. Karena itu shilaturrahim kadang justru dengan membatasi, jaga jarak, bahkan kadang harus disconnected dulu.

Kadang kala kita memaksakan diri untuk connected, namun ternyata luka menjadi makin terbuka, kita memaksa untuk bertemu, rasanya seperti munafik kepada diri sendiri, karena hakikat isi hatinya belum bisa clear, saat begitu mau bagaimana lagi, satu-satunya cara menjaga shilaturrahim ya dengan disconnected dulu.

Mu'ad bin Shirmi berkata,

زُرْ غِبّاً تَزْدَدْ حُبّاً

"Ziyarahlah (bertemulah) jarang-jarang maka kamu akan bertambah rasa cintanya."

Sering ketemuan kadang membosankan dan kerap malahan bikin masalah.

Jadi jarang interaksi dan bertemu itu bagian mengeratkan shilaturrahim.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Selasa besok saya ada jadwal ke Jogja. Eeh ada yang ngampirin bukber. Ya udah ta bawa kitab sekalian, baca-baca kitab kuning.

Ngaji kitab Kanzul 'Ula tentang Percepatan Karma di Dunia.

Yg mau gabung boleh merapat.

Akses lokasi; ketik di gugel maps "kampus timur klatak university"

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

ESTUARY UANG ONLINE CLASS
- Tidak Butuh, Malah Dilimpahi -

MATERI KELAS
1. Estuary Uang
- Mekanisme Estuary Energi
- Babonan Uang

2. Spiritual Estuary Uang
- Intensi Babonan Uang
- Istighfar (Forgive) Babonan Uang

3. Mentalitas Estuary Uang
- Bukan Datang pada yang Merunduk
- Bukan Datang pada yang Merendah
- Bukan Datang pada yang Dikasihani

Waktu: 30 Maret 2024 - 5 April 2024 (6 Hari)
Media: Telegram dan Website
Biaya: Rp 500.000

Info & Pendaftaran:
WA 0817 230 2992
Atau klik: http://bit.ly/gusmnbanan

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

NIKMAT SURGA NUNGGU DI AKHIRAT? OOH NO

Baca di kitab tafsir Al-Qur'an As-Sa'di surat Al-Infithar ayat 13 - 14;

إِنَّ الْأَبْرارَ لَفِي نَعِيمٍ وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ

"Sesungguhnya para al-abrar (orang-orang yang banyak berbuat baik) benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya al-fujjâr (orang-orang yang kurang ajar) benar-benar berada dalam neraka jahîm)."

Imam As-Sa'di menguraikan;

المراد بالأبرار، القائمون بحقوق الله وحقوق عباده، الملازمون للبر، في أعمال القلوب وأعمال الجوارح، فهؤلاء جزاؤهم النعيم في القلب والروح والبدن، في دار الدنيا وفي دار البرزخ وفي دار القرار.

وإن الفجار الذين قصروا في حقوق الله وحقوق عباده، الذين فجرت قلوبهم ففجرت أعمالهم لفي جحيم أي: عذاب أليم، في دار الدنيا و دار البرزخ وفي دار القرار.

Artinya: "Al-abrar adalah orang-orang yang menegakan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya, yang konsisten dalam kebaikan baik dalam aktifitas batin maupun aktifitas lahir, mereka itu peroleh karma kenimmatan-kenikmatam di hati, ruh dan badan baik di alam dunia, alam kubut maupun di akhirat."

"Al-fujjâr adalah orang-orang yang memangkas hak-hak Allah dan hak-hak hamba-Nya, mereka bdrbuat kurang ajar di dalam aktifitas batinnya, lalu aktifitas lahirnya pun kurang ajar. Mereka itu berada di dalam azab kepedihan baik di dunia, di alam kubur maupun di akhirat." (Tafsir As-Sa'di; Abdurrahman bin Nâshir As-Sa'di, juz 8, hal. 1945).

Imam Ibn Qayyim Al-Jauziyah juga menyampaikan tafsir yang sama, "Kamu jangan mengira bahwa al-abrar (orang-orang yang berbuat baik) menetap di dalam surga yang penuh kenikmatan, dan al-fujjâr (orang-orang kurang ajar) menetap di neraka jahîm itu hanya terjadi di hari kiamat. Tidak."

"Itu terjadi di tiga dimensi alam; alam dunia, alam kubur dan alam akhirat." (Kanzul 'Ulâ fil Jazâil 'Ajil fid Dun-yâ; Abu Muhammad Naufal Al-Banari, hal. 2).

Jelas ya, hidup enak penuh nikmat sebagai efek dari perbuatan baik (amal saleh) itu tidak hanya terwujud di akhirat, atau menunggu pindah ke kubur, di alam dunia ini sudah bisa terlihat nyata.

Jadi gampangnya, level kesejahteraan Anda di dunia itu bisa jadi gambaran kesejahteraan Anda di alam kubur dan di akhirat.

Struktur benda apapun bisa terbangun kokoh kalau mendapat kebaikan yang persisi dan konsisten.

Bangunan rumah Anda dibangun dengan irit-iritan semen, ya rapuh, karena tidak maksimal mendapatkan kebaikan. Pepohonan ditanam tapi tidak mendapatkan sinar matahari maksimal, kurang air, kurang hara, ya kurus kering lalu penyakitan.

Kekayaan di dunia itu bagian dari bangunan kebaikan. Kekayaan tidak bisa dibangun dengan kekurangajaran.

Untuk mencapai kekayaan, seseorang harus punya cita-cita besar, impian tinggi, tekad kuat, lalu harus dieksekusi dengan ulet, kreatif, amanah, anti putus asa, capek dan letih, keluar effort besar, butuh modal, butuh disiplin waktu dan pembayaran, tidak khianat, dermawan, dan secara spiritual pun mereka banyak yang lakukan zikir dan amalan khusus dalam bentuk ibadah demi mencapai impiannya, yang semua itu adalah bentuk amal shaleh alias perbuatan baik yang hanya bisa dilakukan oleh para al-abrar.

Efek dari amal shaleh yang seperti itu jadikan mereka hidup sukses bergelimang kehormatan dan harta benda.

Nah kesuksesan, berupa kekayaan ataupun kemuliaan yang Anda usahakan melalui cara-cara kebaikan seperti di atas, itu kesuksesan Anda di dunia akan sepaket dengan kesuksesan Anda di alam kubur dan alam akhirat.

Tidak mingkin Anda bisa kaya sejahtera lantaran perbuatan kurang ajar yang Anda lakukan dengan konsisten di masa lalu. Kekurangajaran itu cara ngawur, bangunan gedung saja pasti rapuh kalau dibangun dengan kengawuran, apalagi hidup Anda?

Di alam dunia ini apapun dihargai dengan materi (uang dan harta), Anda ibadah saja oleh Tuhan dihargai dengan harta, misal shalat Dhuhâ. Karena itu amal shaleh yang Anda kerjakan dengan konsisten juga di dunia ini dihargai oleh Tuhan dengan kelimpahan harta. Jadi kekayaan Anda di dunia itu bisa jadi tanda level kaya Anda di akhirat.

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

Kalau energi yang terkumpul energi kebaikan ya anak Anda menjadi waras, shaleh, penuh keberuntungan, penuh hoki dan berkualitas.

Sebaliknya kalau energi keburukan yang terkumpul itu akan binasakan anak-anak Anda untuk hidup waras, shaleh dan beruntung. Anak-anaknya menjadi anak-anak nista, lemah, jahat, miskin dan kurang ajar.

Sehingga bisa buat "titenan" (pengamatan), kalau anak-anak keturunan seseorang tumbuh menjadi anak-anak hebat, berkualitas, penuh hoki dan keberuntungan, itu bisa menjadi salah satu tanda bahwa dia itu orang shaleh.

Sebaliknya kalau anak keturunannya bejat, lemah, berandal, miskin, dan menderita, itu bisa salah satu tanda kalau orang tuanya memang bejat.

Namun ini hanya salah satu tanda, ya? Karena di kehidupan ini ada saja pengecualiannya. Seperti Nabi Nuh yang sangat saleh, diuji anak kufur seperti Kan'an. Itu pengecualian. Karena memang ujiannya Nabi Nuh melalui anak.

Ada kisah tetangga jauh saya. Selama hidup dirinya sangat rakus. Dia dengan tega menyerakahi harta warisan orang tuanya. Hak-hak warisan saudara-saudaranya diambil semua.

Na'ûdzubi-llâh, semua anak-anaknya jadi orang gila, sakit-sakitan dan hidup terlantar.

Ada lagi, seorang yang kerjaannya menyakiti tetangga, sombong dan angkuh. Ketika diberi amanah uang entah bisnis, entah tugas, sering mengorupsi. Omongannya nyelekit dan selalu merendahkan orang. Boleh dikata kerap toxic dengan orang lain.

Dia punya anak ganteng, talentanya si anak banyak, di sekolah juga ranking dan cerdas. Eeh tiba-tiba si anak bikin geger warga sekampung karena menghamili pacarnya. Setelah itu si anak terlilit hutang pinjol berkepanjangan. Na'ûdzubi-llâh

Ada lagi, orang alim ilmu agama, kerjaannya mengolok-olok dan merendahkan ustadz lain, dikiranya dirinya yang paling alim dan saleh.

Eeh, na'ûdzubi-llâh, anaknya jadi pemulung melarat.

Sudah jelas, ya? Amal saleh atau kebaikan Anda itulah yang akan bikin waras, saleh, keberuntungan, hoki, dan kualitas anak-anak Anda.

Nah untuk mengukur sejauh mana kebaikan dan kesalehan Anda, cek saja keseharian diri Anda.

Harian Anda, banyak scrool konten medsos turuti malas, apa banyak mengerjakan hal produktif? Banyak membicarakan orang lain, apa banyak mrmbicarakan visi hidup? Banyak menyakiti hati orang, apa banyak membahagiakan orang? Banyak istighfarnya apa banyak ngeluhnya? Banyak maksiatnya apa banyak taatnya?

Bejat lagi kerjaan hariannya dengki, menghina dan merendahkan orang, menipu, zina, atau bahkan menyekungkuhi pasangan orang lain, ya sudah kalau Anda tak lunas membayar dosanya, anak-anak Anda yang terima energi bejatnya.

- MUHAMMAD NURUL BANAN
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity

Читать полностью…

MUHAMMAD NURUL BANAN (GUS BANAN)

"Sungguh seseorang akan dihalangi rezekinya dengan dosa yang dilakukannya." (H.R. Ahmad)

Dosa bisa menghalangi rezeki? Ya bisa. Itu mantan kiper nasional di Timnas Indonesia, sekarang buta dan harus jualan emping di Tiktok, lantaran dosa sebagai pemabuk, tukang selingkuh, dan arogan kepada keluarga.

Itu memang dosa-dosa besar, namun dosa kecil pun yang terkoleksi harian ya akan membukit, dan tentu beresiko sama.

- Muhammad Nurul Banan
- Gus Banan
- Spiritual Prosperity Class

---------------
Estuary Uang Training Class
30 Maret - 05 April 2024

Registrasi;
WA 0817 230 2992
Klik: http://bit.ly/gusmnbanan

Читать полностью…
Subscribe to a channel