Nukilan ini sebagai coretan rasa bila mana bibir sukar melafazkan kata lantas diabadikan dalam bentuk tulisan semata-mata. Official bot : @Nukilanterpendam_bot 🌟 — 181117 —
Jiwa || Teruntuk Langit yang Bercanda
🕊🍃
@nukilanterpendam
Awalnya aku menyangka,
Kita berkongsi rasa yang sama,
Nyatanya hanya dusta semata-mata,
Kamu cuma menipu daya,
Tanpa memikirkan sakit yang kurasa.
Sebenarnya mahumu itu apa ?
Mengapa aku menjadi mangsa ?
Haruskah aku menderita ?
Setelah kamu kuberikan cinta,
Dan rindu setulusnya.
Apa kamu puas begitu ? —
Serahkan segala bahagia kepadaku,
Sebelum kamu meninggalkan luka pilu.
🥀😔
@nukilanterpendam
Aku manusia egois sejujurnya,
Egoku tidak luntur seenaknya,
Bahkan diri ini sering saja,
Tidak mengerti kehendakku apa,
Yang ku tahu ku mahu gapai semua.
Aku maklum aku ini menjengkelkan,
Nyamanmu malah pergi tanpa pesan,
Tenangmu juga sudah ku hapuskan,
Gara-gara aku sang gelandangan,
Tamak inginkan kamu dan perhatian.
Terima kasih buatmu di sana —
Buruk diri ini hanya kamu saja,
Bisa fahami dan terima.
🌹💕
@nukilanterpendam
Aku kadang kala lemah ingatannya,
Bahkan selalu juga terlupa,
Sedang aku jatuh cinta,
Pada manusia yang hatinya,
Entah untuk siapa-siapa.
Namun aku bersyukur,
Kerana aku sering lupa,
Bahawa aku masih punya rasa,
Sayang yang mekar berbunga,
Tersendiri hanya untuknya,
Yang berada di sana,
Jauh tak terpandang mata.
Anehnya manusia —
Mereka rela terluka demi cinta,
Entah untuknya atau yang lainnya.
😌🥀
@nukilanterpendam
Apa yang dibanggakan semua ?
Sedangkan diri kita,
Sebatas bahagian kecil cuma,
Dibandingkan luasnya dunia,
Ciptaan Yang Maha Esa juga.
Manusia sering kali serakah,
Dan besar kepala latah,
Padahal mungkin tersungkur rebah,
Bila-bila masa Tuhan perintah,
Mati tiada sempat bersyahadah.
Pulang ke pangkuanNya —
Tanpa membawa apa-apa,
Melainkan amal dan dosa.
🌸🍃
@nukilanterpendam
Ya Tuhan,
Andai cintaku ini,
Hanya sebatas sederhana,
Mengapa masih ada,
Rasa yang serumit ini ?
Ya Tuhan,
Jika benar cintanya kian lenyap,
Apa salahnya aku,
Masih berterusan mengharap,
Moga dia kembali semula,
Ke dalam dakapanku,
Untuk hidup dan terus bersatu ?
Atau mungkin —
Dia bukan yang tepat untukku,
Kerana itu Kau jauhkan dirinya ?
😌🍁
@nukilanterpendam
Kutatap langit kian senja,
Mendung langit tanda malam tiba,
Kutenung tiap pelosok yang ada,
Tenang mendamaikan resahnya jiwa,
Namun sayangnya,
Masa selalu cemburu saja,
Dan tak bisa aku berlama-lama.
Kini,
Gelap sudah sang langit,
Menyembunyikan cahaya sang mentari,
Hanya kerdipan bintang menerangi,
Bersama rembulan yang masih sendiri.
Maafkan aku, Tuhan —
Terlalu angkuh dongak berjalan,
Tak sedar aku sudah berlebihan.
🥀🍂
@nukilanterpendam
Terbayang di wajah sayu,
Saat ditanya mengapa sendu,
Katanya sedang rindu,
Namun tak pernah izinkan waktu,
Merawat segala pilu.
Manusia;
Ciptaan terindah dariNya,
Tapi mudah alpa dan leka,
Jalan untuk pulang semula,
Di permulaan takdir hidupnya,
Dan kerap salahkan yang lain pula,
Saat tenggelam dalam tanda tanya.
Anehnya —
Sehingga hari ini tiba,
Ia masih bisa bernafas sempurna.
🕊🍃
@nukilanterpendam
Apa khabar kamu di sana ?
Apa kamu baik-baik saja ?
Aku di sini bersama keluargamu,
Berharap bisa bertatapan denganmu,
Pada hari istimewa ini,
Tanggal kelahiran kamu,
Yang akhirnya jelma sekali lagi.
Selamat ulang tahun kelahiran,
Buat kamu yang di kejauhan,
Moga-moga sentiasa Tuhan,
Lindungi kamu dalam keberkatan,
Rahmat ilahi yang tiada tandingan.
Terima kasih Tuhan —
Kau pinjamkan aku dia,
Sebagai peneman kehidupan.
🌹💕
@nukilanterpendam
:: HADIAH PERASAAN ::
Dia memang ada di sini,
Namun hatinya ada di sana,
Dia memang dekat,
Namun terhalang sekat,
Dia memang singgah sejenak,
Namun kemudian memilih beranjak.
Kemudian diabadikan dalam sajak-sajak,
Hingga nanti ketika sajak-sajak tersebut dibuka kembali,
Dia tak lagi beranjak, namun hidup sebagai cerita.
Pada akhirnya,
Tak ada yang lebih menyenangkan,
Melakukan hal yang kita senangi,
Dengan orang yang kita senangi.Nukilan : danusptra
🌹💕
@nukilanterpendam
Kitaran hidup ~~
Hidup adalah perjalanan,
Dimulai tanpa kita sedari,
Pun berakhir tanpa ada yang mengetahui.
Tahu-tahu saja,
Sudah sebegini dewasa,
Ke mana saja perginya,
Tahun-tahun itu tak terjangka,
Terbang dibawa angin mungkinnya.
Dalam waktu yang tersisa ini,
Apa saja yang sudah kita lakukan ?
Atau masih hanyut di alam mimpi ?
Fikirkan,
Masih ada jalan,
Sebelum dijemput Tuhan.Nukilan : Nxfiz
🌹💞
@nukilanterpendam
Maaf sudah terlalu sayang,
Tanpa sedar di kayangan,
Hingga terbayang-bayang,
Akan kamu masih di pandangan,
Mengukir senyum sebelum pulang.
Maaf sudah terlanjur nyaman,
Kadang terlupa segala kebaikan,
Kamu hanyalah sebatas pinjaman,
Yang entah sampai kapan,
Bakal berakhir hilang.
Maafkan diri ini —
Yang tak termampu lagi,
Mengusir kamu pergi.
🙂🍂
@nukilanterpendam
Madahnya lunak.
Penuh misteri akalnya banyak.
Tak terduga hadirnya di benak.
Mencuri hati merabak koyak.
Motifnya tak dapat dibaca.
Mungkinkah ini perangai manusia.
Datang susah mengadu domba.
Senang hilang bayang tak ada.
Bukannya dendam.
Cuma luahan suara dalam.
Nak diterbangkan ke langit.
Segala dusta yang perit.
Namun awan memayungi.
Memaksa ia kekal dibumi.Nukilan : Mus
🙂🍁
@nukilanterpendam
Terkadang.
Penutup kisah bernada lemah.
Bersuara lelah berserah.
Memang bukannya mudah.
Seperti burung bersayap patah.
Terputusnya jalan ditengah.
Dendam sudah ditabur marah.
Tetap dipilih untuk menadah.
Kerana aku tahu diri ini gagah.
Jauh lagi jalan berliku.
Tak jelas didepan menunggu.
Aku hadam satu persatu.
Mungkin bulan jadi temanku.
Mungkin awan payungi aku.
Mungkin bintang tunjuk jalanku.
Mungkin matahari suluh langkahku.
Mungkin pelangi jadi mimpiku.
Di hujung jalan pasti bertemu.Nukilan : Mus
💞✨
@nukilanterpendam
Dendam dalam hati,
Kecewa dalam nurani,
Usahakan diusir ia pergi,
Menjauh dan usah kembali,
Moga-moga tak datang lagi.
Hidupnya kita di dunia,
Cuma sebatas masa seketika,
Bermusafir yang sementara,
Bersama tempoh yang tersisa,
Kekosongan jiwa akan terasa ada,
Dan terisi timbunan negatifnya rasa,
Masih sudikah sekiranya ?
Berbeza minda —
Berlainan jugalah ragamnya,
Dan itu bukan satu halangannya.
🕊🌿
@nukilanterpendam
Soal rasa yang tidak pasti,
Tunggu saja waktu berbicara lagi,
Percayalah pada aturan Ilahi,
Semuanya akan terang kembali,
Dan hati bakal mengalirkan cerita ini.
Berdoalah sentiasa,
Usah pernah malu meminta,
Pada Dia yang Maha Esa,
Moga-moga dimakbulkan saja,
Sebelum dijemput pulang ke sisiNya.
Dia tidak memungkiri janjiNya —
Sedang manusia juga ciptaanNya,
Yang dijanjikan kebahagiaan Syurga.
🌸🍃
@nukilanterpendam
Katamu mahukan ketenangan,
Maka berbincanglah penuh nyaman,
Segala amarah ditahan,
Setiap emosi dalam kawalan,
Di mata orang inginmu itu menyenangkan.
Saat pujian melambung tinggi,
Kamu seakan lupa sendiri,
Dengan siapa kamu berbicara ini ?
Bersama manusia yang punya hati,
Atau lebih tepat lagi,
Bukan benda yang mati,
Yang sering kamu abaikan janji.
Saat pendapat tak kamu anggap pula —
Bagaimana dengan rasa ?
Apakah bisa kamu terima ?
🙃🍁
@nukilanterpendam
Diamnya aku tidaklah menghindar,
Bisunya aku bukan juga sengaja,
Sedang aku masih manusia biasa;
Terkadang bosan dengan dunia,
Atau mungkin juga lelah dengannya.
Tak sedar pantasnya masa,
Dan agak cukup lama,
Memencilkan diri di sudut sana,
Meminggirkan mereka yang setia,
Meninggalkan kalian tanpa bicara.
Aku hilang berlalu —
Seketika dulu mencari nafas baru,
Dan bakal pergi lagi demi Tuhanku.
🌻💜
@nukilanterpendam
Kita pernah bodoh mempercaya,
Malah sering berduka nestapa,
Tahu kenapa ?
Kerana manusia tumbuh sentiasa,
Dan berkembang melewati luka.
Terlalu payah kepuasannya,
Hingga kadang terfikir saja,
Apakah guna dunia ?
Sungguhkah dihuni manusia ?
Aneh yang justeru pada akhirnya,
Ku temui 'sampah dan sisa',
Banyak sekali tiada mampu dibeza.
Gara-gara janji —
Hujungnya dibuang sesuka hati,
Saat rasa sudah kian mati.
🙂🍂
@nukilanterpendam
Jika cinta itu sudah berusaha,
Telah ku ketuk dengan doa,
Habis madah meluah rasa,
Tidak pula ia membuka,
Tak jua ia memperlihat muka.
Maka itu adalah hak asasi,
Sang hati pemilik hati,
Dan empunya diri,
Cukup saja dan sudahi,
Mungkin takdir tak memihak lagi.
Dan aku bisa apa ?—
Cuba pandang secara berbeza,
Lalu perlahan merubah hala.
👌🏻🌻
@nukilanterpendam
Maaf andai aku terlanjur sayang,
Duhai pujaan hati ini,
Ingatlah diri ini selalu merinduimu,
Harap sihat selalu,
Sekian dari perindumu.Nukilan : faaizatun
🌹💕
@nukilanterpendam
Patah kerinduan ~~
Kita berdua ialah manusia,
yang kaku dan keras kepala,
bagai lalang yang sepi,
terkoyak sini sana,
sinar kasih sayangnya.
Sementara kita saling cinta,
untuk lebih lama lagi,
pada butiran debu,
juga rintikan embun,
bunga kasih bersemi,
dan cakerawala kerinduan.
Semua kini masih samar;
aku yang masih merindu,
engkau pun apakah rindu ?
Engkau bagaikan,
bunga matahari kepunyaanku,
yang pernah gugur layu.
Kau adalah senja untukku,
yang selalu beri ku,
keredupan dan kenyamanan –
engkau adalah akhirku,
yang sarat dengan keindahan.
Sedangkan aku hanyalah,
sebuah patahan aksara rindu,
yang terabaikan oleh sifat rindumu,
yang berlarutan panjang,
dan semakin terhalang.Nukilan : Nxfiz
🥀😌
@nukilanterpendam
Aku hanya mahu kamu tahu,
Satu hal yang tak terungkap,
Saat terakhir kita bersua.
Melepaskan kamu,
Bukanlah apa inginku,
Namun tidak juga kesalku,
Apa yang aku lakukan,
Itu kerana kamu yang meminta.
Cukuplah —
Semuanya telah berlalu,
Kita juga kini sudah terasing.
🥀😌
@nukilanterpendam
Biar saja,
Biar dia belajar dan rasa,
Kita manusia,
Memang begitu adanya,
Terlalu bodoh melakar dunia.
Menolak buta-buta,
Untuk memahami tiap aksara,
Melalui tinta kata,
Dan memilih terluka,
Lalu mengkambinghitamkan Tuhan Semesta,
Tak sedar sudah makin tua,
Lembah kubur sedang menyeru nama.
Kejinya kita —
Hinggakan Tuhan menjadi mangsa,
Padahal Dia adalah sang Pencipta.
🥀🍂
@nukilanterpendam
Petang ini aku jenuh ~~
Sang mentari kian hilang ditelan rindu,
Yang tinggal hanyalah,
Sang langit yang tetap teguh.
Angin petang berhembus kencang,
Mengiringi senja yang sepi,
Penuh dengan kenangan.
Perihal kopi yang telah habis kuhirup,
Ada manisnya dirimu,
Serta pahitnya nasibku.Nukilan : Nxfiz
🙂🍂
@nukilanterpendam
Tenggelam aku dalam kerinduan,
Pada sahabat-sahabat di sana,
Hingga tanpa aku sedar,
Aku pula makin jauh dari mereka,
Sahabat-sahabat di depan mata.
Maafkan aku yang sering alpa,
Maafkan aku yang selalu lupa,
Maafkan aku yang mudah kecewa.
Aku sayang kalian semua.
🌹💕
@nukilanterpendam